Jum'at, 02 Juni 2000, @11:26 WIB
Kuala Lumpur-- Sekretaris Jendral Gerakan Aceh Merdeka Teuku Don Zulfahri yang berbasis di Malaysia ditembak mati di Kuala Lumpur. Pembunuhan ini terjadi beberapa jam sebelum kesepakatan damai antara pemerintah Indonesia dan GAM berlaku efektif hari ini.
Istri korban, Putri Mei Abdullah, sambil menangis mengatakan kepada AFP lewat telepon bahwa suaminya, Teuku Don Zulfahri, ditembak ketika sedang bersantap bersama kawan-kawannya di restoran Kamis petang.
Don dianggap sebagai tokoh yang moderat di GAM. Ia terus mendesak adanya pembicaraan dengan pemerintah Indonesia untuk mengakhiri kekerasan, sambil tetap mendukung kemerdekaan di wilayah itu. Ia sendiri kepada media Aceh, Serambi, mengaku mendukung kesepakatan damai yang diteken 12 Mei lalu di Swiss.
Kesepakatan damai RI-GAM itu berlaku efektif mulai tengah malam nanti.
Seorang polisi yang tak mau disebut identitasnya mengatakan kepada Reuters bahwa Don ditembak ketika sedang makan bersama-sama tiga temannya di sebuah restoran di Ampang di pinggiran ibu kota Malaysia.
Aparat tengah mencari ketiga rekan Don yang langsung kabur dari lokasi setelah kejadian itu. Menurut seorang teman Don, Sekjen GAM itu ditembak tiga kali dan motifnya jelas-jelas "politik."
"Ada dua orang memasuki restoran, keduanya memakai helem. Mereka menembaknya tiga kali," kata kawan itu yang juga menolak disebut identitasnya. "Kami belum tahu apa motifnya. Ini politik."
Don Zulfahri, yang menyebut dirinya Sekjen GAM, adalah seorang pemimpin gerakan sempalan yang terpecah gerakan di bawah pimpinan Hasan Tiro yang bermukim di Swedia.
Seorang diplomat menduga pembunuhan itu berlatar belakang perpecahan dalam tubuh GAM. "Ini mungkin berasal dari persaingan internal GAM," kata pejabat yang dimaksud. *** (apt/AFP/Rtr)
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh