HOME

Kembali ke Arsip: Hasil RISET (Feb-Mar 2005)

Perbandingan Efektivitas Model Mengajar Kecerdasan Majemuk dengan Model Mengajar Konvensional (oleh: Soejanto Sandjaja & Meilania <meilania@telkom.net>)

 

Lihat juga: Desain Rancangan Materi Pelajaran

Hasil RISET

Analisa Kualitatif 4Avs4C    Analisa Kualitatif 4Bvs4C    Analisa Kualitatif 4B    Pialang Penilaian

 

Analisa Kualitatif Kelas 4A (MI Seragam Bertahap) dan Kelas 4C (MI Sudut Kecerdasan)

 

1. Aktivitas Siswa selama Proses Belajar Mengajar

 

4A

4C

Tugas yang diberikan bervariasi bentuknya DAN setiap anak wajib mengerjakan seluruh tugas yang diberikan

Tugas yang diberikan bervariasi bentuknya TETAPI setiap anak boleh memilih tugas-tugas apa yang ingin dikerjakannya

Evaluasi proses:

-         Guru merasa kekurangan waktu karena setiap tugas memiliki batasan waktu pengerjaan padahal setiap siswa memiliki kecepatan belajar yang berbeda

-         Siswa menjadi “saling menunggu” bila ada teman-teman yang belum selesai dengan tugasnya

-         Siswa mengerjakan tugas sesuai instruksi dan batasan waktu yang ditetapkan oleh Guru

-         Guru merasa rileks saat mendampingi siswa mengerjakan tugas karena setiap siswa memilih tugas yang “disukainya” terlebih dahulu sehingga kinerja siswa dinilai sangat baik

-         Masing-masing siswa bekerja menurut kecepatan belajarnya sendiri tanpa mengganggu teman-temannya

-         Siswa secara aktif mengerjakan tugas tanpa paksaan maupun kendali yang ketat dari Guru

Evaluasi hasil:

-         Dengan mewajibkan siswa melakukan beragam tugas dalam kendali waktu yang sangat ketat, siswa terlihat kurang semangat bila tugas yang dihadapinya sebenarnya tidak sesuai dengan minatnya.

-         Meski semua tugas bisa diselesaikan sesuai target Guru, tapi hasilnya menunjukkan kesan “biasa-biasa” saja

-         Meski dibebaskan untuk memilih tugas yang akan dikerjakan, ternyata siswa justru bertanggung jawab dan mengerjakan beragam tugas lebih dari yang diwajibkan

-         Kualitas tugas kelas 4C secara keseluruhan menunjukkan hasil yang lebih “kaya ide”, “imajinatif”, dan “ekspresif” karena selama proses pengerjaannya siswa berada dalam suasana yang menyenangkan dan (hampir) tanpa tekanan dari Guru / task oriented.

 

2. Kualitas Tugas Siswa selama Proses Belajar di Kelas versus Hasil Ujian (Post-Test)

 

Kasus: Tugas menulis Surat dilakukan pada saat Proses Belajar di Kelas maupun saat mengerjakan Ujian (Post-Test), namun ditengarai ada perbedaan kualitas hasil kerja siswa dalam kedua proses tsb.

 

Tugas di Kelas

Hasil Ujian (Post-Test)

-         Karena tugas diberikan dalam konteks yang nyata dan langsung terkait dengan materi pembelajaran saat itu, siswa mampu mengekspresikan diri dengan sangat baik saat mengerjakan tugas.

-         Meskipun ada beberapa kali tugas menulis surat, siswa melakukannya dengan semangat yang sama baiknya (karena konteks pelajaran yang berbeda).

-         Karena tugas diberikan dalam bentuk Tes Standar, yang juga meliputi pertanyaan-pertanyaan lain yang tidak saling berhubungan, siswa mengalami suasana “yang tidak menyenangkan” saat mengerjakan soal-soal.

-         Berhubung soal Post-Test sama dengan Pre-Test, siswa mempertanyakan mengapa dirinya harus mengerjakan lagi soal yang sudah pernah dikerjakannya.