Kembali ke Arsip: Hasil RISET (Feb-Mar 2005)
Perbandingan Efektivitas Model Mengajar Kecerdasan Majemuk dengan Model Mengajar Konvensional (oleh: Soejanto Sandjaja & Meilania <meilania@telkom.net>)
Lihat juga: Desain Rancangan Materi Pelajaran
Hasil RISET
Analisa Kualitatif 4Avs4C Analisa Kualitatif 4Bvs4C Analisa Kualitatif 4B Pialang Penilaian
Evaluasi Lembar Tugas Kelas “konvensional” 4B
Mata Pelajaran : IPS
Pokok bahasan : Peninggalan Bersejarah
Contoh: Soal no 5
Pertanyaan: Apa saja manfaat pelestarian bagi masyarakat setempat?
Kunci jawaban: - membuka lapangan kerja
- menambah wawasan
- meningkatkan kecerdasan masyarakat
Berikut adalah contoh kasus dimana saat siswa memberi jawaban yang “tidak sesuai” dengan kunci jawaban, namun sebenarnya BENAR secara nalar, ternyata dicoret atau disalahkan oleh Guru (jawaban “benar” secara nalar tersebut dinyatakan “salah” hanya karena tidak sesuai dengan kunci jawaban).
Michael (no.12) menjawab: ekonomi bertambah meningkat.
Ano (no. 14) menjawab: anak cucunya dapat mengenal kembali peninggalan sejarahnya.
Andru menjawab: bisa dinikmati generasi penerus.
Vivian (no. 29), Veronica, Veza (no. 3) menjawab: meningkatkan pendapatan daerah, meningkatkan citra daerah, meningkatkan mutu pendidikan.
Keenam siswa diatas, meski menjawab dengan “benar”, namun karena tidak sesuai dengan kunci jawaban, maka konsekuensi yang mereka peroleh adalah: jawaban mereka dinyatakan salah oleh Guru.
Contoh: Siswa-siswa yang mendapat nilai 10 (sempurna) ternyata tidak semuanya diberi pujian “Bagus!” oleh Guru. Kemungkinan, siswa yang menulis dengan rapi, sistematis, dan runtut lah yang memperoleh pujian tersebut.
Bandingkan kertas tugas siswa-siswa berikut:
Indri (no. 13) dan Melita (no. 28) mendapat pujian “Bagus!”
Sedangkan Dhanny (no. 21) meski jawabannya benar semua tidak memperoleh pujian “Bagus!”. Kebetulan tulisan Dhanny kurang bagus dibanding kedua siswi yang disebutkan di atas, selain itu Dhanny menulis jawaban dengan memenuhi satu baris (ke arah kanan), sedangkan Indri dan Melita mengurutkan jawaban ke arah bawah / satu baris satu jawaban – dimana hal ini sangat memudahkan bagi Guru untuk membaca dan mengoreksi jawaban.
Contoh:
Siswa-siswa yang mendapat nilai “buruk” dikecam dengan kata “malas” (bahkan diberi tanda seru “!!!”) yang menunjukkan ekspresi marah dari Guru. Lihat lembar tugas Christo dan Chora.