3

3.1 Proses Transformasi Sosial

Tujuan-tujuan

§ Untuk memperkenalkan peserta pada proses perubahan sosial untuk mencegah violensia domestika.

Persiapan-persiapan

Siapkan diagram tahap-tahap transformasi dalam flipchart.

Diskusi Forum: Memahami Proses Transformasi (10 menit)

1. Jelaskan bahwa komunitas atau kelompok, seperti halnya individu, mengalami perubahan perilaku sebagai suatu proses. Dalam usaha kita untuk memperbaiki komunitas dalam mencegah violensia domestika, kita akan menuntun komunitas melalui proses perubahan perilaku. Sukses dari pekerjaan kita akan berdasarkan pada sensitifnya kita dalam mengetahui sampai pada tahap apa komunitas kita berada di dalam proses ini.

2. Tanyakan pada peserta apakah ada yang pernah mengalami perubahan perilaku? Contohnya, berhenti minum minuman keras, berhenti berjudi, berhenti merokok, berhenti selingkuh. (contoh-contohnya.?) Peserta diminta untuk ceritakan tentang proses berhenti tersebut. Peserta dituntun supaya muncul proses seperti di bawah ini.

Ceramah: Memahami Proses Transformasi (10 menit)

3. Dari penjelasan pengalaman peserta tadi, tunjukkan proses transformasi:

Tahap-tahap Transformasi Tingkah Laku

1. Pra-renungan: Seseorang tidak sadar/mengetahui masalah dan akibat-akibat dari perilaku tersebut dalam kehidupannya.

2. Renungan: Seseorang mulai sadar jika masalah/hal tersebut berhubungan dalam kehidupannya.

3. Tindakan: Seseorang mulai mencoba cara-cara berpikir dan bertingkah laku yang baru dan berbeda

4. Pemeliharaan: Seseorang mengakui manfaat-manfaat dari perubahan tingkah laku and mempertahankan sikap baru tersebut.

4. Jelaskan bahwa proses untuk mendesain suatu proyek pengembangan komunitas juga akan melewati tahap yang mempengaruhi perubahan sosial. Tahap-tahap tersebut didasarkan pada tingkat perubahan perilaku individu sebagaimana yang telah dijelaskan diatas.

5. Coba jelaskan proses transformasi individu tadi supaya dikaitkan dengan proses transformasi desa untuk mencegah DV:

1. Pra-renungan

Contoh:

§ Berapa banyak warga yang menyadari bahwa violensia domestika merupakan kejahatan yang tidak dapat diterima?

§ Berapa banyak warga yang memperlakukan anak perempuan setara dengan anak laki-laki? Misalnya, tugas rumah tangga dibagi rata; makanan dibagi rata; anak laki-laki dan perempuan sama-sama menikmati bangku sekolah.

2. Renungan:

Contoh:

Berbagai lapis masyarakat mulai membicarakan pengalaman dengan ketidak-setaraan gender dan violensia domestika.
Sudah disediakan keterangan seperti brosure, poster, diskusi dengan aktivis LSM, polisi dari VPU, untuk menjelaskan undang-undang baru tentang violensia domestika.

3. Tindakan:

Contoh:

Sudah terbentuk kelompok perempuan untuk membagi pengalaman dan saling mendukung kesetaraan dalam pengasuhan anaknya dan mencegah timbulnya violensia domestika.
Sudah terbentuk kelompok laki-laki untuk membagi pengalaman dan saling mendukung, melarai, dan mencari jalan damai dalam konflik.
Sudah terbentuk kelompok anak-anak yang saling mendukung dan kerjasama untuk mencegah kekerasan di sekolah, lingkungan, dan rumah.

4. Pemeliharaan:

Contoh:

Kelompok-kelompok di atas diperkuat dengan menambah anggotanya, meluaskan kegiatannya, dan semakin dihargai oleh masyarakat. Kelompok tersebut bisa mempersiapkan proposal, minta bantuan dana, belajar dari ahli dan LSM di kota, membagi pengalaman dengan desa-desa lain.

6. Peserta ditanya: Di manakah komunitas saya dalam tahap transformasi? Tiap peserta diminta untuk pasang tanda di dalam diagram sesuai dengan perkiraannya.

7. Peserta diminta untuk menjelaskan perkiraannya pada kelompok utama.

8. Peserta diajak untuk bertanya dan mendiskusikan bagimana dapat menggunakan kerangka dalam usaha mereka untuk mencegah violensia domestika.