Malang, 19 Desember 2004
Suasana meriah bercampur gelak derai tawa membahana di SWING cafe pada Minggu 19 Desember 2004. Sekitar 389-an orang lebih berbaur dan menyatu menaksikan acara Edutainment II IGAMA dalam ruang cafe yang terletak di Jl. Trunojoyo 26-28 Malang tersebut. Pagelaran edutainment kedua tersebut terdiri dari serangkaian acara, seperti penyuluhan tentang narkoba, operet peduli AIDS, tari tradisionil, tari kontemporer, fashion show, games, door prize, disco time, dan lainnya. Tema acara edutainment kali ini bertajuk "Condom of The Ring SAMPEK ING TAY"
Acara dibuka oleh MC dari Radio MAS FM dilanjutkan pembukaan panita pelaksana dilanjutkan dengan penyuluhan tentang bahaya narkoba oleh Kasat Narkoba Polresta Malang. Usai penyuluhan tentang bahaya dan aspek hukum narkoba dilanjutkan dengan sambutan dari Kadinkes Kabupaten Malang, dr. Tuti hingga dilanjutkan acara penyampaian terima kasih pada pendukung acara dan sponsorship. Tepat jam 22.00 puncak acara, pagelaran operet "Condom of The Rings:SAMPEK INGTAY" digelar mengakhiri rangkaian acaraedutainment II.
Inti cerita dari pagelaran operet kali ini adalah tentang kehidupan anak manusia
yang bernama Ingtay dengan keluarga yang kolot. Sosok Ingtay adalah pemda baik
hati nan tampan yang bercita-cita untuk melanjutkan sekolah di perguruan Ko Cok
Li. Ayah dan Ibunya melarang Igtay jika harus sekolah di perguruan Ko Cok Li
tersebut. Namun Igtay nekad dan memilih kabur dari rumah, akan tetapi ayah
ibunya tak rela anaknya kaburda mengutus Cek Thol dan Cek Li utuk mengejar.
Sesampainya Ingtay di Prguruan Ko Cok Li dia menjadi siswa yang diperebutkan
oleh murid-murid lainnya. Mereka berebut untuk mendapatkan Ingtay dan sepakat
untuk menggelar sayembara. Akan tetapi akhirnya Sampek berhasil memenangkan
sayembara mencocokkan kondom yang dipunyainya. Akantetapi tenyata Sampek buka
type cowok yang setia, dia suka berganti-ganti pasangan seks da pesta orgy.
Belakangan Ingtay memergokinya dan meminta Sampek untuk tobat, apalagi
kedatangan Dewi Cie Pok An yang menasehati murid-murid untuk berperilaku seks
aman dan menganjurkan periksa kesehatan reproduksi di Klinik Kespro IGAMA tiap
Jumat siang. Cerita berakhir dengan sad ending karena ampek dan Ingtay bersatu
dalam cinta kasih dan bunuh diri dengan mencebur ke sumur da menjelma menjadi
sepasang merpati yang menyebarkan kedamaian serta cinta kasih. Akan tetapi, ketika acara operet telah berakhir tepat jam 12.00 WIB, para penonton masih belum beranjak dari tempat duduk mereka. Sehingga terpaksa MC Weny masih mengajak dialog para penonton untuk melanjutkan acara. Acara games dan doorprize terpaksa digelar sebagai acara tambahan. Beberapa penonton ada yang berani maju ke depan untuk menjawab pertanyaan atau kuisyang diajukan pembawa acara. Namun, disayangkan sekali ternyata pengetahuan mereka tentang permasalahan HIV/AIDS ternyata banyak yang salah. Untuk menghargai keberanian penonton yang maju tampil ke panggung ini, hadiah tetap diberikan. Acara discotime yang sedianya memang disediakan diakhir acara, ternyata pihak penyelenggara berkelit bahwa di awal acara, disco time telah dilakukan. Sedangkan diakhir acara, karena waktu menunjukkan tengah malam, pihak cafe tidak dapat melaksanakan acara disco time. "Selain karena memang schedul acara disco time ada di awal acara, kami juga berkeberatan memutar music house dengan dentuman sound keras karena adanya larangan dari POLSEKTA setempat juga ini merupakan kesepakatan kami dengan penduduk sekitar cafe,"ujar Napol, manager Cafe SWING. Walaupun ada beberapa pengunjung yang kecewa, akan tetapi sebagian besar pengunjung telah meninggalkan acara ketika acara operet telah usai. Akhirnya melalui negoisasi, pihak cafe memberikan toleransi untuk memutar music house sebagai pengiring disco time. Namun, justru dari pengunjung masih banyak yang malu-malu utuk turun melantai melenggokkan tubuhnya. Tepat jam 01.30 WIB acara edutainment IGAMA yang kedua berakhir sudah.
|