Home | Contact Us | Back | Next

 

LINUX SHELL [Bagian 1]

Shell adalah Adanya fasilitas penterjemah perintah yang disampaikan oleh user kepada sistem operasi. Dengan demikian user tidak perlu bersusah payah berinteraksi dengan komputer dengan bilangan biner. Sifat dari shell ini bisa interaktif melalui command line atau non-interaktif dengan menggunakan shell script. Pilihan kedua tersebut memungkinkan shell menjadi sarana yang sangat ampuh dalam melakukan berbagai perintah. Ia dapat melakukan redirect output  maupun input, melakukan operasi secara background sehingga memungkinkan anda bebas melakukan pekerjaan-pekerjaan lainnya.  

Beberapa jenis shell yang telah dikembangkan pada dunia linux antara lain: Shell dasar, CSH [C Shell], TCSH [pengembangan dari C Shell dan sepenuhnya kompatibel dengan C Shell tersebut], KSH [Korn Shell], ZSH, BASH [Bourne Again Shell]. Memang sejak Dennis Ritchie mengembangkan UNIX, mereka ingin membuat sebuah sarana yang memungkinkan pengguna dapat berinteraksi dengan sistem operasi buatannya itu. Dari situlah akhirnya dikembangkan beberapa shell yang telah disebutkan di atas.

Untuk pemula, perintah-perintah pada shell ini sering membuat enggan belajar. Tetapi apabila kita mengetahui betapa ampuhnya shell ini dalam menyelesaikan pekerjaan, keengganan tersebut akan terbayar. Semakin kita mengenal perintah-perintah pada shell, semakin kita bisa memfokuskan pada pekerjaan yang hendak kita berikan kepada komputer.

BASH banyak dipakai orang. Bahkan pada RedHat, shell ini merupakan default dengan tanda dollar ($) pada prompt-nya. Prompt menandai awal perintah dan anda pun siap memasukkan perintah serta argumen yang menyertainya. Perintah date akan menampilkan hari, bulan, tanggal dan waktu.

$ date

Mon Feb 21 10:30:21 PST 2005

Sintak dari perintah shell adalah sebagai beikut:

$ perintah   pilihan  argumen

Pilihan adalah huruf yang ditambahkan sesudah tanda minus [-]. Misalnya, perintah untuk menampilkan file-file yang ada pada suatu direktori adalah ls. Tanpa ada pilihan apa pun, perintah itu hanya akan memberikan nama-nama file yang ada pada direktori di mana perintah itu dijalankan. Apabila anda menambahkan pilihan -l kepada perintah tersebut, maka tampilan yang diberikannya tidak sekadar nama file, melainkan lengkap dengan besarnya file, pemilik, group dan lain sebagainya. Dengan pilihan -a tidak hanya file-file biasa yang tertampil, namun juga file-file tersembunyi [file tersembunyi didahului dengan tanda titik [.] di depan nama file mis. .rahasia]. Seringkali pilihan tersebut digabungkan, misalnya pada perintah ls -la.

Keterangan lengkap dari perintah ls dapat anda lihat dengan perintah: $ man ls atau $ info ls. [Catatan: perintah-perintah pada shell ini case-sensitive, artinya perintah yang diketikkan dengan huruf besar tidak sama dengan perintah yang diketik dengan huruf kecil]. Bersambung... [HN/19/02/05]

Copyright © 2005 - Hendro Nugroho