
 
 
 
 
 
 
 
 

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67
Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044
|
|

Di Seputar Situasi Darurat Sipil Ambon/Maluku!!
YANG BODOH, PENGECUT, MUNAFIK DAN BRUTAL (1) (2);
Date: Sun, 03 Dec 2000 13:14:20
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa, Saya tahu bahwa ucapan-ucapan saya keras dan kasar, tetapi
judul diatas harus saya angkat juga, sebab apa yang dialami warga Ambon/ Maluku, terutama
yang Kristen, sudah jauh melebihi batas kekerasan, kekasaran dan bahkan di luar batas-batas
peradaban!!!
Di samping kebrutalan dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh segelintir manusia
bermental hewan, tetapi mengaku paling beragama, kerusuhan yang berlarut-larut di
Ambon/Maluku juga merupakan "Hasil Kerja Komponen Darurat Sipil", dan berbagai badan
terkait di Ambon/ Maluku!!! Komponen Darurat Sipil (DS) dan berbagai lembaga terkait ini,
seperti sedang "berjudi dengan taruhan harta, nyawa dan iman warga Kristen Ambon/Maluku"!!!
Tidak heran jika ada pihak yang bersikap sangat kritis di dalam mengomentari "kinerja DS",
termasuk komentar ini. Di lain sisi, ada yang "merasa mendapat angin" karena "kinerja DS"
dan lantas tidak saja mengeluarkan pernyataan-pernyataan "dusta, provokatif dan brutal",
tetapi dengan bebas tetap melakukan kerja busuk dan biadab mereka!!!
Cuplikan-cuplikan komentar dan tindakan Komponen DS dan lembaga terkait beserta
"tanggapannya" akan saya paparkan satu-satu, sehingga setiap kita bisa menilai sendiri
"kinerja DS" dan "hasilnya"!!!!! Setiap orang bebas untuk menilai, masuk 'kategori' apakah,
ucapan dan tindakan itu, termasuk ucapan saya, menurut judul di atas!!! Jika ada yang ingin
melihat 'kelengkapan' dari 'cuplikancuplikan' di bawah ini, silahkan ke
http://www.maluku.org/hain
KOMNAS HAM:
28 November - …Komnas HAM merencanakan mengadakan pertemuan dengan para tokoh
Ambon yang bisa berpikir jernih dalam lokakarya di luar Ambon, untuk membahas bagaimana
model rekonsiliasi yang paling pas di Ambon.
JOSHUA:
Pertanyaannya adalah, "Apakah rencana Komnas HAM ini juga merupakan cetusan pemikiran
jernih"??? Ambon/Maluku sudah hampir luluh-lantak secara total karena kebiadaban laskar
perusuh/penjarah terkutuk itu, tetapi Komnas HAM masih "baru mulai" dengan rumusan
"model rekonsiliasi"???
Komnas HAM itu sendiri adalah satu dari "perangkat rekonsiliasi", dengan tugas yang NYATA
pada NAMAnya, "HAM"!!! Bukan "model rekonsiliasi" yang Ambon/Maluku perlukan sekarang,
tetapi "jaminan dan tegaknya HAM"!!! Sudah berapakah "kasus penegakkan HAM" yang
dihasilkan Komnas HAM??? Kalau tidak ada, jangan buang-buang uang negara dengan
lokakarya munafik yang tak ada gunanya, dan "enyah" saja dari sini (Ambon/Maluku)!!!
MENKOPOLSOSKAM:
"Law enforcement belum tegas di sana sehingga menimbulkan suatu kerancuan dalam rangka
penegakan hukum. Ada beberapa orang yang jelas-jelas melanggar hukum, tidak ditindak.
Memang penindakan harus hati-hati, tetapi harus ada. Ini beliau sepakat untuk dilakukan
bersama sama," ucapnya.
JOSHUA:
Saya percaya, inilah INTI dari segalanya yang diperlukan Ambon/Maluku, yang DS, Komnas
HAM, TNI/Polri, serta lain-lain perangkat keadilan TIDAK BECUS untuk menyediakannya!!!
Saya tidak mengerti apa yang dimaksudkan Menkopolsoskam dengan istilah "bersama-sama"
di atas, sebab kenyataan berbicara bahwa "komponen DS" lebih sering bertindak
SENDIRI-SENDIRI, sehingga "kepastian hukum dan keadilan" semakin gelap dan
membingungkan di sini!!! Usul saya, di lain waktu, coba 'haramkan' kata "ada beberapa orang",
tetapi tunjukan NAMANYA! Sekarang ini bukan saatnya lagi untuk bermain "teka-teki", jika
memang SERIUS untuk menyelesaikan kasus Ambon/Maluku!!!
KOMNAS HAM:
Kondisi yang ada sekarang ini, kondisi pemulihan sehingga perlu rekonsiliasi dan kuncinya
perlu adanya penegakan hukum."
JOSHUA:
Jika Komnas HAM "tahu", bahwa "kunci" penyelesaian kasus Ambon/Maluku adalah
"penegakan hukum", mengapa harus ada "lokakarya" omong kosong itu lagi???
Ambon/Maluku TIDAK sedang berada di dalam kondisi "pemulihan"!!! Ambon/Maluku sekarang
berada di dalam kondisi PEMBUSUKAN DIAM-DIAM, di dalam selubung slogan "kondusif" dan
"aman", yang sengaja didendangkan di mana-mana. Kita akan lihat kenyataan dari "slogan
Kondusif" itu, sebentar lagi!!!
KOMNAS HAM:
Di sana ada 18 batalyon yang begitu besar kekuasaannya sebagai penguasa darurat sipil.
"Yang tidak kalah pentingnya, bagaimana menetralisasi unsur-unsur luar yang ikut masuk ke
Ambon," lanjutnya.
JOSHUA:
Orang dungu juga tahu bahwa "efektifitas pengamanan" itu bukan cuma disebabkan oleh
"jumlah yang besar" saja, tetapi yang lebih hakiki, adalah KUALITAS dari jumlah yang besar
itu!!! Adalah suatu kekeliruan untuk MEMBIARKAN masuknya unsur luar ke Ambon/Maluku,
seperti kelompok rakus dan kelaparan yang memakai jubah 'jihad' itu, dan kemudian berusaha
menetralisir mereka!!! Ambon/Maluku harus DITUTUP TOTAL dari segala jenis unsur luar, yang
datang dengan alasan apapun!!! Yang ada sekarang adalah tindakan PEMBANGKANGAN
terhadap perintah Presiden dan KELEMAHAN daKomponen DS (atau akibat sikap
PLIN-PLANnya komponen DS)!!!!
GMIM BITUNG:
BITUNG - GMIM kembali menegaskan sikapnya soal kerusuhan dan pertikaian di berbagai
belahan negeri ini. Tak terkecuali di Ambon. (Sidang BPSL di jemaat Imanuel Aertembaga,
28/11). ''GMIM harus tetap konsisten dengan sikap semula. Kita harus menyuarakan sikap
kita terhadap penindasan umat manusia, termasuk juga warga Kristiani di Ambon dan daerah
lainnya,'' tandas Pdt Wellem Suoth, salah seorang peserta sidang. … masalah Maluku hanya
bisa diselesaikan oleh orang Maluku sendiri. ''Jadi, orang lain tidak perlu campur tangan, yang
pada akhirnya lebih memperkeruh suasana. Karena itu, saya meminta kepada pemerintah
untuk segera memulangkan Laskar Jihad yang ada di sana. Berilah kesempatan kepada
warga Maluku atau Ambon untuk menyelesaikan persoalan mereka,'' tegas Pdt Suoth.
JOSHUA:
Bukan karena "Kristen"nya dan bukan karena "Gereja" atau "Pendeta"nya, tetapi inilah
DASAR dari REKONSILIASI, yang TIDAK BECUS dilakukan oleh Komponen DS. Karena itu
Komnas HAM lalu berakal bulus dengan segala macam "lokakarya" munafik untuk menutupi
KETIDAK MAMPUAN terbesar ini!!! Kita akan singgung lagi soal IMPOTENSI DS ini, tetapi
mari lihat dulu hasil kerjanya yg satu ini!!!
MASARIKU NETWORK:
Minggu, 26 Nopember 2000 - Informasi yang berkembang di lapangan dari anggota BANKOM
ALFA - OMEGA, bahwa warga Kristen yang ada di desa UTTA dan Tanah Baru, kecamatan
Seram Timur, Kabupaten maluku Tengah TELAH DI PAKSA BERALIH AGAMA KE AGAMA
ISLAM. Informasi ini berdasarkan hasil rekaman pembicaraan antara " MUI dengan Camat
Amarlattu" , Kecamatan Seram Timur pada ferquency 7965, pada pukul 09.55 WIT. Penduduk
Kristen yang dipaksa berpindah agama adalah :
1. Desa Tanah Baru, berjumlah 250 orang (120 pria dan 130 wanita), yang pria telah disunat
2. Desa Utta 375 orang, yang baru diketahui 55 orang wanita dan 77 orang pria.
Seluruh aksi penyerangan di Seram Timur dikoordiner oleh " Camat Amarlattu, termasuk
pemaksaan untuk berpindah agama. Juga telah diminta dari MUI Maluku untuk mengirim kain
sarung, kopiah dan buku-buku tentang ajaran Islam.
JOSHUA:
Pertama, saya MOHON, SIMAK BAIK-BAIK ucapan saya, supaya TIDAK disalah-artikan!!!
Dari segi ke"Kristen"an saya, saya "tidak perduli" apakah seluruh Ambon/Maluku ini masuk
Islam, jika itu berdasarkan "keichlasan" mereka!!!
Alasannya adalah bahwa , "kebesaran" YESUS KRISTUS dan IMAN KRISTEN, TIDAK
ditentukan oleh "jumlah Gereja ataupun Jemaat"nya!!!
Bagi saya, tindakan PEMAKSAAN agama itu sendiri adalah tindakan PELECEHAN AGAMA
yg. bersangkutan, dengan menjadikan agamanya seperti "wanita MANDUL yang tak mampu
beranak", sehingga harus MERAMPOK anak orang lain!!! Dalam hal ini, saya percaya bahwa
Bapak GUS DUR dan Saudara-saudara Nachdatul Ulama (NU), setuju dengan saya!!!!!
Yang saya perdulikan adalah KESENGSARAAN mereka yang dipaksa dengan ancaman
PEMBUNUHAN, pemerkosaan HAM, dan kelemahan perangkat HUKUM!!! Inilah yang saya
maksudkan dengan PEMBUSUKAN!!! Inilah "hasil kerja Komponen DS" yang dikatakan
sebagai "aman dan kondusif"!!! Selain itu, saya bukan sekedar "menghujat" ketika saya
katakan bahwa selama ini, MUI Maluku adalah "Sarang Iblis" yang bertopeng KEMUNAFIKAN,
dan pentolan MUI-Maluku seperti "malik selang" adalah PENIPU kelas ular yang memang
pantas digelar "maling selang" (atau maling jemaat???)!!! Mari kita lihat apakah "konspirasi
busuk MUICamat Amarlattu" ini SANGGUP diKomnas HAMkan atau diPolisikan atau tidak!!!
JAFFAR UMAR THALIB:
Lantaran itu, figur kontroversial selaras dengan pernyataan-pernyataan provokasinya
berkeyakinan bahwa sangatlah beralasan tuntutan pihak gereja agar Laskar Jihad keluar dari
Maluku. Tujuannya, agar pihak gereja dan pihak asing merasa aman datang ke Maluku.
JOSHUA:
Jika saja si "ustadz iblis" ini adalah "porselein", maka sudah sejak lama, "mulutnya" saya
jadikan "alas kloset" di rumah saya!!! Yang keluar dari mulut hewan ini hanyalah "kotoran",
kalau bukan "sampah!!!
JAFFAR UMAR THALIB:
Bahkan, kata Jaffar, ketika berlangsung perundingan di Jakarta beberapa waktu lalu, antara
13 tokoh Kristen dan 13 tokoh Islam di hadapan Presiden KH Abdurrahman Wahid, pernah
Pendeta Sammy Titaley, STh, menuntut tiga persyaratan utama yaitu, usir Laskar Jihad dari
Maluku, tarik TNI dari Maluku, dan diizinkan masuk tentara DKPBB. "Ini menunjukkan
mereka menginginkan kedatangan pasukan asing. Kalaupun mereka masuk, kita akan
melawan dengan perang rakyat sebagaimana orango-rang tua kita melawan penjajah. Kita
yakin, akan mampu mengusir dan menghinakan mereka, meski akan banyak jatuh korban,"
tandasnya ketika itu.
JOSHUA:
Sarjana Pedidikan (S.Pi) terbodoh di dunia ini hanya bisa menggunakan "hasutan - mereka
menginginkan pasukan asing", tanpa mampu melihat alasan utama dari keinginan itu sendiri!!!
Manusia kotor ini begitu kotornya, sehingga tidak bisa merasakan "kemuakan" orang terhadap
bau busuknya!!!
Dia mengatakan "perang rakyat" seolah-olah kelompok perusuh/penjarah/ pezinah ini adalah
"rakyat Indonesia", padahal mereka tidak lebih dari "kotoran Arab dan kotoran Taliban" yang
dikirim untuk "memupuk-suburkan kejahatan dan kebiadaban", yang "bersarung agama" di
Indonesia!!! Mau makan saja harus "mengemis" dari Arab atau "merampok" orang
Ambon/Maluku, bagaimana mau melawan DK-PBB??? Usir anjing-anjing lapar biadab ini dari
tanah Leluhur saya!!!
FIRMAN GANI:
"Terus terang, saya sangat menaruh prihatin atas kejadian itu. Selama 3 hari berturut-turut
saya melakukan penelitian secara intensif di Mapolres terhadap bawahan saya itu. Sekalipun
saya tidak menemukan bukti-buktinya secara langsung, tapi ada indikasi kuat bahwa di
tempat itu adalah daerah yang paling pas dipakai untuk sniper," ujar Firman Gani menanggapi
pertanyaan seorang peserta dialog tentang penembakan gelap di Perigi Lima.
JOSHUA:
Kalau yang di bawah hidung Firman Gani sendiri, dia tidak becus mendapatkan bukti-bukti dari
kejahatan mereka, bagaimana dia bisa begitu YAKIN bahwa KM. Danasetra "tidak membawa
senjata dan amunisi", atau "bahan radioaktif" curian dari PT. Krakatau Steel??? Apa benar
sesumbar Firman Gani tentang "Penyelidikan secara INTELIJEN" dulu itu bisa kita percayai,
sementara kasus sederhana dan jelas di depan mata, seperti "kasus sniper" ini begitu
membuat Firman Gani kalap dan mengganti personil seluruh Aspol Perigi Lima???
FIRMAN GANI:
Kendati janji Gubernur Latuconsina memulangkan laskar jihad hingga kini belum terealisasi,
bagi Kapolda Firman Gani, diakuinya masih sulit memulangkan laskar jihad. Pasalnya, akan
menimbulkan gejolak baru di daerah lain. Pula, di Maluku bakal timbul konflik
berkepanjangan dan jatuhnya korban jiwa, karena jihad telah menyatu dengan sebagian besar
warga Muslim di Maluku.
JOSHUA:
Inilah yang saya katakan sebagai KESALAHAN FATAL yang dikatakan Komnas HAM sebagai
"menetralisir unsur-unsur yang masuk keAmbon/Maluku"!!! Pernyataan Firman Gani di atas
memberikan indikasi terhadap RUNTUHNYA KEDAULATAN negara, sehingga bisa termakan
ancaman segerombolan anjing-anjing lapar berustadz iblis!!!
Semua bermuka MUNAFIK dan bermulut BUSUK dengan sesumbar "kedaulatan negara",
"kehormatan negara", dll.sb., ketika berhadapan dengan PBB, padahal, kedaulatan itu sudah
digerogoti oleh tikus-tikus lapar berjubah dan bersorban dan membusuk di dalam kotoran Arab
dan kotoran Taliban, yang ikut masuk menistai negara ini, tetapi yang tetap dianggap sebagai
BUKAN ASING!!! Mereka TIDAK PERNAH bisa menyatu dengan warga Maluku manapun,
kecuali yang sudah di rusaki akhlaknya!!! Buktinya, NU Malra dan seluruh umat Islam di sana
MENOLAK anjing-anjing lapar dan rakus itu!!!
FIRMAN GANI:
Oleh karenanya kata Firman Gani, "Kalau mereka segera dipulangkan, maka dikuatirkan
akan menimbulkan pemicu bagi konflik baru yang lebih besar lagi di daerahdaerh lain. Ini
yang tidak diharapkan, apalagi di sini bisa timbul konflik berkepanjangan dan jatuhnya korban
jiwa," jelas Firman Gani.
JOSHUA:
KELEMAHAN dan IMPOTENSI Komponen DS di Ambon/Maluku sengaja ditutuptutupi Firman
Gani dengan alasanalasan pengecut!!!! Rakyat Indonesia yang SIAP membela KEBENARAN
masih banyak! Masih banyak "Prajurid Sapta Marga Sejati" yang juga SIAP untuk
menegakkan keadilan di negara ini!!! Rakyat Indonesia bukan cuma segelintir "penjilat pantat
Arab" itu saaj!! Masih banyak "ksatria nasional" yang selalu SIAP setiap saat untuk
MENGINDONESIAKAN INDONESIA kita ini!!!
FIRMAN GANI:
Selain itu, kehadiran laskar jihad di AmbonMaluku diduga kuat di support orang-orang
"penting" di Jakarta. Sebaliknya, kalau pemerintah pusat tegas, maka ketika laskar jihad
hendak berangkat ke Maluku harus dicegat di pelabuhan-pelabuhan pemberangkatan.
JOSHUA:
Inilah juga pernyataan dari sifat PENGECUT nya Komponen DS di Ambon/Maluku!!! Yang
MEMBANGKANG perintah Presiden dengan meloloskan laskar biadab itu ke Ambon/Maluku
sudah JELAS disebutkan oleh Bpk. Dr. Th. A. Tomagola (lengkap dengan sindikatnya)!!!
Mengapa Firman Gani tetap menggunakan istilah "diduga kuat" dan "orang-orang penting di
Jakarta"??? Jadilah BERANI dan sebutkan NAMA "penjahat-penjahat laknat itu", agar
kejahatan bisa mati kutu di bawah terang!!! Jadilah SATRIA KEBENARAN maka SEMANGAT
seluruh bangsa Indonesia yang masih "bernurani Indonesia" akan BANGKIT untuk melindas
para durjana itu bersama anda!!!!!
FIRMAN GANI:
Untuk itu, sebagai alternatif jalan keluarnya sehingga tidak menimbulkan ketersinggungan
antara kelompok Kristen maupun Muslim, maka dilakukan sweeping senjata tajam terhadap
warga Kristen maupun Muslim di pemukimannya masing-masing. "Alternatif ini telah saya
sampaikan kepada Bapak Gubernur Latuconsina pada pertemuan ke marin (SelasaRed) di
Posko Darurat Sipil. (eda)
JOSHUA:
BERHENTILAH BERBOHONG Firman Gani!!! Kami bukan orang dungu yang setiap kali bisa
ditipu dengan program bobrok, "sweeping sajam" itu!!! Ada pepatah, "anda bisa menipu
beberapa orang pada suatu saat, tetapi anda tidak bisa menipu semua orang pada setiap
saat!!!!!
Masalah kita JAUH lebih besar dari sekedar TERSINGGUNG!!! Kita berhadapan dengan
KEBIADABAN, PENINDASAN dan PEMERKOSAAN HAM, sementara Firman Gani dan
Komponen DS lain sibuk mengurus rasa "tersinggung" dan "sweeping sajam", tetapi "bunyi
bedil tetap mengoyak suasana" dan "letusan granat" selalu membahana!!!!!!!
FIRMAN GANI:
Selain itu, jalur-jalur jalan yang dilarang lewat pun sering kali di abaikan oleh para pengemudi
roda dua pun roda empat. Sepertinya, rambu-rambu lalulintas yang terpampang di sudut-sudut
jalan hanya jadi hiasan jalan. Pengemudi memotong jalur jalan menjadikan jalur tertentu
sebagai tempat memutar kendaraan, seperti jalur jalan dari arah Belakang Soya menuju
Mapolda.
JOSHUA:
Saya tidak menghalangi atau mempertanyakan kegiatan menertibkan lalulintas seperti ini,
tetapi apa memang perlu untuk Ambon/Maluku saat ini??? Mana yang akan anda pilih Pak
Firman, menaati rambu lalulintas dengan risiko nyawa melayang, atau melanggar rambu
lalulintas dengan risiko ditendang Polisi???
Firman sendiri "tidak berani menjamin" keselamatan pengguna jalan, bagaimana mungkin dia
menuntut orang masuk jalur yang tidak terjamin keamanannya??? Silahkan berkilah dengan
"ada penjaga/patroli", di setiap jalur jalan, karena penjaga seperti itu hanya berguna terhadap
"perusuh yang bergerak", dan tumpul bagi "penembak gelap"! Jadi, lakukanlah apa yang
menjadi KEBUTUHAN UTAMA masyarakat saat ini, seperti RASA AMAN, dan bukan
mengurus tetek-bengek tak penting, seperti tilang-menilang!!!
SALEH LATUCONSINA:
Ambon, 29/11(ANTARA) Penguasa Darurat Sipil(PDS) Daerah Maluku, Saleh Latuconsina
minta Kapolda setempat, Brigjen Pol. Firman Gani, agar menangguhkan penarikan personil
Resimen III dari Kecamatan Taniwel dan Piru, Pulau Seram(Maluku Tengah).
JOSHUA:
Saudara-saudara kini mengerti. mengapa saya katakan bahwa selama ini, Komponen DS di
Ambon/Maluku seperti BEKERJA SENDIRI-SENDIRI!!! Penangguhan itu tidak perlu "diminta",
seandainya kegiatan itu merupakan kegiatan yang "terkoordinir"!!! Lagipula, istilah "meminta"
sepertinya tidak cocok disematkan terhadap "Pimpinan DS" terhadap "Penyokong DS"!!!
SALEH LATUCONSINA(PDS):
"Pertimbangannya PDS menginginkan adanya pergantian pasukan lain menempati pos
pengamanan di atas, barulah ditarik Brimob," kata Staf Ahli Bidang Penerangan Darurat Sipil,
Drs.Jhon Tomasoa, ketika dikonfirmasi ANTARA, di Ambon, Rabu.
JOSHUA:
Pertanyaan yang selalu membayang-bayangi saya adalah bahwa: " Mengapa setiap kali
Pasukan BRIMOB berhasil menguasai keadaan di suatu tempat, mereka kemudian ditarik dari
situ"??? Hal ini sebenarnya sesuatu yang wajar saja, saya pikir!!! Tetapi kemudian menjadi
"tidak wajar", karena begitu BRIMOB ditarik dari suatu daerah, maka daerah itu kemudian
menjadi "sasaran" perusuh (ambil penarikan BRIMOB di daerah Gunung Nona, dan
penyerangan perusuh ke daerah tersebut sesudah itu, sebagai contoh)!!! Ada apa ini Firman
Gani???
PBB:
"PBB menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah dan masyarakat sipil untuk mencari jalan
keluar bagi usaha rekonsiliasi dan perdamaian di Maluku," kata Ketua Koordinasi Urusan
kemanusiaan di bawah PBB (OCHA) Michael Elmquist dalam jumpa pers di kantor PBB, Jl.
Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (29/11).
JOSHUA:
Saya percaya PBB tahu bahwa "sipil" TIDAK AKAN bisa menyelesaikan konflik
Ambon/Maluku, sementara dukungan dari "militer" tidak ada, "tidak sungguh" dan bahkan "ikut
bermain"!!! Sebagai Badan Urusan Kemanusiaan di bawah PBB, seharusnya ada dua hal
"kemanusiaan" yang bisa dilakukan, yaitu "bantuan material" dan "bantuan moral"!!! Bantuan
material berhubungan dengan kebutuhan sandang-pangan dan perumahan, sedangkan bantuan
moral berhubungan dengan "rasa aman" (keamanan dan ketenteraman). Kedua hal ini GAGAL
disediakan oleh Komponen DS maupun Pemerintah yang sudah kehilangan "kedaulatan"nya!!!
Hilangnya bantuan "keamanan" dari PBB dikuatirkan sebagai suatu keengganan karena "rasa
JIJIK" untuk terlibat di dalam kancah politik Indonesia yang memang "teramat sangat kotor"
saat ini!!
Salam Sejahtera!
JL.
(bersambung ke bagian 2)
Received via e-mail from : Joshua Latupatti

Copyright © 1999-2000 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com |