HOME

Arsip: Milis e-BinaAnak <subscribe-i-kan-binaanak@xc.org>

e-BinaAnak edisi 020 / Pebruari / 2001

 

MENGENAL ANAK-ANAK BALITA/KANAK-KANAK/INDRIA (UMUR 4-5 TAHUN)

 

  Berikut ini adalah ciri khas anak-anak Balita secara jasmani, mental,

  emosi, sosial dan rohani beserta penerapan praktisnya.

 

  A. CIRI KHAS SECARA JASMANI

  ---------------------------

  1. Pertumbuhan amat cepat dan banyak bergerak. Otot besar dan otot

     kecilnya berkembang. Karena itu, buatlah acara dengan memberikan

     kesempatan pada anak untuk bergerak sebanyak mungkin. Mereka juga

     sudah memiliki beberapa ketrampilan yang lebih rumit dibanding

     sewaktu masih berusia 3 tahun. Anak Balita sudah bisa menggunting

     dan menempel sendiri dengan baik, mengambar, mewarnai, atau

     melipat.

 

  2. Pita suara sudah berkembang dengan baik. Mereka sudah dapat

     menyanyi dengan nada yang tepat bila mendapat contoh dan

     bimbingan yang baik. Sebaliknya, bila Guru tidak bisa menyanyi

     dengan nada yang tepat akibatnya akan berpengaruh juga pada anak

     terhadap pengenalan nada.

 

  3. Biasanya mereka cenderung melakukan hal-hal yang terlalu sulit.

     Biarkan mereka mencoba, dan berikan saran atau pertolongan hanya

     pada waktu mereka mendapat kesulitan atau meminta pertolongan

     anda. Anak Balita harus bereksperimen untuk mengetahui

     keterbatasan kemampuan yang dimilikinya. Mereka senang

     menggunakan ketrampilan yang telah dimilikinya untuk melaksanakan

     sebuah gagasan, namun apabila gagasan itu tidak terlaksana,

     mereka harus dibimbing untuk mencoba lagi dengan gagasan lain.

 

  B. CIRI KHAS SECARA MENTAL

  --------------------------

  1. Rasa ingin tahunya besar sekali. Ia senang sekali apabila ada

     orang dewasa yang dapat membantunya memahami "Alkitab" secara

     sederhana. Ia ingin tahu cara kerja sebuah benda (fungsinya),

     mengapa benda itu bekerja (sebab dan akibatnya), serta apa dan

     bagaimana benda itu bekerja (rinciannya).

 

  2. Imajinasinya kuat sekali. Ia dapat bersandiwara menjadi tokoh apa

     saja yang diinginkannya. Benda apa saja yang dilihat dapat

     dijadikan mainan olehnya. Usahakan agar anda lebih banyak

     memberikan ide-ide untuk bermain daripada memberikan mainan kepada

     anak-anak ini. Jika memberikan mainan, berikan yang murah dan

     sederhana, tapi harus kuat dan tahan lama karena pada usia ini

     anak belum dapat berhati-hati dengan mainannya (cepat rusak).

 

  3. Mereka belum dapat membedakan antara cerita yang sungguhan dengan

     dongeng atau khayalan. Untuk mengatasi hal ini peganglah Alkitab

     di tangan saat menyampaikan cerita Alkitab dan jelaskanlah bahwa

     Firman Allah sangat berbeda dengan dongeng atau fabel.

 

  4. Konsep terhadap "waktu" dan "ruang" masih terbatas. Sebaiknya

     pakailah istilah "hari ini", besok", "dahulu kala", "di tempat

     yang jauh" dan lain-lain, untuk melukiskan waktu dan ruang. Oleh

     karena itu usahakan untuk tidak menjanjikan/menjelaskan sesuatu

     pada anak yang melibatkan panjangnya waktu karena anak pada usia

     ini masih belum bisa mengukur panjang/lamanya waktu dengan jelas.

 

  5. Suka mendengarkan cerita. Cerita untuk anak Balita haruslah

     mengandung pengertian etis yang jelas dan mudah dimengerti.

     Anak-anak ini menyukai cerita yang mempunyai pola yang jelas dan

     tetap serta mengandung unsur-unsur berhitung, perbandingan

     (kontras), pengulangan dan fakta-fakta konkrit.

 

  6. Dapat mengulang-ulang istilah-istilah Alkitab yang didengarnya,

     tanpa memahami arti yang sesungguhnya. Jangan mengira mereka

     pasti memahami istilah Alkitab hanya karena mereka mengucapkannya.

     Oleh karena itu, mintalah anak mengulang/menceritakan kembali apa

     yang telah anda sampaikan padanya sehingga anda dapat mengetahui

     apa yang sesungguhnya ada di dalam pikiran mereka (pemahaman

     mereka terhadap Firman Tuhan yang telah didengarnya).

 

  7. Suka mengajukan pertanyaan karena rasa ingin tahu cukup besar.

     Oleh sebab itu, berikanlah jawaban yang sederhana pada pertanyaan-

     pertanyaan mereka. Apabila seorang anak berulang kali mengajukan

     pertanyaan yang itu-itu juga, maka ada kemungkinan ia membutuhkan

     kepastian emosional, minta perhatian, atau masih bingung.

 

  C. CIRI KHAS SECARA EMOSI

  -------------------------

  1. Emosi masih berimbang, mudah marah namun juga cepat reda. Mereka

     juga bertambah kaya dengan berbagai pengalaman emosional.

     Bersamaan dengan meningkatnya kesadaran anak tentang masa yang

     akan datang, pengharapan dan kekuatiran mulai timbul dalam

     dirinya. Ia membandingkan dirinya dengan orang lain dan

     menunjukkan rasa iri atau simpati. Ia menilai kelebihan dan

     kekurangan dalam dirinya serta memperlihatkan rasa bangga atau

     malu. Karena anak Balita sudah mulai sadar akan kekurangan-

     kekurangan dirinya, mereka memerlukan bantuan khusus untuk

     belajar menerima dirinya sendiri. Sangat baik kalau pada usia ini

     anak sudah diajarkan untuk mengenal emosinya sendiri dan

     mengekspresikannya dengan sehat, khususnya dengan mengungkapkan

     lewat kata-kata, misalnya "Saya senang lagu ini", "Saya tidak

     suka warna ini", "Saya sedih mendengar cerita ini", "Saya sangat

     marah dengan dia", "Saya takut..." dll.

 

  2. Ada suatu perasaan takut tertentu. Ketakutan yang dialami pada

     usia ini biasanya melekat pada si anak untuk jangka waktu yang

     lama. Untuk mengatasi hal ini hindarilah bagian-bagian cerita

     yang menakutkan, dan jangan terlalu mendramatisir peristiwa-

     peristiwa tertentu yang bisa membuat anak ketakutan (misal:

     peristiwa penyaliban Yesus, Daniel dimasukkan ke gua singa),

     juga jangan mengajar anak dengan cara menakut-nakutinya (mis.

     "Kalau nakal nanti pak polisi akan datang!" dan sejenisnya).

 

  D. CIRI KHAS SECARA SOSIAL/PERGAULAN

  ------------------------------------

  1. Anak Balita senang bermain dengan teman sebayanya, namun juga

     perlu waktu untuk bermain sendiri. Mereka sudah bisa bermain

     bersama dalam kelompok kecil yang terdiri 5-6 anak, mereka juga

     bisa melakukan aktivitas dalam kelompok besar yang dipimpin oleh

     orang dewasa.

 

  2. Sering timbul pertengkaran pada saat bermain dan mereka akan

     "mengadukan" kepada orang dewasa sebagai cara untuk mendapatkan

     perhatian. Oleh karena itu, ketika menyelesaikan masalah antar

     anak balita, guru harus bersikap sama rata memberikan perhatian.

 

  3. Sifat keakuan masih sangat kuat, sering menyebut "aku" dalam

     pembicaraannya. Dalam diri anak Balita berkembang perasaan ingin

     bersaing, dan hal ini biasanya mereka ekspresikan dengan cara

     menyombongkan diri dengan apa yang dimilikinya atau kepandaiannya.

 

  4. Kesadaran tentang "kepemilikan" mulai berkembang. Ia sudah dapat

     membedakan milikku, milikmu, dan miliknya. Sebenarnya, yang

     menjadi dasar dari konsep "membagi" (share) adalah konsep

     kepemilikan pribadi. Oleh karena itu, sebelum bisa belajar membagi

     ia perlu sudah memiliki beberapa benda bagi dirinya sendiri.

 

  5. Anak Balita sedang belajar membuat pilihan-pilihan yang benar.

     Hati nuraninya mulai bertumbuh. Ia menggunakan aturan-aturan

     moral yang dimilikinya. Ia menilai besar kecilnya kesalahan yang

     telah dilakukannya dari berat/ringannya hukuman yang diterimanya.

     Karena itu penting sekali bagi Guru untuk menanamkan nilai-nilai

     yang benar dan konsisten, kalau perlu dengan memberikan disiplin

     (hukuman) tapi harus dengan perhitungan (tidak terlalu ringan atau

     terlalu berat). Pengajaran dan keteladanan juga harus berjalan

     beriringan.

 

  E. CIRI KHAS SECARA ROHANI

  --------------------------

  1. Dapat mengenal Yesus/Allah melalui kasih orang dewasa terhadap

     diri mereka. Oleh karena itu, melayani dengan kasih yang tulus

     kepada anak akan menolong mereka untuk belajar mengenal Yesus,

     karena anak mengasosiasikan Yesus/Allah dengan segala sesuatu yang

     baik, benar, dan indah. Anak juga perlu mengerti bahwa Kristus

     bisa tinggal dalam hati dan menjadi sahabat kita jika kita mau

     mengundang Dia untuk masuk dalam hati kita. Dengan pengarahan yang

     benar (secara individu), maka pada usia ini anak bisa dibimbing

     untuk menerima Kristus.

 

  2. Memiliki kesadaran moral tentang hal-hal yang salah dan benar.

     Tekankan bahwa Allah melihat semua yang kita lakukan oleh karena

     itu jika kita tahu telah berbuat salah kita harus bertobat dan

     minta pengampunan atas dosa mereka pada Tuhan.

 

  3. Dapat belajar berdoa. Ajarkanlah pada mereka bahwa Allah mendengar

     doa, namun demikian tidak berarti semua permintaan mereka akan

     dijawab sesuai dengan keinginannya. Allah mengetahui yang terbaik

     bagi kita, karena itu kadang Tuhan menjawab doa kita dengan "ya"

     tapi bisa juga dengan jawaban "tidak" atau "tunggu".

 

  Bahan di atas dirangkum dari:

  1. Judul Buku: Pembaruan Mengajar

     Penulis   : Dr. Mary Go Setiawani

     Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung.

     Halaman   : 23-24

 

  2. Judul Buku: Ketika Anak Anda Bertumbuh

     Penulis   : Margaret Bailey Jacobsen

     Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung

     Halaman   : 88 - 104

 

***********************************************************************

\o/ TIPS MENGAJAR

 

                     GURU ANAK-ANAK BALITA/INDRIA

                     ============================

 

  Bagaimanakah anak menilai anda sebagai seorang guru Sekolah Minggu?

  Anda dilihat sebagai seorang guru yang galak, selalu menyuruh anak-

  anak duduk diam dan mendengarkan? Atau sebagai seorang yang selalu

  melarang mereka melakukan hal-hal yang mereka senangi? Atau

  sebaliknya, anak-anak menilai anda sebagai seorang guru yang gembira,

  bersahabat dan pandai bercanda?

 

  Mungkin anak Balita tidak peduli berapa rajin anda ke gereja. Mereka

  juga tidak mampu menilai kesetiaan serta komitmen anda sebagaimana

  orang dewasa menilai. Tetapi, bukan berarti mereka tidak pernah

  menilai anda? Apakah anda ingin tahu bagaimana anak menilai anda?

 

  1. Sikap anda terhadap Allah.

     Mereka menilai anda dari cara anda berbicara tentang Allah. Mereka

     juga memperhatikan wajah anda dan menangkap perasaan anda ketika

     anda bercerita tentang Allah. Walaupun mereka tidak selalu

     mengerti semua perkataan anda, namun mereka melihatnya dari sikap

     anda. Jika mereka melihat hal ini sebagai hal yang positif, maka

     anda akan menjadi teladan baginya dalam hal mengasihi Tuhan.

 

  2. Sikap anda terhadap anak.

     Hal ini dilihat mereka sebagai hal yang penting. Cara guru berkata-

     kata dan bersikap terhadap mereka sangat mereka perhatikan. Guru

     yang menaruh perhatian kepada mereka sebagai individu dan mau

     memperlakukan mereka sebagai pribadi yang berharga akan dilihat

     sebagai sikap kasih yang tulus. Dan mereka akan cepat merasa dekat

     dengan guru-guru yang demikian.

 

  3. Sikap anda terhadap orang dewasa lain.

     Anak-anak diam-diam memperhatikan cara anda berhubungan dengan

     guru-guru Sekolah Minggu lainnya. Secara khusus mereka juga

     melihat bagaimana anda berbicara dengan orang tua mereka. Jika

     anda bersikap baik dan orang tuanya menerima anda dengan baik,

     maka telah anda dinilai positif dan anak akan menghormati anda.

 

  4. Sikap anda terhadap hidup.

     Seorang guru yang murah senyum dan selalu tampak gembira paling

     disukai anak balita, karena anak menilainya sebagai seorang yang

     bersahabat dan mudah diajak berteman. Hal ini mungkin sejalan

     dengan dunia dan hidup mereka yang masih sederhana, penuh harapan,

     permainan dan kegembiraan.

 

  Bahan yang digunakan sebagai sumber:

  Judul buku: Bagaimana Mengajar Anak Indria

  Penulis   : Doris Blattner

  Penerbit  : Lembaga Literatur Baptis, Bandung

  Halaman   : 9-11

 

***********************************************************************

\o/ SERBA-SERBI

 

            PERTANYAAN YANG DIAJUKAN ANAK UMUR 4-5 TAHUN

            ============================================

 

  Pernahkah anda tergagap karena tak bisa menjawab pertanyaan yang

  dilontarkan seorang anak berumur 5 tahun? Seringkali begitu polos

  dan sederhananya pertanyaan itu sampai orang dewasa menemui kesulitan

  untuk memberikan jawaban yang sederhana untuk mereka. Di bawah ini

  adalah cuplikan 9 pertanyaan biasa yang diajukan anak Balita tentang

  Tuhan dan hal-hal rohani lainnya, serta contoh pedoman jawaban yang

  dapat diberikan. Kiranya materi ini dapat memperluas wawasan serta

  membantu kita semua dalam melayani anak-anak Balita.

 

  [1] Siapakah yang membuat Allah?

      Tidak seorangpun. Allah sudah ada di sana sebelum dunia dibuat

      dan Ia akan selalu ada selama-lamanya. Allah tidak dibuat tapi

      Ia adalah Pencipta segala sesuatu, karena Dia membuat kita dan

      Ia juga membuat segala sesuatu yang ada di dunia ini.

 

  [2] Berapa umur Allah?

      Allah tidak punya umur. Dia tidak menjadi tua seperti kita dan

      Dia tidak pernah berubah.

 

  [3] Apakah Yesus ada di setiap rumah?

      Dia ingin ada di setiap rumah, khususnya dalam rumah hati kita.

      Tapi Ia hanya mau tinggal jika pemilik rumah itu menginginkan Dia

      tinggal di sana. Yesus tidak pernah memaksa untuk tinggal di

      rumah kita. Tapi kalau diundang Ia akan datang. Dan Ia akan

      tinggal di rumah orang-orang yang mengasihi-Nya.

 

  [4] Apakah malaikat itu?

      Mereka adalah utusan Allah. Alkitab menceritakan tentang malaikat-

      malaikat yang Allah utus untuk menyampaikan pesan kepada manusia.

      Alkitab memberitahu kita bahwa malaikat melindungi orang-orang

      yang mengasihi Allah. Kitab Ibrani dalam Perjanjian Baru

      mengatakan bahwa malaikat dikirim untuk melayani orang yang

      mengasihi Allah.

 

  [5] Apakah manusia bisa menjadi malaikat?

      Tidak. Malaikat sama sekali berbeda dengan manusia.

 

  [6] Apakah malaikat sama seperti peri?

      Tidak. Peri hanya ada dalam dunia dongeng - tidak nyata. Tapi

      malaikat itu nyata.

 

  [7] Apakah Ibu percaya pada malaikat penjaga anak-anak?

      Allah memakai malaikatNya untuk menjaga dan memelihara, bukan

      hanya anak-anak tapi juga orang dewasa yang dikasihi Tuhan.

      Ada orang Kristen yang percaya bahwa setiap orang memiliki

      masing-masing malaikat penjaga. Kita tidak tahu apakah itu

      benar, tapi kita bisa meminta Allah untuk mengirim malaikatNya

      untuk menjaga dan melindungi kita.

 

  [8] Mengapa kita berdoa?

      Dalam berdoa kita bisa berbicara, bercerita, menyatakan terima

      kasih, minta maaf, atau minta tolong kepada Tuhan. Seperti dengan

      ibu kita, kita bisa bercerita apa saja, bukan? Bayangkan kalau

      kita tidak dapat berbicara dengan ibu kita, nah.. kita akan sedih

      bukan? Demikian juga berdoa kepada Tuhan Yesus, Ia mengajar kita

      berdoa, karena Ia senang berbicara dengan kita. Ia juga senang

      menolong kita dengan mengabulkan doa-doa kita, kalau doa-doa kita

      berkenan kepadaNya.

 

  [9] Mengapa orang mati?

      Biasanya orang mati ketika mereka sudah tua dan sudah lama hidup

      di dunia. Tubuh mereka menua, seperti pakaian tua yang menjadi

      lapuk. Jadi, memang suatu saat nanti orang akan mati. Jika hal

      itu terjadi, itu adalah saat baginya untuk meninggalkan tubuh

      tuanya, dan pergi untuk hidup bersama Yesus di surga.

 

  Bahan ini diambil dari:

  Judul Buku: Jika Anak-anak Bertanya

  Pengarang : Jeremie Hughes

  Penerbit  : PT. Inkosindo Perdana

  Halaman   : 57 - 89

 

***********************************************************************

\o/ DOA

 

   Pertanyaan Anak-anak tentang Doa

   ================================

 

   Tanya: MENGAPA KITA BERDOA SEBELUM TIDUR ?

 

   Jawab:

   Karena waktu malam hari merupakan waktu yang baik untuk berdoa. Kita

   dapat memikirkan tentang hari yang telah kita jalani. Kita berterima

   kasih kepada Allah atas segala perkara yang telah Dia lakukan dan

   berbicara kepadaNya tentang masalah-masalah dan pergumulan-

   pergumulan kita. Juga, kita dapat berdoa untuk perlindungan. Kita

   dapat memohon Allah untuk tidur yang nyenyak dan untuk mimpi-mimpi

   yang indah dan menghindarkan kita dari mimpi-mimpi yang menakutkan.

   Berdoa sebelum tidur merupakan suatu kebiasaan yang baik untuk

   dibentuk dan dipertahankan.

 

   Tetapi kita tidak hanya berdoa sebelum tidur. Kita dapat berdoa

   setiap saat.

 

   Ayat Kunci        : Mazmur 4:9

   Ayat Terkait      : Mazmur 42:9; 55:17-18; 119:62; 141:2

   Pertanyaan terkait:

   - Mengapa orang-orang berdoa pada malam hari dan tidak pada siang

     hari?

   - Apakah saat itu Allah tidak sedang tidur?

   - Apakah salah bila tidak berdoa sebelum tidur hanya karena tidak

     tahu apa yang akan didoakan?

 

   Bahan ini diambil dan diedit dari:

   Judul buku: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa (Terjemahan

               dari buku "107 Question Children Ask about Prayer")

   Editorial : Dabara Publishers

   Penerbit  : Betlehem Publishers Jakarta

   No.       : 36