SEKILAS Tentang MANFAAT MULTIPLE
INTELLIGENCES
oleh meilania <meilania@telkom.net>
"Kita semua berbeda karena kita semua memiliki kombinasi
kepandaian yang berbeda. Bila kita mampu mengenalinya, saya
kira kita akan mempunyai setidaknya sebuah kesempatan yang
bagus untuk mengatasi berbagai masalah yang kita hadapi di
dunia."
Howard Gardner, Pencetus Teori Multiple Intelligences.
PENGANTAR
Sejak Howard Gardner mencetuskan hasil riset tentang
Kecerdasan, dalam bukunya yang berjudul "Frames of Mind" dan
"Multiple Intelligences", banyak pakar psikologi dan praktisi
pendidikan yang telah mencoba menerapkan temuan tsb dalam
dunia nyata. Saat ini telah banyak kisah sukses sekolah yang
mengaplikasikan Multiple Intelligences dalam proses belajar
mengajarnya.
Gardner mengungkapkan ada 9 Jenis Kecerdasan yang berbeda
di dalam diri setiap orang, yaituKecerdasan Linguistik,
Visual-Spasial, Kinestetik, Musik, Intra-Personal,
Inter-Personal, Logis-Matematis, Alam, dan Eksistensialis.
Variasi dan kombinasi kecerdasan ini tentu berbeda dalam diri
tiap-tiap orang, tapi yang pasti, temuan ini sempat "menggegerkan"
Dunia Psikologi dan Pendidikan karena Gardner mengindikasikan
bahwa sebenarnya SETIAP ANAK itu CERDAS!
Memang, dalam realita sehari-hari, kita menemui anak yang "benci
matematika", "tidak senang menulis", "tidak suka olah raga", "tidak
bisa bergaul dengan orang lain", dsb. Bila benar SETIAP ANAK
CERDAS, mengapa hal ini bisa terjadi?
Riset membuktikan, ternyata masalahnya ada pada
KETIDAKTAHUAN para orang tua dan guru (dan juga masyarakat
secara umum) tentang bagaimana mengenali, menghargai, serta
mengembangkan bakat minat anak secara ALAMI. Begitu para orang
tua dipandu untuk mengenali bakat minat anaknya secara alami,
dan para guru dilatih untuk mengajar tidak lagi dengan cara
konvensional (melainkan dengan menerapkan 9 jenis kecerdasan)
"masalah gangguan belajar" yang diderita oleh sebagian besar
anak tiba-tiba lenyap dengan sendirinya, prestasi meningkat,
dan harga diri anak yang semula diberi label "lambat belajar",
"bodoh", "ADHD" dipulihkan.
BELAJAR tidak lagi membosankan atau menjadi beban bagi anak.
BELAJAR kini menjadi aktivitas yang menyenangkan baik bagi
anak maupun guru.
Dalam konteks yang lebih luas, Teori Multiple Intelligences
tidak hanya bermanfaat dalam Dunia Pendidikan dan Keluarga
yang terkait langsung dengan anak-anak, namun juga berguna
bagi remaja / pemuda dan mahasiswa, juga bagi orang dewasa
yang ingin mengoptimalkan hidupnya dengan menjadi dirinya
sendiri yang TERBAIK.
Teori Multiple Intelligences juga memungkinkan kita
memandang hidup dengan lebih optimis, cerah, serta
meningkatkan kreativitas dan kemampuan problem solving kita
dalam menjalani hidup ini.
TEMUKAN MULTIPLE INTELLIGENCES ANDA
MANFAAT MULTIPLE INTELLINGECES UNTUK PELAYANAN
1. Apa talenta-ku?
Dalam lingkup kekristenan, kita sering memakai istilah "mengembangkan
talenta" atau "menggunakan karunia" yang Tuhan berikan.
Terlepas dari perbedaan istilah "talenta" dan "karunia",
sebenarnya seringkali yang kita maksud adalah mari kita
mengembangkan diri seoptimal mungkin untuk hidup bagi Kristus.
Namun yang menjadi kesulitan, khususnya pada anak-anak,
remaja, mahasiswa (dan bahkan orang dewasa sekalipun) adalah
kekurangmampuan untuk mengenali diri serta bakat minat yang
dimiliki.
Seringkali orang dewasa / pembimbing mencoba mengarahkan
anak-anak / remaja ini dengan pertanyaan Coba kamu cari, apa
yang kamu nilai LEBIH dalam dirimu dibanding teman-teman? Bagi
anak dan remaja yang "menonjol" di lingkungannya, mudah sekali
menjawab pertanyaan tsb dan tak diragukan lagi, dengan cepat
rasa percaya dirinya pun meningkat setelah melihat sederetan
daftar keLEBIHan-nya. Sebaliknya, anak-anak dan remaja yang
selama ini terlihat "biasa-biasa" saja, jadi berkecil hati
dengan pertanyaan tsb karena mereka tidak bisa menemukan satu
pun dalam diri mereka yang LEBIH dibanding teman-temannya.
2. Apa kombinasi Multiple Intelligences-ku?
Howard Gardner, dengan ide MI-nya menawarkan pendekatan
yang lebih "manusiawi" dan lebih realistis. Karena Gardner
tidak bicara tentang keLEBIHan dalam diri seseorang dibanding
orang lainnya, melainkan kombinasi kecerdasan apa saja yang
dimiliki dalam diri seseorang. Yaitu
[1] kecerdasan linguistik / word smart
[2] kecerdasan spasial / picture smart
[3] kecerdasan musikal / music smart
[4] kecerdasan kinestetik-jasmani / body smart
[5] kecerdasan logis-matematis / logic smart (number smart)
[6] kecerdasan antarpribadi / people smart
[7] kecerdasan intrapribadi / self smart
[8] kecerdasan naturalis / nature smart
[9] kecerdasan eksistensialis
Setiap anak MEMILIKI 9 kecerdasan tsb namun dalam kadar dan
variasi yang berbeda. Bukankah ini awal yang baik untuk
membangun rasa percaya diri anak? dan merupakan pintu yang
tepat untuk mengantar anak mengenali kecerdasan apa saja yang
(ternyata selama ini) dimilikinya?
3. Aplikasi Multiple Iintelligences
Pada akhirnya, kita sebagai pembimbing dapat mengarahkan
anak / remaja / mahasiswa untuk mengembangkan variasi
kesembilan MI-nya ("talenta" dan "karunia"nya) untuk
memuliakan Tuhan. Jadi, seseorang TIDAK HARUS memiliki
keLEBIHan dibanding teman-temannya untuk mengenali bakat
minatnya bukan? Dan setiap anak dapat melayani Tuhan dengan
apa yang telah ada pada dirinya sebagai ciptaan Tuhan yang
unik.
"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus
Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." Efesus 210
SOLI DEO GLORIA.
Penulis saat ini aktif dalam berbagai kegiatan Pelayanan
Anak dan Pendidikan dengan mengaplikasikan Multiple
Intelligences, baik itu melalui Seminar, Pelatihan,
Pendampingan Sekolah, dan Pelayanan Anak Pra-Sejahtera.
Penulis saat ini mengelola sebuah
Learning Center (HappyLand Learning Center) dan mengelola
sebuah
milis diskusi e-BinaGuru.
HappyLand Learning Center (HLLC)
HLLC dalah lembaga non-profit yang menyediakan berbagai
program untuk membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
HLLC bekerja sama dengan sekolah, panti asuhan, dan lembaga
pelayanan anak lainnya untuk mengembangkan bakat minat anak.
HLLC saat ini mengelola sebuah pusat aktivitas anak (learning
center) yang merupakan sebuah model / percontohan tentang
bagaimana mengembangkan bakat minat anak secara alami sejak
usia dini.
Milis Diskusi e-BinaGuru
Milis ini adalah wadah informasi dan komunikasi (diskusi)
bagi para Guru Sekolah Minggu serta para aktivis pelayanan
anak. Saat ini Milis Diskusi e-BinaGuru beranggotakan lebih
dari 2000 orang yg berasal dari berbagai interdenominasi
gereja dan tersebar di berbagai kota di Indonesia maupun
mancanegara.
Gabung