RUWAIS KOTA PENUH PESONA

 

Jaraknya kurang lebih 250 km dari Abu Dhabi ke arah kota paling ujung barat di UAE, Gheweifat. Ditempuh hanya dua setengah jam bila menggunakan taxi atau mobil "pribadi", tapi bisa mencapai 3 hingga 4 jam jika menggunakan bus umum yang biasa dijumpai di Taxi Stand (terminal) Abu Dhabi atau jika kita mempergunakan bus perusahaan.

 

Perjalanan dari Abu Dhabi menuju Ruwais sangat membosankan, karena tidak banyak dijumpai pemandangan-pemandangan menarik sepanjang jalan, sepanjang mata memandang hanya pepohonan di kanan kiri jalan, selebihnya hanyalah pemandangan padang pasir yang panas, gersang dan tak bertuan. Pepohonan yang ditanam sepanjang jalan dari ujung timur hingga ujung barat adalah hasil kampanye dan upaya pemerintah untuk menghijaukan seluruh UAE dan sekaligus berfungsi sebagai penghalang pasir agar tidak menerpa kendaran-kendaraan secara langsung saat musim badai gurun tiba.

 

Di Tarif, kota antara Abu Dhabi dan Ruwais, biasanya kita berhenti sejenak di kedai-kedai untuk sekedar melepas lelah, minum teh atau menghabiskan satu batang rokok dan ngobrol dengan teman-teman yang lain. Setelah satu jam perjalanan mulai terlihat kilang-kilang minyak atau pabrik-pabrik di sisi kanan jalan dan sejenak kemudian di sisi kiri depan terlihat tiga buah tower menjulang berwarna biru. Ini artinya kita telah sampai di kawasan Ruwais nan hijau, menawan dan penuh pesona.

    

Kota kecil dengan ciri Tiga Tower Biru  merupakan barometer keberhasilan UAE dalam membangun industri minyak, gas dan kimianya. Kota dengan luas tidak lebih dari 8 km persegi dan dihuni hanya 5 ribu penduduk, menorehkan banyak kenangan pahit, indah menarik dan tak terlupakan bagi kurang lebih 100 KK warga Indonesia yang bermukim disana.

Awalnya daerah ini hanyalah sebuah padang pasir yang membentang gersang tiada berpenghuni, kemudian oleh Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) daerah ini diubah menjadi sebuah kawasan industri modern dan terpadu, lengkap dengan fasilitas utility dan kompleks perumahan yang hijau, asri dan menawan. Kawasan perumahan ini kemudian dikenal sebagai Ruwais Housing Complex (RHC) atau biasa kita sebut dengan Ruwais saja.

Sejarah tentang Ruwais mulai ditorehkan pada awal tahun 1970-an, ketika daerah ini mulai diubah sejalan dengan pembangunan industri hilir yang dibutuhkan untuk mengakomodir meledaknya industri minyak dan gas di UAE saat itu. Kemudian oleh Paduka Yang Dipertuan Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan, Raja dan sekaligus Presiden UAE, dengan titik sentral pada Refinery Plant-nya, Ruwais Industrial Complex  (RIC) diresmikan secara kenegaraan pada tahun 1982.

Dengan motor Refinery Plant inilah kemudian RIC tumbuh berkembang hingga meliputi tidak hanya Ruwais Refinery yang dioperasikan oleh Abu Dhabi Oil Refining Company (TAKREER) itu sendiri, namun juga muncul Natural Gas Liquids Fractionation Plant yang dioperasikan oleh Abu Dhabi Gas Industries Ltd. (GASCO), Ruwais Fertilizer Industries (FERTIL), Marine and Sulfur Handling Terminal, General Utility Plant (GUP) dan kemudian hadir nama baru Abu Dhabi Polymers Co. Ltd. (BOROUGE) sebagai perusahaan penghasil dan distribusi polyethylene pertama di UAE.

 

A H L A N   W A   S A H L A N   Y A   S A D A H