ADC (Analog to Digital Converter)
Sebuah Analog to Digital Converter (biasanya disingkat
ADC, A/D atau A to D) adalah sebuah rangkaian elektronik yang berfungsi mengubah
sinyal kontinu (analog) menjadi keluaran diskrit/digital. ADC memiliki fungsi
yang merupakan kebalikan dari yang dilakukan oleh sebuah digital-to-analog
converter (DAC).
Umumnya, sebuah ADC adalah sebuah piranti elektronik yang mengubah sebuah
tegangan menjadi sebuah bilangan digital biner. Bagaimanapun juga, beberapa
piranti non-elektronik, seperti shaft encoders, dapat digolongkan sebagai
ADCs.
Resolusi
Resolusi dari sebuah converter menunjukkan banyaknya nilai diskrit yang dapat
dihasilkan pada skala tegangan tertentu. Resolusi biasanya dinyatakan dalam
bit (binary digit). Sebagai contoh, sebuah ADC yang yang mengkodekan sebuah
masukan analog menjadi salah satu dari 256 nilai diskrit mempunyai resolusi
8 bit karena
2^8 = 256.
Resolusi dapat juga dinyatakan secara elektrik dan dinyatakan
dalam satuan volt. Resolusi tegangan dari sebuah ADC adalah sebanding dengan
skala pengukuran keseluruhan dibagi dengan banyaknya nilai diskrit. Contoh:
* Contoh 1
o Jangkauan pengukuran skala penuh = 0 sampai 10 volts
o Resolusi ADC adalah 12 bit: 2^12 = 4096 level kuantisasi
o Resolusi tegangan ADC adalah: (10-0)/4096 = 0.00244 volt = 2.44 mV
* Contoh 2
o Jangkauan pengukuran skala penuh = -10 sampai +10 volt
o Resolusi ADC adalah 14 bit: 2^14 = 16384 level kuantisasi
o Resolusi tegangan ADC adalah: (10-(-10))/16384 = 20/16384
= 0.00122 volts = 1.22 mV
Sampling rate
Sinyal analog merupakan sinyal kontinyu dan perlu diubahnya menjadi sebuah
sinyal digital. Untuk itu perlu untuk menentukan saat/waktu dimana sebuah
nilai digital yang baru diambil dari sebuah sinyal analog. Saat dari pengambilan
nilai baru ini disebut dengan sampling rate atau frekuensi sampling dari converter.
Karena secara praktis ADC tidak dapat membuat sebuah pengkonversian yang terus
menerus, nilai masukan harus ditahan tetap selama waktu tertentu yaitu pada
saat converter melakukan sebuah pengkonversian (atau disebut waktu konversi).
Sebuah rangkaian masukan yang disebut rangkaian sample and hold melakukan
tugasnya ( kebanyakan menggunakan kapasitor untuk menyimpan tegangan analog
pada masukan dan menggunakan sebuah sakelar elektrik atau gate untuk memutuskan
kapasitor dari masukan. Kebanyakan rangkaian ADC sudah terintegrasi dengan
subsistem sample and hold secara internal.
Macam-macam ADC
Ada berbagai macam jenis ADC, diantaranya adalah:
* ADC pengkonversi langsung atau flash ADC mempunyai sebuah
komparator untuk medekodekan masing masing range tegangan. Pengkonversian
langsung memiliki kelebihan yaitu pengkonversian yang cepat, tetapi biasanya
hanya diterapkan pada resolusi 8 bit (256 komparator) atau kurang, karena
teknik pengkonversian ini membutuhkan rangkaian yang besar dan mahal.
Gambar
3.5 Gambar rangkaian Flash ADC
*
ADC tipe counter (ADC
tipe digital ramp) menggunakan counter sebagai komponen utama untuk
mengubah masukan analog menjadi keluaran digital. ADC ini akan mencacah mulai
dari 0 sampai nilai yang setara dengan masukan analog. Hasil pencacahan ini
diubah menjadi analog dengan DAC untuk dibandingkan dengan masukan analog.
Pencacahan yang dilakukan oleh counter akan berhenti jika nilai pencacahan
lebih besar dari masukan analog. Nilai hasil pencacahan yang terakhir ini
merupakan hasil konversi yang merupakan
nilai setara masukan analog .
Gambar
3.6 Gambar rangkaian ADC tipe counter
Gambar
3.8 Gambar contoh rangkaian ADC tipe counter
* ADC successive-approximation
dibuat sebagai pengembangan dari ADC
tipe counter (digital ramp ADC). Perubahan dalam ADC tipe ini adalah adanya
sebuah counter yang sangat spesial yang disebut successive-approximation register. Register ini tidak mencacah mulai dari
0 seperti halnya pada ADC tipe counter tetapi register ini menghitung dengan
mencoba semua nilai bit mulai dari most-significant bit (MSB) dan berakhir
pada least-significant bit.Di dalam
proses perhitungan, register akan memperhatikan keluaran komparator untuk
mengetahui apakah bilangan biner hasil perhitungan lebih kecil atau lebih
besar dari masukan sinyal analog. Cara register menghitung ini mirip dengan
metode "trial-and-fit” dalam pengkonversian
bilangan desimal menjadi biner, dimana nilai-nilai yang berbeda
dari bit-bit diujikan dari MSB sampai dengan LSB untuk memperoleh sebuah bilangan
biner yang sama dengan bilangan desimal
asli. Keuntungan dari teknik penghitungan model ini adalah waktu yang dibutuhkan
untuk memperoleh hasil konversi menjadi lebih cepat.
Gambar
3.8Gambar rangkaian ADC tipe successive-approximation
Gambar
3.9Metode pengkonversian
ADC successive-approximation