HOME       ARTIKEL       KONSULTASI       GOSSIP      KATA BIJAK      TENTANG GUNTORO
Kalau Keringat dan BB Bikin Nggak Pede
Kembali ke daftar artikel
Pernah nggak, kamu naksir seseorang, tapi nggak jadi PKDT (pendekatan) karena setelah didekati ternyata dia punya masalah dengan bau badan alias BB? Atau, kamu nggak berani menyapa cowok atau cewek yang kamu taksir karena kamu sendiri sedang keringetan dan bau badan? Kamu nggak sendirian, karena banyak remaja mengalaminya. Belakangan ini bahkan ada beberapa surat yang masuk ke redaksi Curhat dari para remaja yang merasa minder dalam pergaulan karena bermasalah dengan bau badan dan tak tahu apa yang harus dilakukan.

Di masa puber, banyak sekali perubahan pada tubuh kita. Kulit kita juga berubah, menjadi mudah sekali berkeringat dan berminyak. Kadang-kadang bahkan kita berkeringat tanpa alasan yang jelas. Selain itu, keringat kita memunculkan bau khas yang tadinya tidak kita miliki semasa kanak-kanak. Bau khas ini terutama terdapat di daerah ketiak, kaki dan sekitar alat kelamin. Semua ini merupakan hal yang wajar sebagai bagian dari pertumbuhan menuju masa dewasa.
Keringat merupakan bagian dari mekanisme untuk menurunkan temperatur tubuh. Air pada permukaan kulit kita akan menguap dan membantu tubuh untuk mendinginkan diri. Keringat diproduksi oleh kelenjar keringat, yang sudah ada sejak kita masih bayi. Ada dua macam kelenjar keringat. Pertama adalah kelenjar eccrin (ekrin) yang mengeluarkan cairan mengandung garam (oleh karena itu kalau kita coba rasakan, keringat akan terasa asin) yang berfungsi mendinginkan tubuh karena sifatnya yang mudah menguap. Kedua adalah kelenjar apokrin, yang mengeluarkan cairan berwarna putih susu yang mengatur keringat. Kelenjar ekrin terdapat di seluruh tubuh, sedangkan kelenjar apokrin terdapat di bawah ketiak dan sekitar alat vital. Ketika kita beranjak dewasa dan memasuki masa puber, kelenjar apokrin ini menjadi lebih aktif daripada sebelumnya.

  Keringat sendiri sebetulnya tidak berbau. Bau yang sering tercium muncul dari bakteri yang tersembunyi di dalam kulit. Ketika bercampur dengan keringat dari kelenjar apokrin, mereka tumbuh dan berkembang biak, serta mengeluarkan kotoran berupa bahan kimia alami yang berbau tak sedap. Maka terjadilah bau badan alias BB.
Keringat saja sudah cukup mengganggu dalam pergaulan (malu kan kalau sudah pakai baju keren-keren ternyata ada “pulau” tercetak d bawah lengan baju?). Apalagi bila disertai dengan BB. Namun kita tidak perlu cemas, karena ada cara untuk mengatasinya. Cara terbaik untuk untuk menghilangkan bakteri yang menimbulkan BB adalah dengan mandi.  Mandi teratur dua kali sehari sangat penting, terutama karena kita tinggal di daerah tropis yang panas dan lembab sehingga tubuh mudah berkeringat.

Untuk yang keringatnya banyak, kalian bisa memilih menggunakan sabun anti bakteri. Daerah ketiak dan lipatan-lipatan kulit perlu mendapat perhatian ekstra. Jangan lupa menggosok tubuh, agar kotoran yang menumpuk menjadi daki dapat terangkat. Kita bisa menggunakan sikat badan untuk menjangkau daerah punggung.

Banyak orang yang cara mandinya hanya “pas foto” saja, alias hanya memperhatikan tubuh bagian atas. Hal ini tentu kurang adil karena seluruh tubuh berhak mendapat perhatian yang sama besar, apalagi mengingat kaki telah bekerja keras sepanjang hari menopang tubuh kita.. Setelah seharian tertutup sepatu dan bercampur dengan keringat dan bakteri, seringkali kaki kita berbau tak sedap. Untuk itu, kaki perlu mendapat perhatian ekstra saat mandi. Ada sikat khusus dengan batu apung yang bisa kira gunakan untuk menggosok kulit mati di kaki. Kita bisa juga menggunakan sikat gigi bekas untuk menggosok kaki, terutama di bagian kuku. Ingat, lho, semua ini bukan hanya untuk cewek saja. Cowok juga nggak perlu malu mandi sedikit lebih lama untuk menjaga kebersihan dan menghindari bau badan.

Selain mandi bersih dengan teratur, kita juga perlu memperhatikan kebersihan pakaian yang kita kenakan. Pastikan bahwa kita selalu berganti dengan pakaian bersih setiap hari. Bakteri dari kulit tubuh kita juga dapat tetap hidup pada baju yang basah oleh keringat, sehingga bau keringat tadi tetap bertahan. Karena itu, cuci bersih pakaian yang habis dipakai, jemur sampai kering dan setrika sebelum dipakai lagi. Hal yang sama juga berlaku bagi kaus kaki.
Kalau keringat kita banyak, sebaiknya kita pilih bahan pakaian dan kaus kaki dari serat alami, seperti katun, karena serat seperti ini akan menyerap keringat lebih baik. Selain itu, hindari pakaian atau sepatu yang terlalu ketat atau sempit karena membuat kulit kegerahan sehingga mudah berkeringat.

Kita bisa juga menggunakan deodoran atau anti perspirant sesudah mandi. Deodoran menutupi bau yang tak sedap dengan bau harum, sedangkan antiperspirant membuat kita tidak berkeringat terlalu banyak. Deodoran dan antiperspirant tersedia dalam bentuk stick, gel, roll-on, bubuk, dan spray. Satu hal harus diingat, tidak ada gunanya membubuhkan deodoran pada saat kita sudah berkeringat dan BB, karena perpaduan BB dan wangi-wangian justru akan menimbulkan bau yang lebih parah lagi.

Selain deodoran dan antiperspirant, kita bisa menaburkan bedak talk ke seluruh tubuh setelah mandi. Bedak bisa menyerap keringat dan membuat kita tetap kering serta mencegah bakteri tumbuh dan berkembang biak.
Rambut atau bulu tubuh yang lebat juga bisa membuat kita merasa terus kepanasan dan berkeringat yang akhirnya menimbulkan BB. Karena itu, mencukur rambut di ketiak serta menggunting rambut kemaluan juga merupakan cara untuk membuat kulit daerah tersebut bernapas lebih leluasa. 

Selain perawatan luar, ternyata makanan dan minuman yang kita konsumsi juga berpengaruh terhadap produksi keringat. Kopi, teh, cola, coklat serta minuman lain yang mengandung kafein bisa merangsang kelenjar apokrin untuk lebih aktif memproduksi keringat yang disukai bakteri penyebab BB. Karena itu, sebaiknya kita mengurangi konsumsi minuman tersebut, dan lebih banyak minum air putih (sekurang-kurangnya delapan gelas sehari), karena air putih bisa menjaga kelenjar ekrin tetap aktif dan mengontrol pertumbuhan bakteri penyebab BB. Makan banyak buah dan sayur juga bisa menolong.

Keringat berlebihan yang terjadi bukan karena kita kepanasan atau habis berolah raga kadang-kadang disebabkan oleh kondisi tertentu yang disebut hyperhidrosis, yang disebabkan oleh kelenjar keringat yang sangat aktif. Hyperhidrosis menyebabkan kita berkeringat berlebihan, bisa seluruh tubuh maupun hanya bagian tertentu saja. Kondisi yang bisa dialami laki-laki maupun perempuan ini mulai muncul di masa puber, dan makin menjadi pada usia dua puluhan. Sebagai akibatnya, penderita bisa merasa sangat cemas atau tertekan, yang pada akhirnya justru membuat mereka berkeringat lebih banyak lagi.

Kalau kamu merasa bahwa kamu mengalami hal ini, kamu bisa berkonsultasi ke dokter. Gali informasi lebih dalam dan diskusikan langkah apa yang harus diambil, serta apa saja efek sampingnya.
Nah teman-teman, kalau masalah keringat dan BB ini sudah teratasi, pede aja, lagi!

Guntoro Utamadi dan Paramita Muljono