The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Help Ambon
Statistics
Links

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044


 

AMBON Berdarah On-Line
About Us 

Refferal

Feedback

Pattimura

  References

 

  Want to Help?

Di Seputar Situasi Darurat Sipil Ambon/Maluku!!
YANG BODOH, PENGECUT, MUNAFIK DAN BRUTAL (1)
(2);
Date: Sun, 03 Dec 2000 13:14:20

Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa, Saya tahu bahwa ucapan-ucapan saya keras dan kasar, tetapi judul diatas harus saya angkat juga, sebab apa yang dialami warga Ambon/ Maluku, terutama yang Kristen, sudah jauh melebihi batas kekerasan, kekasaran dan bahkan di luar batas-batas peradaban!!!

Di samping kebrutalan dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh segelintir manusia bermental hewan, tetapi mengaku paling beragama, kerusuhan yang berlarut-larut di Ambon/Maluku juga merupakan "Hasil Kerja Komponen Darurat Sipil", dan berbagai badan terkait di Ambon/ Maluku!!! Komponen Darurat Sipil (DS) dan berbagai lembaga terkait ini, seperti sedang "berjudi dengan taruhan harta, nyawa dan iman warga Kristen Ambon/Maluku"!!!

Tidak heran jika ada pihak yang bersikap sangat kritis di dalam mengomentari "kinerja DS", termasuk komentar ini. Di lain sisi, ada yang "merasa mendapat angin" karena "kinerja DS" dan lantas tidak saja mengeluarkan pernyataan-pernyataan "dusta, provokatif dan brutal", tetapi dengan bebas tetap melakukan kerja busuk dan biadab mereka!!!

Cuplikan-cuplikan komentar dan tindakan Komponen DS dan lembaga terkait beserta "tanggapannya" akan saya paparkan satu-satu, sehingga setiap kita bisa menilai sendiri "kinerja DS" dan "hasilnya"!!!!! Setiap orang bebas untuk menilai, masuk 'kategori' apakah, ucapan dan tindakan itu, termasuk ucapan saya, menurut judul di atas!!! Jika ada yang ingin melihat 'kelengkapan' dari 'cuplikancuplikan' di bawah ini, silahkan ke http://www.maluku.org/hain

KOMNAS HAM:
28 November - …Komnas HAM merencanakan mengadakan pertemuan dengan para tokoh Ambon yang bisa berpikir jernih dalam lokakarya di luar Ambon, untuk membahas bagaimana model rekonsiliasi yang paling pas di Ambon.

JOSHUA:
Pertanyaannya adalah, "Apakah rencana Komnas HAM ini juga merupakan cetusan pemikiran jernih"??? Ambon/Maluku sudah hampir luluh-lantak secara total karena kebiadaban laskar perusuh/penjarah terkutuk itu, tetapi Komnas HAM masih "baru mulai" dengan rumusan "model rekonsiliasi"???

Komnas HAM itu sendiri adalah satu dari "perangkat rekonsiliasi", dengan tugas yang NYATA pada NAMAnya, "HAM"!!! Bukan "model rekonsiliasi" yang Ambon/Maluku perlukan sekarang, tetapi "jaminan dan tegaknya HAM"!!! Sudah berapakah "kasus penegakkan HAM" yang dihasilkan Komnas HAM??? Kalau tidak ada, jangan buang-buang uang negara dengan lokakarya munafik yang tak ada gunanya, dan "enyah" saja dari sini (Ambon/Maluku)!!!

MENKOPOLSOSKAM:
"Law enforcement belum tegas di sana sehingga menimbulkan suatu kerancuan dalam rangka penegakan hukum. Ada beberapa orang yang jelas-jelas melanggar hukum, tidak ditindak. Memang penindakan harus hati-hati, tetapi harus ada. Ini beliau sepakat untuk dilakukan bersama sama," ucapnya.

JOSHUA:
Saya percaya, inilah INTI dari segalanya yang diperlukan Ambon/Maluku, yang DS, Komnas HAM, TNI/Polri, serta lain-lain perangkat keadilan TIDAK BECUS untuk menyediakannya!!! Saya tidak mengerti apa yang dimaksudkan Menkopolsoskam dengan istilah "bersama-sama" di atas, sebab kenyataan berbicara bahwa "komponen DS" lebih sering bertindak SENDIRI-SENDIRI, sehingga "kepastian hukum dan keadilan" semakin gelap dan membingungkan di sini!!! Usul saya, di lain waktu, coba 'haramkan' kata "ada beberapa orang", tetapi tunjukan NAMANYA! Sekarang ini bukan saatnya lagi untuk bermain "teka-teki", jika memang SERIUS untuk menyelesaikan kasus Ambon/Maluku!!!

KOMNAS HAM:
Kondisi yang ada sekarang ini, kondisi pemulihan sehingga perlu rekonsiliasi dan kuncinya perlu adanya penegakan hukum."

JOSHUA:
Jika Komnas HAM "tahu", bahwa "kunci" penyelesaian kasus Ambon/Maluku adalah "penegakan hukum", mengapa harus ada "lokakarya" omong kosong itu lagi??? Ambon/Maluku TIDAK sedang berada di dalam kondisi "pemulihan"!!! Ambon/Maluku sekarang berada di dalam kondisi PEMBUSUKAN DIAM-DIAM, di dalam selubung slogan "kondusif" dan "aman", yang sengaja didendangkan di mana-mana. Kita akan lihat kenyataan dari "slogan Kondusif" itu, sebentar lagi!!!

KOMNAS HAM:
Di sana ada 18 batalyon yang begitu besar kekuasaannya sebagai penguasa darurat sipil. "Yang tidak kalah pentingnya, bagaimana menetralisasi unsur-unsur luar yang ikut masuk ke Ambon," lanjutnya.

JOSHUA:
Orang dungu juga tahu bahwa "efektifitas pengamanan" itu bukan cuma disebabkan oleh "jumlah yang besar" saja, tetapi yang lebih hakiki, adalah KUALITAS dari jumlah yang besar itu!!! Adalah suatu kekeliruan untuk MEMBIARKAN masuknya unsur luar ke Ambon/Maluku, seperti kelompok rakus dan kelaparan yang memakai jubah 'jihad' itu, dan kemudian berusaha menetralisir mereka!!! Ambon/Maluku harus DITUTUP TOTAL dari segala jenis unsur luar, yang datang dengan alasan apapun!!! Yang ada sekarang adalah tindakan PEMBANGKANGAN terhadap perintah Presiden dan KELEMAHAN daKomponen DS (atau akibat sikap PLIN-PLANnya komponen DS)!!!!

GMIM BITUNG:
BITUNG - GMIM kembali menegaskan sikapnya soal kerusuhan dan pertikaian di berbagai belahan negeri ini. Tak terkecuali di Ambon. (Sidang BPSL di jemaat Imanuel Aertembaga, 28/11). ''GMIM harus tetap konsisten dengan sikap semula. Kita harus menyuarakan sikap kita terhadap penindasan umat manusia, termasuk juga warga Kristiani di Ambon dan daerah lainnya,'' tandas Pdt Wellem Suoth, salah seorang peserta sidang. … masalah Maluku hanya bisa diselesaikan oleh orang Maluku sendiri. ''Jadi, orang lain tidak perlu campur tangan, yang pada akhirnya lebih memperkeruh suasana. Karena itu, saya meminta kepada pemerintah untuk segera memulangkan Laskar Jihad yang ada di sana. Berilah kesempatan kepada warga Maluku atau Ambon untuk menyelesaikan persoalan mereka,'' tegas Pdt Suoth.

JOSHUA:
Bukan karena "Kristen"nya dan bukan karena "Gereja" atau "Pendeta"nya, tetapi inilah DASAR dari REKONSILIASI, yang TIDAK BECUS dilakukan oleh Komponen DS. Karena itu Komnas HAM lalu berakal bulus dengan segala macam "lokakarya" munafik untuk menutupi KETIDAK MAMPUAN terbesar ini!!! Kita akan singgung lagi soal IMPOTENSI DS ini, tetapi mari lihat dulu hasil kerjanya yg satu ini!!!

MASARIKU NETWORK:
Minggu, 26 Nopember 2000 - Informasi yang berkembang di lapangan dari anggota BANKOM ALFA - OMEGA, bahwa warga Kristen yang ada di desa UTTA dan Tanah Baru, kecamatan Seram Timur, Kabupaten maluku Tengah TELAH DI PAKSA BERALIH AGAMA KE AGAMA ISLAM. Informasi ini berdasarkan hasil rekaman pembicaraan antara " MUI dengan Camat Amarlattu" , Kecamatan Seram Timur pada ferquency 7965, pada pukul 09.55 WIT. Penduduk Kristen yang dipaksa berpindah agama adalah :

1. Desa Tanah Baru, berjumlah 250 orang (120 pria dan 130 wanita), yang pria telah disunat
2. Desa Utta 375 orang, yang baru diketahui 55 orang wanita dan 77 orang pria.

Seluruh aksi penyerangan di Seram Timur dikoordiner oleh " Camat Amarlattu, termasuk pemaksaan untuk berpindah agama. Juga telah diminta dari MUI Maluku untuk mengirim kain sarung, kopiah dan buku-buku tentang ajaran Islam.

JOSHUA:
Pertama, saya MOHON, SIMAK BAIK-BAIK ucapan saya, supaya TIDAK disalah-artikan!!!
Dari segi ke"Kristen"an saya, saya "tidak perduli" apakah seluruh Ambon/Maluku ini masuk Islam, jika itu berdasarkan "keichlasan" mereka!!!

Alasannya adalah bahwa , "kebesaran" YESUS KRISTUS dan IMAN KRISTEN, TIDAK ditentukan oleh "jumlah Gereja ataupun Jemaat"nya!!!

Bagi saya, tindakan PEMAKSAAN agama itu sendiri adalah tindakan PELECEHAN AGAMA yg. bersangkutan, dengan menjadikan agamanya seperti "wanita MANDUL yang tak mampu beranak", sehingga harus MERAMPOK anak orang lain!!! Dalam hal ini, saya percaya bahwa Bapak GUS DUR dan Saudara-saudara Nachdatul Ulama (NU), setuju dengan saya!!!!!

Yang saya perdulikan adalah KESENGSARAAN mereka yang dipaksa dengan ancaman PEMBUNUHAN, pemerkosaan HAM, dan kelemahan perangkat HUKUM!!! Inilah yang saya maksudkan dengan PEMBUSUKAN!!! Inilah "hasil kerja Komponen DS" yang dikatakan sebagai "aman dan kondusif"!!! Selain itu, saya bukan sekedar "menghujat" ketika saya katakan bahwa selama ini, MUI Maluku adalah "Sarang Iblis" yang bertopeng KEMUNAFIKAN, dan pentolan MUI-Maluku seperti "malik selang" adalah PENIPU kelas ular yang memang pantas digelar "maling selang" (atau maling jemaat???)!!! Mari kita lihat apakah "konspirasi busuk MUICamat Amarlattu" ini SANGGUP diKomnas HAMkan atau diPolisikan atau tidak!!!

JAFFAR UMAR THALIB:
Lantaran itu, figur kontroversial selaras dengan pernyataan-pernyataan provokasinya berkeyakinan bahwa sangatlah beralasan tuntutan pihak gereja agar Laskar Jihad keluar dari Maluku. Tujuannya, agar pihak gereja dan pihak asing merasa aman datang ke Maluku.

JOSHUA:
Jika saja si "ustadz iblis" ini adalah "porselein", maka sudah sejak lama, "mulutnya" saya jadikan "alas kloset" di rumah saya!!! Yang keluar dari mulut hewan ini hanyalah "kotoran", kalau bukan "sampah!!!

JAFFAR UMAR THALIB:
Bahkan, kata Jaffar, ketika berlangsung perundingan di Jakarta beberapa waktu lalu, antara 13 tokoh Kristen dan 13 tokoh Islam di hadapan Presiden KH Abdurrahman Wahid, pernah Pendeta Sammy Titaley, STh, menuntut tiga persyaratan utama yaitu, usir Laskar Jihad dari Maluku, tarik TNI dari Maluku, dan diizinkan masuk tentara DKPBB. "Ini menunjukkan mereka menginginkan kedatangan pasukan asing. Kalaupun mereka masuk, kita akan melawan dengan perang rakyat sebagaimana orango-rang tua kita melawan penjajah. Kita yakin, akan mampu mengusir dan menghinakan mereka, meski akan banyak jatuh korban," tandasnya ketika itu.

JOSHUA:
Sarjana Pedidikan (S.Pi) terbodoh di dunia ini hanya bisa menggunakan "hasutan - mereka menginginkan pasukan asing", tanpa mampu melihat alasan utama dari keinginan itu sendiri!!! Manusia kotor ini begitu kotornya, sehingga tidak bisa merasakan "kemuakan" orang terhadap bau busuknya!!!

Dia mengatakan "perang rakyat" seolah-olah kelompok perusuh/penjarah/ pezinah ini adalah "rakyat Indonesia", padahal mereka tidak lebih dari "kotoran Arab dan kotoran Taliban" yang dikirim untuk "memupuk-suburkan kejahatan dan kebiadaban", yang "bersarung agama" di Indonesia!!! Mau makan saja harus "mengemis" dari Arab atau "merampok" orang Ambon/Maluku, bagaimana mau melawan DK-PBB??? Usir anjing-anjing lapar biadab ini dari tanah Leluhur saya!!!

FIRMAN GANI:
"Terus terang, saya sangat menaruh prihatin atas kejadian itu. Selama 3 hari berturut-turut saya melakukan penelitian secara intensif di Mapolres terhadap bawahan saya itu. Sekalipun saya tidak menemukan bukti-buktinya secara langsung, tapi ada indikasi kuat bahwa di tempat itu adalah daerah yang paling pas dipakai untuk sniper," ujar Firman Gani menanggapi pertanyaan seorang peserta dialog tentang penembakan gelap di Perigi Lima.

JOSHUA:
Kalau yang di bawah hidung Firman Gani sendiri, dia tidak becus mendapatkan bukti-bukti dari kejahatan mereka, bagaimana dia bisa begitu YAKIN bahwa KM. Danasetra "tidak membawa senjata dan amunisi", atau "bahan radioaktif" curian dari PT. Krakatau Steel??? Apa benar sesumbar Firman Gani tentang "Penyelidikan secara INTELIJEN" dulu itu bisa kita percayai, sementara kasus sederhana dan jelas di depan mata, seperti "kasus sniper" ini begitu membuat Firman Gani kalap dan mengganti personil seluruh Aspol Perigi Lima???

FIRMAN GANI:
Kendati janji Gubernur Latuconsina memulangkan laskar jihad hingga kini belum terealisasi, bagi Kapolda Firman Gani, diakuinya masih sulit memulangkan laskar jihad. Pasalnya, akan menimbulkan gejolak baru di daerah lain. Pula, di Maluku bakal timbul konflik berkepanjangan dan jatuhnya korban jiwa, karena jihad telah menyatu dengan sebagian besar warga Muslim di Maluku.

JOSHUA:
Inilah yang saya katakan sebagai KESALAHAN FATAL yang dikatakan Komnas HAM sebagai "menetralisir unsur-unsur yang masuk keAmbon/Maluku"!!! Pernyataan Firman Gani di atas memberikan indikasi terhadap RUNTUHNYA KEDAULATAN negara, sehingga bisa termakan ancaman segerombolan anjing-anjing lapar berustadz iblis!!!

Semua bermuka MUNAFIK dan bermulut BUSUK dengan sesumbar "kedaulatan negara", "kehormatan negara", dll.sb., ketika berhadapan dengan PBB, padahal, kedaulatan itu sudah digerogoti oleh tikus-tikus lapar berjubah dan bersorban dan membusuk di dalam kotoran Arab dan kotoran Taliban, yang ikut masuk menistai negara ini, tetapi yang tetap dianggap sebagai BUKAN ASING!!! Mereka TIDAK PERNAH bisa menyatu dengan warga Maluku manapun, kecuali yang sudah di rusaki akhlaknya!!! Buktinya, NU Malra dan seluruh umat Islam di sana MENOLAK anjing-anjing lapar dan rakus itu!!!

FIRMAN GANI:
Oleh karenanya kata Firman Gani, "Kalau mereka segera dipulangkan, maka dikuatirkan akan menimbulkan pemicu bagi konflik baru yang lebih besar lagi di daerahdaerh lain. Ini yang tidak diharapkan, apalagi di sini bisa timbul konflik berkepanjangan dan jatuhnya korban jiwa," jelas Firman Gani.

JOSHUA:
KELEMAHAN dan IMPOTENSI Komponen DS di Ambon/Maluku sengaja ditutuptutupi Firman Gani dengan alasanalasan pengecut!!!! Rakyat Indonesia yang SIAP membela KEBENARAN masih banyak! Masih banyak "Prajurid Sapta Marga Sejati" yang juga SIAP untuk menegakkan keadilan di negara ini!!! Rakyat Indonesia bukan cuma segelintir "penjilat pantat Arab" itu saaj!! Masih banyak "ksatria nasional" yang selalu SIAP setiap saat untuk MENGINDONESIAKAN INDONESIA kita ini!!!

FIRMAN GANI:
Selain itu, kehadiran laskar jihad di AmbonMaluku diduga kuat di support orang-orang "penting" di Jakarta. Sebaliknya, kalau pemerintah pusat tegas, maka ketika laskar jihad hendak berangkat ke Maluku harus dicegat di pelabuhan-pelabuhan pemberangkatan.

JOSHUA:
Inilah juga pernyataan dari sifat PENGECUT nya Komponen DS di Ambon/Maluku!!! Yang MEMBANGKANG perintah Presiden dengan meloloskan laskar biadab itu ke Ambon/Maluku sudah JELAS disebutkan oleh Bpk. Dr. Th. A. Tomagola (lengkap dengan sindikatnya)!!!

Mengapa Firman Gani tetap menggunakan istilah "diduga kuat" dan "orang-orang penting di Jakarta"??? Jadilah BERANI dan sebutkan NAMA "penjahat-penjahat laknat itu", agar kejahatan bisa mati kutu di bawah terang!!! Jadilah SATRIA KEBENARAN maka SEMANGAT seluruh bangsa Indonesia yang masih "bernurani Indonesia" akan BANGKIT untuk melindas para durjana itu bersama anda!!!!!

FIRMAN GANI:
Untuk itu, sebagai alternatif jalan keluarnya sehingga tidak menimbulkan ketersinggungan antara kelompok Kristen maupun Muslim, maka dilakukan sweeping senjata tajam terhadap warga Kristen maupun Muslim di pemukimannya masing-masing. "Alternatif ini telah saya sampaikan kepada Bapak Gubernur Latuconsina pada pertemuan ke marin (SelasaRed) di Posko Darurat Sipil. (eda)

JOSHUA:
BERHENTILAH BERBOHONG Firman Gani!!! Kami bukan orang dungu yang setiap kali bisa ditipu dengan program bobrok, "sweeping sajam" itu!!! Ada pepatah, "anda bisa menipu beberapa orang pada suatu saat, tetapi anda tidak bisa menipu semua orang pada setiap saat!!!!!

Masalah kita JAUH lebih besar dari sekedar TERSINGGUNG!!! Kita berhadapan dengan KEBIADABAN, PENINDASAN dan PEMERKOSAAN HAM, sementara Firman Gani dan Komponen DS lain sibuk mengurus rasa "tersinggung" dan "sweeping sajam", tetapi "bunyi bedil tetap mengoyak suasana" dan "letusan granat" selalu membahana!!!!!!!

FIRMAN GANI:
Selain itu, jalur-jalur jalan yang dilarang lewat pun sering kali di abaikan oleh para pengemudi roda dua pun roda empat. Sepertinya, rambu-rambu lalulintas yang terpampang di sudut-sudut jalan hanya jadi hiasan jalan. Pengemudi memotong jalur jalan menjadikan jalur tertentu sebagai tempat memutar kendaraan, seperti jalur jalan dari arah Belakang Soya menuju Mapolda.

JOSHUA:
Saya tidak menghalangi atau mempertanyakan kegiatan menertibkan lalulintas seperti ini, tetapi apa memang perlu untuk Ambon/Maluku saat ini??? Mana yang akan anda pilih Pak Firman, menaati rambu lalulintas dengan risiko nyawa melayang, atau melanggar rambu lalulintas dengan risiko ditendang Polisi???

Firman sendiri "tidak berani menjamin" keselamatan pengguna jalan, bagaimana mungkin dia menuntut orang masuk jalur yang tidak terjamin keamanannya??? Silahkan berkilah dengan "ada penjaga/patroli", di setiap jalur jalan, karena penjaga seperti itu hanya berguna terhadap "perusuh yang bergerak", dan tumpul bagi "penembak gelap"! Jadi, lakukanlah apa yang menjadi KEBUTUHAN UTAMA masyarakat saat ini, seperti RASA AMAN, dan bukan mengurus tetek-bengek tak penting, seperti tilang-menilang!!!

SALEH LATUCONSINA:
Ambon, 29/11(ANTARA) Penguasa Darurat Sipil(PDS) Daerah Maluku, Saleh Latuconsina minta Kapolda setempat, Brigjen Pol. Firman Gani, agar menangguhkan penarikan personil Resimen III dari Kecamatan Taniwel dan Piru, Pulau Seram(Maluku Tengah).

JOSHUA:
Saudara-saudara kini mengerti. mengapa saya katakan bahwa selama ini, Komponen DS di Ambon/Maluku seperti BEKERJA SENDIRI-SENDIRI!!! Penangguhan itu tidak perlu "diminta", seandainya kegiatan itu merupakan kegiatan yang "terkoordinir"!!! Lagipula, istilah "meminta" sepertinya tidak cocok disematkan terhadap "Pimpinan DS" terhadap "Penyokong DS"!!!

SALEH LATUCONSINA(PDS):
"Pertimbangannya PDS menginginkan adanya pergantian pasukan lain menempati pos pengamanan di atas, barulah ditarik Brimob," kata Staf Ahli Bidang Penerangan Darurat Sipil, Drs.Jhon Tomasoa, ketika dikonfirmasi ANTARA, di Ambon, Rabu.

JOSHUA:
Pertanyaan yang selalu membayang-bayangi saya adalah bahwa: " Mengapa setiap kali Pasukan BRIMOB berhasil menguasai keadaan di suatu tempat, mereka kemudian ditarik dari situ"??? Hal ini sebenarnya sesuatu yang wajar saja, saya pikir!!! Tetapi kemudian menjadi "tidak wajar", karena begitu BRIMOB ditarik dari suatu daerah, maka daerah itu kemudian menjadi "sasaran" perusuh (ambil penarikan BRIMOB di daerah Gunung Nona, dan penyerangan perusuh ke daerah tersebut sesudah itu, sebagai contoh)!!! Ada apa ini Firman Gani???

PBB:
"PBB menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah dan masyarakat sipil untuk mencari jalan keluar bagi usaha rekonsiliasi dan perdamaian di Maluku," kata Ketua Koordinasi Urusan kemanusiaan di bawah PBB (OCHA) Michael Elmquist dalam jumpa pers di kantor PBB, Jl. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (29/11).

JOSHUA:
Saya percaya PBB tahu bahwa "sipil" TIDAK AKAN bisa menyelesaikan konflik Ambon/Maluku, sementara dukungan dari "militer" tidak ada, "tidak sungguh" dan bahkan "ikut bermain"!!! Sebagai Badan Urusan Kemanusiaan di bawah PBB, seharusnya ada dua hal "kemanusiaan" yang bisa dilakukan, yaitu "bantuan material" dan "bantuan moral"!!! Bantuan material berhubungan dengan kebutuhan sandang-pangan dan perumahan, sedangkan bantuan moral berhubungan dengan "rasa aman" (keamanan dan ketenteraman). Kedua hal ini GAGAL disediakan oleh Komponen DS maupun Pemerintah yang sudah kehilangan "kedaulatan"nya!!! Hilangnya bantuan "keamanan" dari PBB dikuatirkan sebagai suatu keengganan karena "rasa JIJIK" untuk terlibat di dalam kancah politik Indonesia yang memang "teramat sangat kotor" saat ini!!

Salam Sejahtera!

JL.

(bersambung ke bagian 2)

Received via e-mail from : Joshua Latupatti

Copyright © 1999-2000  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com