Arsip: Milis Diskusi e-BinaGuru <gabung: subscribe-i-kan-binaguru@xc.org>
Subject: FAQ MI 5 (lihat juga: FAQ MI 1 / FAQ MI 2 / FAQ MI 3 / FAQ MI 4 / dst)
Tanggal: 24 Oktober 2005
Oleh: Meilania <meilania@telkom.net>
FAQ 5:
Anak saya pinter di bahasa Inggeris tetapi kurang di matematika, sebaiknya di
les kan apa ..? Karena keduanya penting bagi kelulusan anak di sekolah?
Tanggapan:
Bagaimana kalau les matematikanya pake bahasa Inggris :-)
Btw, anak saya yg kecil, waktu itu sekitar 2 tahun, bisa berhitung 1-20 dalam
bahasa Spanyol sebelum dia bisa melakukannya dalam bahasa Indonesia. Gara-gara
DORA the Explorer. Dia juga hapal ABC versi Inggris terlebih dulu sebelum bisa
yang versi Indonesia. Kalo yg ini gara-gara CD-ROM Blue's Clues :-)
Anak yang nilainya kurang di matematika, belum tentu kecerdasan logis-matematis
nya rendah. Ada banyak faktor yang membuat anak "kurang berprestasi" dalam
pelajaran matematika. Misalnya saja: anak tidak suka dg gurunya, atau dg cara
mengajar gurunya. LES matematika belum tentu menyelesaikan masalah - karena
belum tentu juga si guru les nanti cara mengajarnya "pas" buat si anak.
Dan yang seringkali jadi masalah adalah, anak yang nilainya kurang di bidang
matematika MENGANGGAP DIRI tidak bisa matematika. Persepsi jauh lebih menentukan
dibanding realita :-)
Saya sarankan, tugas orang tua yang pertama adalah membuat si anak SENANG
matematika. Caranya bagaimana? ... silakan masuk lewat "pintu" jenis kecerdasan
Anak yang paling menonjol. Dalam kasus ini, kemungkinan besar anak unggul dalam
Kecerdasan Linguistik (karena pinter bahasa Inggris) - coba cari, mungkin ada
jenis kecerdasan lain yang dia juga unggul / minati. Lalu, mulailah kita "memperkenalkan"
matematika melalui area yang diminati oleh anak kita.
Bisakah mengajar Matematika dengan menggunakan Kecerdasan Linguistik? BISA.
Bisakah mengajar Matematika dengan menggunakan Kecerdasan Visual-Spasial? BISA.
Bisakah mengajar Matematika dengan menggunakan Kecerdasan Kinestetik? BISA.
Berhubung saya tidak tahu anak tsb sekarang kelas berapa dan kesulitannya dalam
hal apa? (matematika nya pas pelajaran apa yang dia lemah) maka saya sulit kasih
contoh. Tapi bila ada contoh yang nyata, saya akan coba berikan contoh mengajar
matematika dg menggunakan jenis kecerdasan lain / non-logis matematis.
Prinsipnya selalu sama, buat anak SENANG dengan masuk melalui "pintu"
kecerdasannya yang unggul. Jangan fokus pada kelemahan / kekurangan anak,
melainkan pada kelebihan / keunggulannya.
Masalah anak mau di LES kan apa, tergantung dari kesiapan anak dan pertimbangan
orang tua. Sejauh anak senang dan tidak tertekan, les oke oke aja ...
Pernah dalam satu kesempatan seorang Ibu menceritakan masalah anaknya yang semua
nilai pelajarannya rendah kecuali Agama :-) Memang anak ini sangat ekstrim,
karena tidak suka semua pelajaran kecuali Agama - cita2nya adl jadi Pendeta. Nah
loh ... bagaimana ini? Waktu itu, teman saya dan saya kompak memberi saran,
gunakan ALKITAB sebagai pintu untuk mengajarkan mata pelajaran di sekolah (karena
anak ini memang minatnya hal-hal yang rohani ... kecerdasan eksistensialisnya
tinggi kali yah).
Jadi, sambil bersama "menggali" isi Alkitab, masukkanlah pelajaran2 sekolah (bisa
matematika, bahasa Indonesia, IPS, IPA dsb). Karena anak tsb memang hobinya
setiap hari baca Alkitab (dan ga suka buku pelajaran).
Untuk anak-anak dg kasus khusus seperti ini, mau tidak mau, orang tua harus
berperan dengan lebih aktif dalam proses pendidikan anaknya. Tapi jangan
berkecil hati, ada mujizat di dalam cinta kasih orang tua :-) Ingat kasus Thomas
Alfa Edison dan Totto-chan.
Selamat mengajar anak-anak ... mereka adalah titipan Tuhan yang sangat berharga.
Moderator (meilania).