LEARNING STYLES
LS-1: David A. Kolb / LS-2: Visual Auditori Kinestetik / LS-3: Global dan Analitik / LS-4: Gregorc
Arsip: e-BinaAnak <subscribe-i-kan-binaanak@xc.org>
MENGENAL GAYA BELAJAR GLOBAL DAN ANALITIK
Setiap anak adalah individu yang unik, masing-masing akan melihat
dunia dengan "cara"nya sendiri. Meskipun melihat satu kejadian pada
waktu yang bersamaan, tidak menjamin 2 orang anak akan melaporkan
hal yang sama. Seringkali yang menjadi pergumulan dalam dunia
pendidikan bukan pada masalah "apakah anak DAPAT belajar", tetapi
pada masalah "BAGAIMANA mereka secara alami belajar dengan cara
terbaiknya".
Seorang peneliti bidang psikologi, Herman Witkin, melalui studi
risetnya mengemukakan 2 macam karakteristik Gaya Belajar yang
dimiliki seseorang, yaitu: Gaya Belajar GLOBAL dan Gaya Belajar
ANALITIK. Gaya belajar ini melihat anak dalam berpikir dan memahami
sesuatu. Anak yang GLOBAL cenderung memandang sesuatu secara
menyeluruh atau melihat gambar yang besar, dan tidak bagian demi
bagian. Sedangkan anak yang ANALITIK cenderung melihat suatu masalah
secara bertahap, dan memfokuskan diri pada bagian-bagian yang
membentuk gambar, secara urut dan terperinci.
Kecenderungan Gaya Belajar ini akan mempengaruhi anak dalam banyak
hal, seperti: cara dia mendengarkan, memperhatikan, menyimpan
informasi, dan cara menggunakan informasi tsb.
Seperti yang kita ketahui bahwa anak akan memiliki lebih dari satu
Gaya Belajar. Sebagai guru, apabila kita dapat mengidentifikasi
kecenderungan Gaya Belajar murid, maka hal ini akan bermanfaat dalam
mengembangkan proses belajar-mengajar. Berikut ini kita akan
mengenal Gaya Belajar GLOBAL dan ANALITIK secara lebih terperinci.
A. GAYA BELAJAR GLOBAL
Anak yang memiliki Gaya Belajar GLOBAL cenderung melihat segala
sesuatu secara menyeluruh, dengan gambaran yang besar, namun
demikian mereka dapat melihat hubungan antar satu bagian dengan
bagian yang lain. Anak GLOBAL juga dapat melihat hal-hal yang
tersirat, serta menjelaskan permasalahan dengan kata-katanya
sendiri. Mereka dapat melihat adanya banyak pilihan dalam
mengerjakan tugas dan dapat mengerjakan beberapa tugas sekaligus.
Anak dengan Gaya Belajar GLOBAL dapat bekerjasama dengan orang lain,
peka terhadap perasaan orang lain dan fleksibel. Mereka senang
bekerja keras untuk menyenangkan orang lain. Senang memberi dan
menerima pujian, bahkan anak GLOBAL cenderung memerlukan lebih
banyak dorongan semangat dalam memulai mengerjakan sesuatu. Mereka
menerima kritikan secara pribadi. Mereka akan mengalami kesulitan
bila harus menjelaskan sesuatu setahap demi setahap.
Orang dengan Gaya Belajar GLOBAL dominan biasanya kurang memiliki
kerapian, walau sebenarnya mereka memiliki keinginan besar untuk
merapikan tempat belajarnya, namun seringkali keinginannya kurang
terlaksana, akhirnya kertas-kertas tetap berantakan. Untuk mengatasi
hal ini sebaiknya orang GLOBAL belajar untuk menyederhanakan
sistemnya, dengan menyediakan map-map berwarna dengan kategori
tertentu untuk menyimpan kertas-kertas yang menumpuk.
Pikiran anak GLOBAL dominan tidak pernah bisa terfokus pada satu
masalah, pikirannya dapat pergi ke banyak arah sepanjang waktu.
Apabila orang GLOBAL mengerjakan satu tugas, lalu ada tugas baru
yang muncul, maka dia akan mulai mengerjakan tugas kedua, meskipun
tugas pertamanya belum selesai. Untuk mengatasi keadaan ini
sebaiknya mereka bekerja sama dengan orang lain, dengan janji saling
menolong dalam menyelesaikan tugas sebelum mengerjakan yang lain.
Mereka akan mudah berkonsentrasi bila ada seseorang yang bekerja
bersamanya.
Penundaan merupakan godaan nyata bagi anak GLOBAL, mereka
membutuhkan dorongan semangat untuk memulai tugas mereka. Untuk itu
bila anda menginginkan anak GLOBAL mengerjakan sesuatu sekarang,
cobalah menawarkan untuk bekerja dengannya setidak-tidaknya untuk
membuat dia memulai pekerjaannya.
B. GAYA BELAJAR ANALITIK
Anak yang memiliki Gaya Belajar ANALITIK dalam memandang segala
sesuatu cenderung lebih terperinci, spesifik, terorganisasi, dan
teratur. Namun mereka kurang bisa memahami masalah secara
menyeluruh.
Dalam mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya, anak ANALITIK
akan mengerjakan tugasnya secara teratur, dari satu tahap ke tahap
berikutnya. Mereka memiliki kecenderungan untuk mengerjakan satu
tugas dalam satu waktu, dan mereka belum akan mengerjakan tugas lain
sebelum tugas pertamanya selesai. Mereka membutuhkan waktu yang
cukup untuk menyelesaikan tugas mereka, karena mereka tidak ingin
ada satu bagian yang terlewat.
Anak yang memiliki cara berpikir secara ANALITIK seringkali
memikirkan sesuatu berdasarkan logika. Selain itu mereka menilai
fakta-fakta yang terjadi melebihi perasaannya. Mereka dapat
menemukan fakta-fakta namun seringkali mereka kurang mengetahui
gagasan utamanya, sehingga kadang dia tidak mengerti maksud dan
tujuan dia dalam mengerjakan sesuatu.
Anak yang memiliki Gaya Belajar ANALITIK sangat sulit belajar bila
ada gangguan, karena biasanya pikirannya hanya terfokus pada satu
masalah saja. Untuk mengatasi keadaan ini, sebaiknya seorang anak
ANALITIK belajar sendirian, baru bergabung dengan temannya untuk
bersosialisasi setelah selesai belajar.
Anak ANALITIK dominan dapat bekerja maksimal bila ada metode yang
konsisten dan pasti dalam mengerjakan sesuatu, apalagi bila dia bisa
menciptakan sistem sendiri dalam belajar. Untuk itu jadwal harian
sangat membantu anak ANALITIK merasakan adanya struktur dan hal-hal
yang bisa diramalkan, sehingga mereka dapat menentukan dan memenuhi
sasaran-sasaran yang jelas.
C. PERBEDAAN GAYA GLOBAL DOMINAN DAN GAYA ANALITIK DOMINAN
Perbedaan antara gaya GLOBAL dominan dan ANALITIK dominan dapat
dilihat saat mereka mendengarkan dan mengikuti petunjuk dalam
mengerjakan tugas. Saat guru memberikan petunjuk, anak ANALITIK
dominan akan cenderung mendengarkan dengan hati-hati, kemudian ingin
mulai mengerjakan tugasnya tanpa gangguan apapun. Sementara itu anak
GLOBAL dominan mungkin juga mendengarkan petunjuk, namun dia mungkin
sering bertanya supaya petunjuk diulangi. Seorang anak GLOBAL akan
mendengarkan apa perlunya mengerjakan tugas, dan bukan sekedar
bagaimana melakukannya. Maka anak GLOBAL akan cenderung bertanya-
tanya hal-hal yang tidak diucapkan gurunya. Bagi anak ANALITIK
mungkin akan frustasi bila petunjuk-petunjuk diulangi, karena mereka
sudah fokus pada tugas dan tidak ingin mendengarkan kembali sesuatu
yang sudah mereka ketahui. Sebaliknya, jika seorang anak GLOBAL
diberitahu tidak akan ada pengulangan instruksi dan mereka harus
mengerti dengan sekali mendengar, maka mereka akan menjadi sangat
tertekan, sebab mereka tahu mereka mungkin tidak mampu mengerjakan
tugas hanya dengan mendengarkan petunjuk sekali saja.
Bahan ini diambil dan diedit dari:
Judul buku: Cara Mereka Belajar
Penulis : Cynthia Ulrich Tobias
Penerbit : Harvest Publication House
Halaman : 117-141
\o/ ARTIKEL (2)
MEMAHAMI GAYA BELAJAR GURU SEKOLAH MINGGU
=========================================
Sama seperti tidak ada anak yang murni memiliki Gaya Belajar
tertentu, demikian juga tidak ada guru yang murni memiliki gaya
GLOBAL saja atau ANALITIK saja. Namun, mengenali Gaya Belajar
dominan kita sebagai seorang guru akan sangat membantu dalam
mengevaluasi tugas pelayanan kita sebagai guru SM.
Seorang guru dapat menolong murid untuk mengenali kelebihan atau
kekurangan Gaya Belajarnya sehingga mereka tidak mengalami frustasi
di kelas, demikian juga seorang guru dapat menolong dirinya sendiri
dengan mengenali Gaya Belajar + mengajar dominan yang dimilikinya.
Dengan demikian, guru dapat lebih mawas diri pada apa yang harus
ditingkatkannya, sementara guru juga dapat lebih mengoptimalkan
kelebihannya supaya makin efektif dalam mengajar.
A. APAKAH SEBAIKNYA MURID DAN GURU MEMILIKI GAYA BELAJAR DOMINAN
YANG SAMA?
Para orangtua, guru, dan murid mungkin berpikir bahwa sebaiknya
guru dan murid memiliki Gaya Belajar dominan yang sama. Namun kadang
situasi terbaik adalah kebalikannya. Bagi murid yang lebih GLOBAL
berada di dalam kelas guru ANALITIK dapat membantu memberikan
struktur yang lebih jelas. Demikian pula seorang murid ANALITIK
dapat melakukan yang terbaik di kelas guru GLOBAL karena di sana
ia dapat memperoleh gambaran yang menyeluruh dan tidak hanya
terfokus pada suatu rincian saja.
B. LIMA CIRI GAYA MENGAJAR
Bila anda ingin mengetahui Gaya Belajar/mengajar dominan anda,
cobalah melakukan evaluasi terhadap hal-hal di bawah ini:
1. Lingkungan Ruang Kelas
----------------------
Dari ruang kelasnya, seorang guru dapat terlihat apakah dia
cenderung GLOBAL atau ANALITIK. Seorang guru GLOBAL mungkin
memiliki ruang kelas yang dirancang seperti rumah. Ada
poster-poster, tanaman-tanaman, karpet dan sofa. Bagi
orang ANALITIK itu kelihatan seperti tumpukan barang rongsokan.
Tetapi bagi orang GLOBAL, mereka mendapatkan "suasana" nyaman.
Sebaliknya, dari dalam ruang kelas seorang guru ANALITIK
anda mungkin menemukan instruksi latihan menghadapi kebakaran,
pengumuman harian, bagan dan denah yang berhubungan dengan
pelajaran hari itu. Para guru ANALITIK sering menjaga ruang
kelas mereka sebersih dan serapi mungkin sehingga murid dapat
berkonsentrasi dalam belajar dan bukan pada lingkungan.
2. Hal Mengatur Ruang Kelas
------------------------<
Guru-guru dengan gaya ANALITIK yang kuat hampir selalu memiliki
serangkaian peraturan di kelas yang dicetak dan dibagikan kepada
para murid di awal tahun pelajaran. Peraturan-peraturan itu,
dinyatakan secara spesifik termasuk konsekuensinya, sehingga
tidak akan ada anak yang kebingungan.
Guru yang lebih GLOBAL hanya memiliki satu atau dua peraturan
umum di kelas. Sebagai contoh, "Baik hati dan lembutlah kepada
setiap orang" atau Hormatilah yang lain." Setelah itu, bila
situasi lain muncul yang membutuhkan penerapan peraturan khusus,
seorang guru GLOBAL menangani masalah hanya berdasarkan kasus
demi kasus.
3. Sikap Terhadap Para Murid
------------------------->
Guru GLOBAL menempatkan prioritas yang tinggi pada penghargaan
diri dan bahkan akan memberikan pelajaran tentang hal ini sebelum
mereka mengajarkan mata pelajaran mereka. Guru GLOBAL yakin
bahwa para murid tidak bisa berhasil kecuali jika mereka memiliki
keyakinan terlebih dahulu.
Guru ANALITIK juga percaya bahwa penghargaan diri itu penting,
tetapi mereka percaya bahwa anak mencapai penghargaan diri dengan
mengalami kesuksesan. Jadi guru ANALITIK dominan mungkin
menentukan standar yang tinggi dan mungkin kelihatan keras kepada
murid-murid mereka, karena mereka ingin para murid berhasil
memperoleh penghargaan diri.
4. Mengajarkan Isi Pelajaran
------------------------->
Bila saatnya mengajarkan isi pelajaran tertentu, guru yang lebih
ANALITIK menggunakan banyak kuliah, kegiatan-kegiatan pribadi,
dan tugas-tugas membaca. Mereka mendorong para murid untuk
bekerja dengan tidak tergantung dan mungkin kadang-kadang
kelihatannya hampir tidak bersahabat bagi murid GLOBAL
Guru yang lebih GLOBAL cenderung menggunakan diskusi, kegiatan
kelompok, dan belajar bersama. Karena guru GLOBAL mencoba membuat
mata pelajaran itu penting secara pribadi bagi setiap murid,
mereka sering berbagi pengalaman secara pribadi dan berharap
murid mereka melakukan yang sama. Hal ini bisa membuat seorang
ANALITIK menjadi tidak nyaman dan tidak sabar.
5. Pemberian Nilai
---------------
Guru ANALITIK hampir selalu menentukan skala pemberian nilai.
Jika angka 92-100 berarti A dan seorang murid mendapat angka
91,8, seorang guru ANALITIK akan memberikan nilai B. Guru
ANALITIK dominan sering memiliki kriteria pemberian nilai yang
sangat spesifik, dan murid dapat percaya bahwa guru itu
konsisten. Guru ANALITIK kelihatannya tidak banyak memberikan
pujian, tetapi bila guru itu berkata bagus, ini mungkin pujian
tertinggi yang akan diterima seorang.
Guru GLOBAL tidak begitu spesifik dalam memberikan nilai. Jika 92
berarti A dan seorang murid mendapat 91,8, guru GLOBAL mungkin
berkata cukup dekat, tergantung kepada kepercayaan guru seberapa
kerasnya murid itu belajar. Guru GLOBAL dominan menekankan
partisipasi kelas dan mungkin bahkan memberikan nilai untuk
seberapa sering sumbangan-sumbangan dilakukan dalam diskusi kelas
atau pekerjaan kelompok.
Bahan ini diambil dan diedit dari:
Judul buku: Cara Mereka Belajar
Penulis : Cynthia Ulrich Tobias
Penerbit : Harvest Publication House
Halaman : 141-145