HOME

Arsip: Milis Diskusi e-BinaGuru <gabung: subscribe-i-kan-binaguru@xc.org>

Subject: HS1:  (lihat juga HS2 / HS3)

Tanggal: 21 Oktober 2005

Oleh: Meilania <meilania@telkom.net>

 

Dear all ...

Sesuai dengan janji saya di e-mail sebelum ini (FAQ MI 3) - dimana saya
menyinggung tentang sistem HomeSchooling, nah berikut saya ingin sharingkan
beberapa hasil riset yang "menggemparkan dunia pendidikan" tentang sukses
anak-anak hasil didikan orangtuanya sendiri alias anak-anak yang tidak mengikuti
sekolah formal melainkan di - HomeSchooling -kan oleh orang tuanya.

Saya akan mulai dengan hasil riset terlebih dulu, baru setelah itu ulasan
MENGAPA sistem HomeSchooling (HS) bisa menghasilkan siswa yang "secara
statistik" menunjukkan hasil yang benar-benar luar biasa dibanding siswa yang
mengikuti sekolah formal.

Okay ... selamat membaca statistik :-)

Riset membuktikan:

1. Anak-anak HS memiliki nilai rata-rata cukup jauh DI ATAS nilai rata-rata
siswa nasional dalam hal prestasi akademik seperti: reading, language, math.
 

 

Reading

Language

Math

Conventional School

50

50

50

Home Education

87

80

82



2. Suatu studi perbandingan thd siswa tingkat 4 menunjukkan bahwa anak-anak HS
menghabiskan waktu jauh lebih sedikit di depan TV daripada anak-anak yang
mengikuti sekolah formal.

65.3% anak HS menghabiskan hanya 1 jam atau kurang di depan TV per-hari
Padahal angka nasional (di US) mengungkapkan wakru rata-rata anak di depan TV
adalah 3 jam atau lebih per-hari.

3. Self-concept siswa HS ternyata jauh melebihi siswa yang mengikuti sekolah
formal. Tes ini didasarkan pada PHCSCS (Piers-Harris Children's Self-Concept
Scale).

Masih tentang Self-concept, ada hasil penelitian menarik lain, yaitu:
Dr. Larry Shyers membandingkan 2 kelompok siswa, antara siswa HS dan siswa yang
mengikuti sekolah formal (public school) untuk melihat kemampuan bersosialisasi
siswa2 tsb. Hasilnya adalah sbb.
- tidak ada perbedaan yang signifikan saaat mereka mengerjakan tes tertulis / tes
standard tentang self-concept
- tapi anehnya, saat mereka dihadapkan ppada situasi nyata (real world) - dan
perilaku mereka diamati oleh para Peneliti ... aneh bin ajaib, ternyata perilaku
anak-anak "sekolahan" cenderung lebih bermasalah (lebih agresif, lebih kasar /
keras, dan kompetitif) dibanding dengan anak-anak HS.

4. Bahkan untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus (misalnya: yang mengalami
gangguan belajar, gangguan perkembangan baik fisik maupun psikis, dan anak-anak
berbakat / gifted) - sistem HS menunjukkan hasil yang sama bagusnya atau bahkan
lebih bagus dibanding program-program khusus yang tersedia untuk menangani
anak-anak dg kebutuhan khusus ini.

5. Siswa HS yang telah beranjak dewasa cenderung untuk terlibat dalam pekerjaan
sbg wirausaha dan kaum profesional, mereka adalah orang-orang yang sangat
mandiri dan sangat menekankan pentingnya KELUARGA.

Lulusan HS tidak ada yang jadi pengangguran :-)
94% menyatakan bahwa HS menyiapkan mereka untuk menjadi pribadi yang mandiri.
(ingat FAQ MI 3 - rupanya untuk menjadikan seseorang mandiri, yang memiliki
andil terbesar adalah ORANG TUA)
79% mengatakan bahwa HS membantu mereka berinteraksi dg individu dari beragam
latar belakang, dan para lulusan HS ini sangat mendukung program HS (dg kata
lain, lulusan HS pun akan meneruskan sistem HS ini ke anak-anak mereka kelak).

Nah, ternyata hasil risetnya mengagumkan yah :-)

Tentu kita bertanya-tanya, orang tua macam apa yang bisa menerapkan HS?
Haruskah orang tua yang kaya? yang berpendidikan tinggi? yang pandai / dulunya
adalah pelajar yang memiliki nilai akademik bagus? yang dulunya adl guru? yang
ini itu dll ... Seperti apakah PROFIL orang tua yang sukses mendidik anak ala HS
ini?

Bersambung ...

Moderator (meilania).