SALAH SATU ALTERNATIF DALAM
MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA
TIM MAPUN PRIBADI
(Disampaikan dalam Seminar Dosen Fakultas
Ekonomi Universitas Kristen Petra,
Secara umum, ada tiga
tipe dasar pekerja yang dapat mewakili pola bekerja seseorang, yaitu:
PowerWorker, NetWorker, ValueWorker – yang masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangannya sendiri. Sistem MetaWork hadir dengan ide menggabungkan serta
mengintegrasikan ketiga tipe dasar tersebut, dan dengan demikian menawarkan
alternatif yang lebih baik dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja tim maupun pribadi, khususnya dalam mengantisipasi pola
kerja dalam era informasi.
Sepanjang
umur hidup manusia, bekerja menjadi satu hal yang hakiki dan melekat dalam
setiap langkah kehidupannya.
Seolah-olah segala sesuatu di dunia ini dipersiapkan untuk menghadapi
dan melayani dunia kerja, bahkan ukuran seseorang dianggap berhasil atau
tidaknya dalam hidup ini adalah juga dalam berhasil tidaknya seseorang tsb di
dunia kerja.
Lembaga
pendidikan dan ketrampilan, salah satu contohnya, hadir untuk mempersiapkan
seseorang masuk ke dunia kerja. Konsep Link and
Match antar dunia pendidikan dan industri juga merupakan salah satu contoh
upaya masyarakat dalam mempersiapkan tenaga kerja yang tepat yang sedang
dibutuhkan oleh dunia kerja.
Seorang yang dinilai “tidak
bekerja” (unemployed) , di tengah masyarakat yang begitu tinggi menilai arti
kerja, akan merasa terhukum dan tersisih dari kelompok yang menyatakan diri
termasuk dalam angkatan kerja (employed).
Khususnya dalam era industri, dimana kerja didefinisikan
ulang sebagai suatu aktivitas yang memberikan nilai ekonomi. Sementara dalam era agraris, kerja mendapat tempat yang lebih luas
dari sekedar kontribusi nilai ekonomi. Dalam era ini,
bekerja merupakan suatu aktivitas sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup
pribadi maupun bersama.
Tipe pekerja PowerWorker (akan
dibicarakan lebih detail di bagian selanjutnya dalam makalah ini) sebenarnya
adalah salah satu produk nyata dari era industri yang menciptakan pekerja untuk
menjadi makin produktif dengan mengerjakan tugas semakin baik, semakin cepat,
dengan biaya yang semurah mungkin. Karena itu, tidak
mengherankan bila hasil penelitian menunjukkan 65% pekerja saat ini berada pada
tipe PowerWorker, yang sebagian besar
terdiri dari para pelaku bisnis.
Di masa yang akan datang, kaum futurist
meramalkan, bahwa kerja tidak lagi menjadi bagian yang terpisah dari kehidupan
pribadi maupun keluarga. Bekerja akan terintegrasi
dengan aktivitas lainnya, sehingga akan sulit di masa yang akan datang untuk
memisahkan aktivitas bekerja seseorang dengan hobinya, rumah tangganya, maupun
aktivitas sosial yang dilakukannya.
Berangkat
dari hal di atas, Penulis melihat kepentingan untuk mempersiapkan pola kerja
yang sesuai dalam mengantisipasi era informasi (era pasca industri) yang
memiliki filosofi kerja yang jauh berbeda dengan filosofi kerja yang dimiliki
era industri.
Ciri
khas seorang Power Worker adalah pada
semangat, dorongan dan kemampuannya untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih
baik, lebih cepat, dan lebih murah. Tipe ini selalu berjuang untuk mendapatkan kendali dalam pekerjaannya (sense of control), dan biasanya mereka
dihargai orang lain karena kerja kerasnya telah memberi hasil yang nyata.
Prinsip kerjanya adalah: mengerjakan pekerjaan yang benar lebih banyak, dan
semakin sedikit melakukan pekerjaan yang salah. Meskipun
biasanya tipe PowerWorker mampu
mencapai prestasi dalam pekerjaannya, mereka seringkali merasakan kelelahan
yang luar biasa sepulang dari kerja, dan mereka umumnya tidak menemukan hal-hal
mendasar yang mampu menyukakan hati mereka saat melakukan tugas pekerjaannya.
Tipe pekerja yang
lainnya akan cenderung untuk menilai seorang PowerWorker sebagai seorang yang sangat praktis dan realistis,
memiliki tujuan dan sasaran yang jelas terhadap apa yang akan dikerjakannya,
namun seringkali Power Worker juga
dinilai sebagai seseorang yang ingin melakukan tindakan baik namun tidak tepat
sikap dan perilakunya.
Setiap saat, Power
Worker bertanya pada dirinya sendiri: Apa yang harus
saya lakukan sekarang. Secara singkat dapat disimpulkan,
bahwa fokus PowerWorker adalah pada
mengerjakan sesuatu (doing).
Ciri khas seorang NetWorker adalah pada semangatnya yang
selalu ingin membina hubungan dengan orang lain yang
dianggapnya penting. Kemampuannya dalam hal komunikasi yang melebihi rata-rata
dan keahliannya dalam usaha membangun orang lain membuatnya dapat memotivasi
orang lain untuk mencapai tujuan yang sama.
Seorang NetWorker selalu ingin membina hubungan
penting dengan orang lain, dan hal ini nantinya akan
bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Di dalam
keterlibatannya dengan orang lain, seorang NetWorker mendapatkan dua hal terpenting
dalam dirinya, yaitu: memperoleh kepuasan dalam dirinya, serta meningkatkan
prestasinya dalam bekerja.
Kesulitan yang mungkin
timbul bila bekerja dengan seorang NetWorker
adalah: bila tipe pekerja yang lain tidak melihat hasil yang jelas dari apa yang telah dikerjakan oleh seorang NetWorker, sementara seorang NetWorker
telah menganggap dirinya bekerja, yaitu dengan membina relasi, memotivasi orang
lain, dan menggabungkan orang-orang dalam satu tim. Tipe NetWorker hampir tidak pernah melakukan pekerjaannya sendiri, dia
melakukannya melalui orang lain.
Pertanyaan yang selalu
mengganggu NetWorker adalah:
dimana/kepada siapa saya harus mengarahkan pengembangan relasi saya sekarang. Kesimpulannya, seorang NetWorker
adalah seorang yang selalu ingin mengembangkan relasi (developing).
Ciri khas seorang ValueWorker adalah pada pikirannya yang
tidak pernah berhenti menghasilkan gagasan dan ide-ide yang baru yang belum
pernah terpikir oleh orang lain pada umumnya. Seorang ValueWorker
selalu bermain dalam alam ide, berkeinginan kuat untuk maju, dan selalu ingin
menemukan hal-hal baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Seorang
pekerja ValueWorker akan termotivasi oleh gagasan-gagasan baru dan
penemuan-penemuan yang unik, dimana mereka akan mulai memikirkan
implementasinya untuk mempengaruhi dan menjangkau orang lebih banyak.
Seorang ValueWorker biasanya kurang dihargai hasil jerih
lelahnya, kalaupun dia mampu menghasilkan sesuatu, tipe yang lain cenderung
menganggapnya sebagai suatu hal yang “kebetulan” saja terjadi, atau mengakui
bahwa memang orang tersebut memiliki “bakat terpendam” dan baru diketahui saat
itu, atau memang karena “momen”nya yang tepat. Padahal
seorang ValueWorker dapat
menghasilkan sesuatu karena jerih lelahnya yang tanpa henti berpikir dan
berpikir untuk menemukan hal-hal baru.
Seorang ValueWorker selalu bertanya: Apa yang harus saya temukan sekarang. Jadi,
tipe ini adalah seorang yang haus menemukan suatu hal yang baru (discovering).
Kesuksesan seseorang
seringkali dianggap sebagai melakukan PowerWork
melebihi orang lain, misal: karena dia bekerja lebih
keras, lebih cepat, lebih efisien, dsb. Hal ini tidak terlalu
mengherankan, karena memang era industri menciptakan iklim yang sangat
menunjang untuk tumbuhnya PowerWorker.
Dalam struktur organisasi era industri, dimana birokrasi
menjadi cirinya (organisasi relatif permanen, hirarki, dan pembagian kerja)
maka tipe pekerja yang paling tepat untuk menjawab kebutuhan pada zaman itu
adalah tipe PowerWorker. Mereka selalu berjuang untuk bekerja lebih baik, lebih cepat, dan
dengan biaya lebih murah. Tidak ada yang bisa
menandingi tipe PowerWorker pada masa
itu. Namun, dengan berakhirnya era industri, dimana nanti setiap pekerja
akan memiliki perannya sendiri, dan tidak dibatasi lagi oleh waktu dan tempat,
maka kemampuan yang dimiliki oleh NetWorker
dan ValueWorker menjadi hal yang
penting untuk diperhatikan.
Pada prinsipnya,
setiap tipe pekerja, entah PowerWorker,
NetWorker, atau ValueWorker tidak ada yang lebih baik dibanding lainnya, hanya saja
setiap zaman, setiap organisasi, bahkan setiap individu cenderung untuk
menekankan pada salah satu tipe saja.
Sistem MetaWork hadir dengan ide bahwa
menggabungkan ketiganya akan memampukan pekerja di
masa yang akan datang menghadapi tantangan era informasi dengan lebih baik,
dibanding bila hanya dengan memiliki satu tipe kerja.
Ciri khas yang
dimiliki oleh pekerja MetaWorker,
yang telah berhasil mengintegrasikan ketiga tipe lainnya, PowerWorker, NetWorker,
dan ValueWorker, adalah: meskipun
pekerja keras, mereka mendapat kepuasan hidup lebih dari apa
yang mereka terima (uang/kedudukan) dari hasil kerjanya. Mereka
adalah pekerja yang tidak bergantung pada organisasi yang membayar mereka.
Filosofi kerjanya bukanlah semata untuk mendapatkan uang,
melainkan untuk memenuhi panggilan hidupnya. Mereka melakukan apa yang mereka suka dalam pekerjaan mereka, mereka memiliki
keseimbangan dalam hidupnya, dan mereka adalah pekerja yang memiliki berbagai
macam keahlian dan kemampuan (well-rounded
people).
Organisasi yang siap
untuk menerima sistem MetaWork adalah
organisasi yang memberi tempat pada anggotanya untuk melakukan tiga aktivitas
di bawah ini secara berkesinambungan, yaitu: doing, developing, dan discovering. Organisasi yang belajar (learning organization), yang selalu
mengadakah perbaikan dan pembaharuan, yang menciptakan iklim sehat bagi
anggotanya untuk terus mau belajar adalah gambaran organisasi yang akan hidup dalam era informasi.
Setiap
pekerja tidak dapat lepas dari kecenderungan alaminya mengikuti salah satu tipe
kerja yang telah diuraikan di atas, dan biasanya setiap dari pekerja cenderung
berpihak pada salah satu tipe (memiliki satu tipe yang dominan). Sebenarnya yang ditawarkan oleh sistem MetaWork bukan menghilangkan kekhasan
tiap pekerja, namun dengan mengenali ciri khas pola kerja pribadi, maka pekerja
dapat mengembangkan diri pada hal yang telah dikuasainya dan belajar hal-hal
lain di luar dirinya yang bukan termasuk tipenya. Sehingga, sistem MetaWork membantu pekerja untuk melihat potret
dirinya, apa yang menjadi kekuatan dan kelemahannya, dan pola kerja apa yang
perlu dikembangkan saat menghadapi situati tertentu yang membutuhkan pendekatan
pola kerja yang berbeda dari tipe aslinya.
Pengenalan akan tipe kerja seperti diuraikan di atas akan membantu para
pekerja untuk belajar mengenali dan menerima perbedaan antar anggota tim. Tidak
hanya itu, sistem MetaWork dalam ini
bukan sekedar menganjurkan untuk bertoleransi antar anggota, namun lebih dari
itu justru menempatkan keterbedaan pola kerja masing-masing anggota dalam
aktivitas tim. Karena setiap situasi pasti membutuhkan
pendekatan yang berbeda, di sinilah peran sistem MetaWork dalam mengatur pembagian
tugas dan pekerjaan antar anggota yang memiliki tipe kerja yang berbeda.
Situasi atau kondisi
yang terjadi …. |
Tipe pekerja yang
sebaiknya melakukan koordinasi … |
Keterbatasan waktu
untuk menyelesaikan proyek |
PowerWorker |
Keterbatasan sumber
daya (resources) yang tersedia
dalam proyek |
NetWorker |
Ingin mendapatkan
hasil yang “spektakuler” yang mampu mempengaruhi keberadaan perusahaan secara
keseluruhan |
ValueWorker |
Seorang ValueWorker akan
selalu mempertanyakan arti hidupnya, sementara seorang NetWorker akan selalu mengisi hidupnya dengan berinteraksi dengan
orang lain, dan seorang PowerWorker akan
selalu sibuk mengerjakan sesuatu seumur hidupnya. Namun, yang
berbahagia adalah seorang MetaWorker,
yang telah menemukan arti hidupnya, mengisinya dengan hal-hal yang berguna
untuk diri dan sesamanya, dan terus-menerus bekerja untuk memperjuangkan
hidupnya yang berarti.
Referensi:
1. Craig Hickman, Craig Bott, Marlon Berrett &
Brad Angus, “The Fourth Dimension: The
Next Level of Personal and Organizational Achievement” (USA: John Wiley
& Sons, Inc., 1996)
2. Alvin Toffler, “Kejutan Masa Depan” (Jakarta: PT. Pantja Simpati, 1992)
ASSESSING YOUR OWN DOMINANT WORK DIMENSION
(sumber:
THE FOURTH DIMENSION, 155-156)
1. Dalam group / kelompok saya menyukai:
[a]
memecahkan masalah-masalah yang mendesak
[b] belajar
tentang apa yang dipikirkan orang lain
[c] mendiskusikan
pendekatan & metode baru
2. Saya paling cocok dengan:
[a] ilmuwan
/ scientific people
[b] realis
/ realistic people
[c] seniman
/ artistic people
3. Orang lain memandang
saya sbg seorang yang:
[a]
mampu mempengaruhi orang lain / persuasive
[b] mampu
memandang ke depan / visionary
[c] praktis
/ practical
4. Saya lebih suka membuat perencanaan
berdasarkan:
[a]
fakta / facts
[b] nilai
/values
[c] logika
/ logic
5. Saya menganggap (memandang) strategi dalam
pengertian:
[a]
visi yang jelas
[b] perencanaan
yang mendetail (terinci)
[c] talenta
yang bermacam-macam / an orchestration of talent
6. Dalam berkomunikasi dg orang lain dlm organisasi, saya biasanya:
[a]
penuh empati / empathetic
[b] berwawasan
/ knowledgeable
[c] berpedoman
pada fakta / factual
7. Di tengah situasi yang kacau saya berjuang
untuk:
[a] mengatur
supaya tertib / get organized
[b] tetap
fleksibel / remain flexible
[c] mencari
jalan baru / search for a new path
8. Saya paling menggebu-gebu (suka sekali)
tentang:
[a]
ide dan konsep
[b] kejadian
dan peristiwa
[c] relasi
(hubungan) dan orang
9. Saya bangga dengan:
[a]
memandang perkara secara berbeda
[b] mendorong
terjadinya perubahan
[c] menjadi
orang yang realistis
10. Saya memandang kesalahan
orang lain dengan:
[a]
penghakiman / judgement
[b] pengertian
/ understanding
[c] toleransi
/ tolerance
11. Dalam hidup pribadi, saya
mencari:
[a]
kebenaran / truth
[b] perbuatan
baik / good works
[c] makna
(arti) / meaning
12. Saya bangga menjadi orang
yang:
[a]
berperasaan / a feeling person
[b] berpikir
/ a thinking person
[c] berbuat
/ a doing person
13. Ketika mengevaluasi
pekerjaan, saya suka berpikir dalam konteks:
[a]
realita (kenyataan) sehari-hari / daily realities
[b] potensi
manusia / human potential
[c] kemungkinan
teknologi / technological possibilities
14. Saya lebih menyukai
perubahan yang:
[a]
menggebrak / ingenious and sweeping
[b] bertahap
/ incremental and step by step
[c] berkesinambungan
dan menantang / continuous and challenging
15. Saya paling cenderung
untuk:
[a]
mempertahankan & mengembangkan pekerja yg berprestasi buruk
[b] memecat
pekerja yang berprestasi buruk
[c] mencari
bantuan pada bagian Sumber Daya Manusia (SDM)
16. Setelah mendapatkan
informasi, saya menyimpulkannya dengan:
[a]
mengevaluasi detail-detailnya / evaluating the details
[b] mencari
pengertian / looking for insights
[c] mengidentifikasi
prinsip yg ada / identifying the principles involved
17. Di dalam berbisnis, saya
lebih menyukai untuk mengerti hal:
[a]
logika ekonomi drpd menangani detail operasionalnya
[b] detail
operasionalnya drpd kuatir ttg makna keseluruhan bisnis tsb
[c] masalah
manusia drpd menangani detail operasionalnya
18. Saya bekerja untuk
meningkatkan kemampuan orang dg:
[a]
mengenalkan pendekatan baru (new approaches)
[b] memikirkan
pendekatan yg menggebrak (breakthrough approaches)
[c] menginkatkan
pendekatan yang sudah ada (existing approaches)
19. Saya berusaha meningkatkan
hasil dari orang-orang dg/melalui:
[a]
memberikan pd mereka instruksi-instruksi yang jelas
[b] memuji
usaha-usaha mereka
[c] menunjukkan
kegagalan-kegagalan mereka
20. Saya percaya cara terbaik untuk mempersiapkan masa depan adl:
[a]
dengan berani menciptakan sendiri hari esok
[b] membuat
hari ini berhasil
[c] belajar
ketrampilan baru untuk hari esok
21. Biasanya saya berjuang
untuk:
[a]
mengilhami orang lain
[b] mengerti
prinsip yang ada dibalik sebuah perkara
[c] mendapat
hasil yang lebih baik
1. a b c KETERANGAN.
2. b c a
3. c a b POWERWORKER
4. a b c
5. b c a
6. c a b
7. a b c
8. b c a
9. c a b
10. a b c NETWORKER
11. b c a
12. c a b
13. a b c
14. b c a
15. c a b
16. a b c
17. b c a VALUEWORKER
18. c a b
19. a b c
20. b c a
21. c a b
TOTAL