IGAMA MALANG


SEPUTAR IGAMA
Sejarah IGAMA
Profil IGAMA 
Visi dan Misi
Program Kegiatan
Foto Kegiatan

INFO HIV-AIDS
Info Dasar HIV/AIDS
Cara Penularan
Cara Pencegahan
Terapi AIDS
Rujukan Klinik
Berita Seputar AIDS
Tes Darah
Infeksi Menular Sexual
Kelompok Dukungan

TANYA JAWAB
Konsultasi Kesehatan
Konsultasi Seksual

TIPS DAN TRIK
Negoisasi Kondom
Cari kenalan baru
Hubungan Seks Aman & Nyaman
    DISKUSI PUBLIK BUDAYAWAN

duet72_small.jpg
 

Rabo, 15 Januari 2005
Malang, Ruang aula Radio MAS FM, Jalan DR Cipto Malang penuh sesak dengan audiens yang sbagian besar praktisi jurnalis elektronik dan kalangan budayawan di wilayah Malang Raya.Sekitar 51 orang memenuhi ruangan tersebut dan mengikuti kegiatan "Diskusi Publik Bersama Budayawan" yang digelar IGAMA Malang. Kegiatan diskusi tersebut mencoba mengupas peran serta budaya dalam upaya penanggulangan HIV/AIDSdi Wilayah Malang Raya.

Menurut Mamad selaku Program Manager IGAMA, "Kegiatan ini memang telah teragendakan dalam program HIV/AIDS IGAMA. Setela beberapa waktu lalu megadakan kegiatan serupa untuk kalangan wartawan yang membicarakan dampak dan peran media massa dalam stigmatisasi penderita HIV/AIDS. Maka kali ini sesuai dengan keinginan dan permintaan dari rekan-rekan pers elektronik dan kalangan budayawan, maka diskusi ini kami gelar dengan tema yang berbeda".

Kegiatan diskusi ini dipandu oleh Diah, kru MAS FM serta dimoderatori oleh Syaiful Arief yang juga Direktur Program IGAMA. Acara yang dibuka tepat jam 20.00 ini memang berlangsung dalam suasana yang gayeng dan jauh terkesan formal. Didaului oleh pemaparan fakta tentang budaya Indonesia yang menempatkan posisi transgender pada posisi yang sakral dan mulia di kalangan masyarakat Sulawesi. Selain itu fenomena budaya warok dengan gemblakannya yang diakui dan menjadi salah satu aset di bumi Ponorogo juga dikupas tuntas.

"Sebenarnya, bukan masalah perilaku seksual seseorang yang ditempatkan pada permasalahan politik bernegara. Karena ketika dominasi mayoritas menjajah minoritas, maka yang terjadi adalah penindasan pada mereka yang dianggap minoritas, sehingga terjadi penindasan dan stigma negatif," ujar salah satu budayawan alumnus IAIN Malang ini.

Acara yang berlangsung cukup panas ini terpaksa dihentikan dan diakhiri karena waktu yang tersedia tidak mencukupi. "Mungkin kita bisa berdiskusi banyak melalui talkshow via on air radio MAS FM tiap Jumat malam" ujar Diah, yang sekaligus moderator malam itu.

    FILOSOFI:
    Tuhan menciptakan manusia ke panggung dunia sesuai dengan peran dan lakon yang harus dijalaninya. Maka, kita hanyalah sebatas menjalani peran dan lakon tersebut tanpa mampu menolak.