Arsip: Milis e-BinaAnak <subscribe-i-kan-binaanak@xc.org>
e-BinaAnak edisi 021 / Pebruari / 2001
MENGENAL ANAK PRATAMA (UMUR 6-8 TAHUN)
Anak Pratama (umur 6-8 tahun) memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan
anak Balita. Perkembangan yang cukup besar mereka dialami, baik
secara fisik maupun mental. Untuk itu marilah kita melihat lebih
detail beberapa perkembangan yang bisa kita pelajari untuk mengenal
mereka lebih baik.
A. CIRI KHAS SECARA JASMANI
---------------------------
1. Secara jasmani terus bertumbuh, namun kecepatannya semakin
melambat. Pada umumnya mereka masih menyukai berbagai aktivitas
yang membutuhkan banyak gerak, seperti: berlari, melompat, dan
berjalan-jalan. Oleh karena itu, aturlah berbagai aktivitas yang
membuat mereka cukup banyak bergerak.
2. Menguasai beberapa ketrampilan, seperti: menulis, melipat,
menganyam, mengukir, dan membuat simpul dengan tali. Mereka juga
sudah mampu membaca not balok dan belajar memainkan sebuah alat
musik bila mendapat kesempatan yang cukup dengan pendampingan
orang dewasa.
3. Akan merasa cepat letih, sehingga perlu istirahat yang cukup.
Aktivitas belajar dan bermain harus seimbang. Oleh karena itu,
acara di Sekolah Minggu harus diatur sedemikian rupa sehingga
anak tidak kelelahan karena terlalu banyak bermain/bergerak,
atau sebaliknya menjadi bosan karena terlalu banyak duduk diam
selama pertemuan Sekolah Minggu berlangsung.
B. CIRI KHAS SECARA MENTAL
-------------------------->
1. Daya khayalnya sangat kuat, bahkan masih menghadapi kesulitan
dalam membedakan apa yang sungguh (nyata) dan apa yang khayal. Ia
memerlukan bantuan dan penegasan apakah sebuah kisah atau
peristiwa yang dilihatnya di TV atau diceritakan oleh seseorang
adalah sungguh-sungguh terjadi atau tidak. Oleh karena itu,
penting sekali bagi Guru untuk selalu menekankan bahwa pengalaman
tokoh-tokoh Alkitab yang diceritakan pada mereka adalah sungguh-
sungguh terjadi (bukan dongeng/khayalan).
2. Masih berfikir secara harafiah dan belum dapat menerima hal-hal
yang abstrak. Bahkan mereka cenderung untuk membayangkan segala
sesuatu dalam gambar. Untuk itu Guru harus sebisa mungkin
menghindari penggunaan kata-kata yang abstrak ketika
menyampaikan cerita dari Alkitab. Sebaliknya, menggunakan alat
peraga sangat baik untuk membantu pemahaman mereka.
3. Kemampuan membaca semakin bertambah baik. Doronglah mereka
membaca buku-buku cerita rohani untuk anak-anak, cerita tokoh
teladan, atau bahkan cerita-cerita dalam Alkitab yang dikemas
khusus untuk anak-anak, karena biasanya semangat membaca mereka
akan segera pudar begitu melihat tulisan yang kecil-kecil dan
rapat di dalam Alkitab yang biasa kita baca untuk orang dewasa.
4. Memiliki daya ingat yang sangat baik, untuk itu doronglah mereka
menghafal ayat-ayat Alkitab. Tapi perlu diingat ajarkan mereka
untuk menghafal ayat-ayat yang dipahami dalam konteksnya.
5. Selalu bertanya "mengapa", oleh karena itu guru harus bisa memberi
jawaban yang bisa dimengerti mereka dan yang masuk akal. Jangan
memberikan jawaban-jawaban yang justru mematikan kreatifitas
mereka untuk bertanya dan berpikir.
C. CIRI KHAS SECARA EMOSI
-------------------------<
1. Ada kecenderungan untuk suka melamun. Lamunan-lamunan yang ada
di dalam benak mereka biasanya berkisar antara soal-soal
kesenangan, hiburan dan prestise pribadi. Bahkan bukannya tidak
mungkin mereka juga "membual" kepada orang lain dan menceritakan
lamunannya seakan-akan hal itu memang benar-benar terjadi. Ketika
anak membual seperti itu, guru harus hati-hati dalam menegur
terutama jangan menuduh mereka berbohong. Lebih baik mengejar
mereka dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan menyadarkan mereka
bahwa apa yang mereka bualkan itu tidak benar-benar terjadi.
2. Perasaan takut masih sering mengganggu pikiran mereka. Bisa jadi
karena mereka mendengar kisah yang mengerikan, melihat film yang
mengandung unsur kekerasan/sihir, melihat gambar yang seram,
atau membaca buku cerita yang menegangkan. Oleh karena itu, Guru
perlu menegaskan pada anak bahwa Tuhan Yesus, sekalipun tidak
kelihatan, senantiasa hadir untuk menjagai dan melindungi mereka.
D. CIRI KHAS SECARA SOSIAL
-------------------------->
1. Mudah bergaul dan dapat terlibat dalam berbagai aktivitas /
permainan kelompok. Bantulah mereka untuk menjalin persahabatan
yang sehat dengan teman-temannya. Mereka juga telah memiliki
keinginan untuk dapat diterima dalam sebuah kelompok, tetapi
kadang-kadang tidak tahu bagaimana cara mendapatkannya. Sekolah
(dan Sekolah Minggu) bisa menjadi tempat yang baik untuk mereka
merasa diterima dan diperhatikan. Bila ada anak pemalu, Guru harus
memastikan bahwa mereka dilindungi secara bijaksana dan didorong
untuk bertumbuh.
2. Suka mengambil hati orang dewasa. Pada masa ini seorang anak
akan berusaha untuk melakukan suatu aktivitas dengan sebaik-
baiknya apabila ada seseorang yang memperhatikannya, apalagi
bila semua orang memperhatikannya. Pada masa ini ada kecenderungan
anak lebih "menghargai" perkataan Gurunya dibanding orangtuanya
sendiri. Pada anak yang lebih muda (6 tahun) mereka menganggap
perkataan Guru sebagai suatu hukum yang tidak dapat dibantah.
Karena itu Guru harus berhati-hati dalam berkata-kata. Apabila ia
mengajarkan yang salah anak akan mempercayainya tanpa kecurigaan
dan sulit mengubah jika hal itu sudah terlanjur dipercayai.
3. Suka bekerja sama dan kurang suka berkompetisi. Untuk itu buatlah/
rancanglah berbagai aktivitas dan permainan yang membutuhkan
kerjasama atau yang dapat dilakukan secara bersama-sama tanpa
terlalu menekankan unsur kompetisi.
4. Masih suka bertengkar bila berkumpul dengan teman, dan tidak
suka bila harus bermain secara bergiliran. Selain karena tidak
bisa bersabar, mereka ingin menjadi yang pertama atau ingin
menang, bahkan untuk mewujudkan keinginannya mereka sanggup
berlaku curang. Oleh karena itu, Guru perlu menanamkan nilai-
nilai yang benar dalam bersosialisasi.
5. Pada masa ini mulai terjadi pengelompokan berdasarkan jenis
kelamin. Anak perempuan dan anak laki menunjukkan adanya
perbedaan minat dalam permainan, misalnya: anak laki menganggap
gulat dan tinju sebagai permainan yang mengasyikkan sementara
anak perempuan lebih menyukai lompat tali atau main bekel.
E. CIRI KHAS SECARA ROHANI
-------------------------->
1. Imannya murni dan menaruh minat terhadap kebenaran. Penting bagi
Guru untuk menanamkan apa yang benar dan apa yang salah, mana
yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh. Cara pandangnya
terhadap kehidupan memang masih sangat sederhana, baginya segala
sesuatu di dalam hidup ini merupakan salah satu dari dua
kemungkinan saja: baik atau buruk. Tapi justru di sini Guru
harus menggunakan masa ini untuk mengenalkan Kebenaran Allah
yang mutlak, misalnya: 10 Perintah Allah.
2. Dapat berdoa dengan kata-kata sendiri secara spontan. Berilah
kesempatan pada mereka untuk bergantian memimpin doa, dan
doronglah mereka mendoakan orang lain.
3. Pada umumnya suka pergi ke Sekolah Minggu. Pupuklah mereka untuk
menyukai segala macam aktivitas gerejawi. Seorang anak Pratama
akan bereaksi terhadap pendidikan Kristen yang diberikan padanya.
Ia dapat memberi dengan pengorbanan yang sepenuh hati. Ia juga
dapat turut ambil bagian secara aktif dalam berbagai kegiatan
gereja. Mereka juga sudah bisa membantu dan bertanggung jawab
dalam memelihara Rumah Tuhan. Oleh karena itu, libatkanlah anak
dalam segala macam aktivitas yang memungkinkan, misal:
membersihkan kelas Sekolah Minggu, mengumpulkan dana untuk
diberikan ke panti asuhan, mengunjungi jemaat lansia/panti jompo,
menyanyi dalam kebaktian umum, dsb.
4. Semua pengalaman rohaninya adalah meniru tingkah laku dan
teladan orang dewasa. Untuk itu, Guru harus memberikan teladan
dan sering membagikan pengalaman rohaninya secara pribadi. Guru
harus mampu menjadikan dirinya sendiri sebagai "kitab yang hidup
dan terbuka" di hadapan anak-anaknya.
Bahan di atas diambil dan diedit dari:
1. Judul Buku: Pembaruan Mengajar
Penulis : Dr. Mary Go Setiawani
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung.
Halaman : 24-25
2. Judul Buku: Ketika Anak Anda Bertumbuh
Penulis : Margaret Bailey Jacobsen
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
Halaman : 125-183
***********************************************************************
\o/ TIPS MENGAJAR
BAGAIMANA MENGAJAR ANAK PRATAMA?
================================
Anak-anak pada umur 6-8 tahun (masa Pratama) sangat senang belajar
melalui pengalaman-pengalaman mereka secara nyata daripada melalui
kata-kata. Untuk itu sangat penting bagi kita untuk mengajar mereka
dengan menggunakan alat peraga seperti gambar-gambar, drama, slide
dan sebagainya. Seorang anak akan belajar lebih banyak melalui alat
peraga daripada hanya melalui kata-kata saja.
Anak-anak pada umur 6-8 tahun sangat senang sekali akan cerita,
sehingga ini merupakan kesempatan yang baik untuk menceritakan kisah-
kisah Alkitab kepada mereka, di mana Alkitab memiliki banyak kisah
menarik untuk disampaikan pada mereka. Hanya saja anda harus jelas
memberi pemahaman kepada mereka bahwa kisah yang ada dalam Alkitab
benar-benar terjadi. Oleh karena itu jangan mencampur-adukkan
dengan cerita khayalan supaya anak-anak tidak bingung. Apabila ada
cerita yang tidak seperti biasanya, seorang anak dengan cerdik
akan bertanya, "Benarkah ini dari Alkitab?" Demikian pula saat
menceritakan kisah Alkitab jangan dulu menggunakan kata-kata
simbolis, seperti "Terang Dunia", "Batu Penjuru" dsb. karena pada
umur ini mereka belum bisa memahaminya.
Anak-anak Pratama sudah siap menerima semua dasar-dasar kebenaran
dari Alkitab. Untuk itu berikan kebenaran Alkitab sesuai dengan
tingkat pemahaman anak-anak dan hubungkan dengan kehidupan mereka
sendiri secara nyata. Ketika mereka merasa bersalah, kesepian atau
frustasi, mereka perlu memahami dan merasakan bantuan Tuhan pada
diri mereka. Demikian pula saat mereka gembira dan senang hubungkan
segala kegembiraan dan kebaikan di dunia ini dengan Tuhan.
Pada umur sekian mereka belum dapat memahami Tuhan Allah dalam
bentuk Roh. Namun mereka dapat merasakan keberadaan Tuhan melalui
kasih, kebaikan, kehangatan, perhatian, dan perlindungan Guru
Sekolah Minggu pada mereka. Namun demikian mereka sudah siap
menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya. Mereka juga
mulai memahami bahwa mereka memiliki tanggung jawab pribadi
terhadap Tuhan. Mereka dapat merasa aman dalam Kasih dan
pengampunan Tuhan.
Bagaimana kita mengajar mereka? Supaya mereka dapat menggunakan
kemampuan terbaiknya untuk belajar, kita dapat menggunakan teknik
bercerita karena pada umur sekian mereka menyukai cerita. Kita juga
dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam usaha mengetahui
seberapa dalam pemahaman mereka akan cerita dan penerapan mereka
dalam kehidupan secara nyata. Kita dapat juga meminta mereka untuk
mengekspresikan diri mereka melalui kegiatan drama, tugas-tugas,
seni, dan tulis-menulis. Kita juga dapat meminta mereka dalam
permainan kelompok karena pada umur ini mereka sudah mulai
bekerjasama dengan orang lain.
Ingatlah bahwa anak-anak memasuki pengalaman belajar sebagai pribadi
secara utuh. Dan buatlah beberapa aktivitas yang menggunakan
kemampuan mereka untuk melihat, mendengarkan, merasakan, mencium dan
beberapa aktivitas lain melibatkan gerak seluruh tubuh, berfikir
secara kreatif dan pengendalian otot-otot kecil. Dan buatlah variasi
kegiatan yang dapat melibatkan seluruh indera perasanya dan dapat
melatih otot-otot mereka.
Bahan di atas diterjemahkan dan dirangkum dari:
Judul : Understanding First and Second Grades (Primaries)
dalam buku "Childhood Education in the Church".
Penulis : Elsiebeth McDaniel
Editor : Robert E. Clark, Joanne Brubaker, dan Roy B. Zuck
Penerbit : Moody Press, Chicago.
Halaman : 130-132
***********************************************************************
\o/ AKTIVITAS
AKTIVITAS YANG COCOK UNTUK ANAK-ANAK PRATAMA
============================================
Anak-anak Pratama, pada umur 6 tahun mereka sudah mulai belajar
membaca, lalu pada umur 7-8 tahun biasanya kemampuan membaca mereka
sudah meningkat. Aktivitas untuk anak Pratama ini lebih bervariasi
dibanding dengan anak Batita dan Balita. Pada anak umur 6-8 tahun
ini, Alkitab sudah dapat dipakai sebagai bahan aktivitas untuk
meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami melalui membaca,
menyimak, mengingat dan menghafal. Aktivitas yang cocok bagi anak
Pratama ini antara lain:
1. MEMBACA ALKITAB
Saat bercerita berikan kesempatan pada anak-anak untuk membuka
Alkitab dan membaca ayat-ayat yang sesuai dengan cerita hari itu.
Bantulah mereka mencari nama kitab, pasal, dan ayatnya.
2. MENGHAFAL AYAT
Pada akhir cerita, Guru Sekolah Minggu dapat membagikan secarik
kertas yang berisi ayat-ayat Alkitab yang sesuai dengan cerita
pada hari itu dan mintalah anak-anak untuk menghafalkannya, lalu
pada pertemuan selanjutnya mintalah mereka untuk mengulang ayat
hafalan tersebut.
3. PERMAINAN
Banyak permainan dapat digunakan untuk anak-anak Pratama ini,
antara lain mencari ayat, teka-teki dan banyak permainan lainnya.
4. DRAMA
Anak umur 6-8 Tahun sudah dapat dilibatkan dalam permaianan drama
pendek dan mereka sudah dapat memerankan sesuatu, misalnya
menjadi Zakheus, Lazarus, Martha, dsb.
5. AKTIVITAS SENI
Aktivitas seni ini antara lain menggambar, menempel, mewarnai,
prakarya dan sebagainya. Pakailah tokoh-tokoh dalam Alkitab
sebagai obyek supaya mereka semakin dekat dengan Alkitab.
6. TULIS MENULIS
Mintalah mereka menuliskan pengalaman mereka sehari-hari atau
pengenalan dan hubungan mereka dengan Tuhan, sesama atau alam.
Demikian aktivitas yang dapat dilakukan oleh anak-anak Pratama,
semoga Tuhan memberkati.
/Tim Redaksi
********************************************************************
\o/ DOA
Pertanyaan Anak tentang Doa
===========================
Tanya: APA YANG PERLU KITA DOAKAN?
Kita berdoa untuk tiga hal: (1) kebutuhan-kebutuhan kita (2)
kebutuhan oran glain, dan (3) Agar kehendak Allah terjadi. Banyak
permohonan yang kita bawa ke hadirat Allah akan serupa dengan hal-hal
di atas.
Misalnya, kita membutuhkan makanan, pakaian dan rumah. Demikian
juga dengan orang-orang lain. Kita juga membutuhkan pengampunan dan
pertolongan dalam menahan godaan, berbuat kebaikan dan menjadi orang
seperti yang dikehendaki Allah.
Kita juga butuh berdoa agar kehendak Allah terjadi di dunia ini.
Yesus mengajar kita untukb erdoa, "Jadilah kehendakMu di atas bumi
ini, seperti juga di Surga" (Matius 6:10). Ini juga merupakan salah
satu alasan yang dikatakan Alkitab kepada kita untuk kita lakukan
bagi para pemimpin. Kita dapat mempengaruhi kejadian-kejadian di
dunia dengan cara berdoa seperti itu.
Kita tidak eprlu membatasi doa-doa kebutuhan kita. kita dapat
memuji allahd an mengatakan kepadaNya betapa indahnya Dia. Allah
adalah sahabat kita. Dia ingin mendengar dari kita.
Ayat Kunci: Lukas 11:2-4
Ayat Terkait: Lukas 11:9-10; Yohanes 16:23-24; Filipi 4:6; 1 Timotius
2:1-4
Pertanyaan Terkait: Apakah Allah kadang-kadang mengatakan kepada kita
apa yang harus kita doakan? Mengapa kita harus mendoakan hal-hal
tertentu? Apakah kita harus mengajukan permohonan kepada Allah untuk
bahan doa kita?
Catatan untuk para Orang Tua/Guru: Kita dapat memperkenalkan anak-
anak kita kepada kebutuhan-kebutuhan doa yang berbeda setiap saat.
Jika mereka dapat mengatasi salah satu, gerakkanlah mereka ke bagian
lain. Dengan cara itu mereka memiliki waktu untuk mempelajari setiap
kebutuhan dengan baik.
Bahan ini diambil dan diedit dari:
Judul buku: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa (Terjemahan dari
buku "107 Questions Children Ask about Prayer")
No isi : 46
Editorial : Dabara Publishers
Penerbit : Betlehem Publishers Jakarta