HOME

Anak LAKI vs Anak PEREMPUAN

Putra dan Putri -1 / Putra dan Putri -2 / Putra dan Putri -3

Pengantar Gay-Lesbi / Gay-Lesbi-1 / Gay-Lesbi-2 / Gay-Lesbi-3

Oleh: Meilania <meilania@telkom.net>

 

Arsip: e-BinaGuru September 2003 <subscribe-ikan-binaguru@xc.org>

Dear all, 

Langsung dilanjut saja yah ....

Dalam buku "Mendidik PUTRA Anda" (bab 3), DR. James Dobson menyebutkan ada 3 perbedaan FISIK yg dijumpai pada laki-laki dan perempuan, dimana keTIGA perbedaan inilah yg kemudian memicu timbulnya perbedaan-perbedaan lain seperti aspek emosi, pola pikir dan pengambilan keputusan, tingkah laku, dst. Mari kita simak satu persatu.

[1] Hormon Testosteron

Baik laki maupun perempuan sebenarnya memiliki hormon testosteron ini, hanya saja laki-laki memilikinya dalam jumlah yg jauh lebih banyak dibanding perempuan, dan proses ini rupanya sudah dimulai sejak dalam kandungan.

Pada janin yg berusia 6-7 minggu setelah pembuahan, mulailah terjadi peningkatan jumlah testosteron pada janin yg membawa kromosom Y (laki-laki). Peningkatan jumlah hormon testosteron ini sebenarnya "merusak" otak janin. Corpus callosum, yg merupakan ikatan urat saraf yg menghubungkan dua sisi otak, menjadi kurang efisien. Akibatnya, laki-laki harus berpikir lebih lama mengenai apa yg diyakininya - terutama berkenaan dg komponen EMOSI.

<cat. dalam sumber yg lain saya pernah baca bahwa ini berarti kaum perempuan bisa melakukan beberapa hal sekaligus dalam waktu bersamaan, misal: memasak, mendengarkan radio, berbicara di telepon, dan sambil mengawasi anak balita. Bahkan dikatakan kaum perempuan punya "mata" di belakang kepalanya, meski tidak benar-benar melihat, para ibu bisa tahu bila ada yg sedang "tidak beres" dg anak balita mereka sementara mereka mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Laki-laki tidak demikian, coba saja ajak mereka ngobrol saat sedang membaca koran ;-) >.

Berikut fakta-fakta lain seputar efek kehadiran hormon testosteron:

- laki-laki dg jumlah hormon T lebih banyak akan cenderung menguasai interaksi dibanding rekan sejenisnya

- perempuan yg bekerja di luar rumah akan mempunyai tingkat T yg lebih tinggi dibanding ibu rumah tangga yg tinggal di rumah

- dalam kasus pasangan lesbian, "sang pria" mempunyai tingkat T yg lebih tinggi dari pasangannya

- di kalangan narapidana, mereka yg memiliki tingkat T yg tinggi cenderung terlibat banyak masalah dg pemimpin penjara dan terlibat dalam kekerasan tanpa hasutan

Khusus untuk kasus kejahatan, hormon testosteron ini hampir dipastikan mempunyai peran dimana pada kenyataannya sebagian besar kejahatan dilakukan oleh laki-laki. Pada jaman dahulu budak pria dan para tahanan perang dibuat mandul (dikebiri), dan rupanya tindakan ini membawa hasil untuk mengurangi tindak kekerasan.

Hormon ini jugalah yang dipercaya sebagai pendorong untuk meraih kekayaan,  kekuasaan, ketenaran, dan kedudukan. Testosteron juga dipercaya memiliki andil dalam keinginan awal / faktor penentu dari anak laki-laki untuk menjadi yg terkuat, terberani, tertangguh, dst.

Oh ya ...hormon T ini lebih banyak 10-20 kali dalam tubuh laki-laki dibanding perempuan. Makanya banyak ibu-ibu yg mengeluhkan anak laki-lakinya yg nakal, tidak bisa diam, selalu bermasalah di sekolah, suka mengganggu anak perempuan, bermain dg hal-hal yg berbahaya, tidak bisa diajak bicara, tidak bisa taat orang tua, dst dst dst ....

Jangan salahkan mereka ... ini akibat pengaruh hormon ;-)

[2] Hormon Serotonin

Hormon ini membawa informasi dari satu sel saraf ke sel saraf yg lain. Fungsi serotonin adalah untuk menenangkan atau meredakan emosi dan menolong seseorang mengendalikan perilakunya yg berdasarkan dorongan kata hati.

Beberapa fakta hasil penelitian:

- kera dg tingkat S yg rendah lebih suka untuk mengambil lompatan berbahaya dari satu dahan ke dahan lainnya

- tikus dg S yg tidak normal cenderung untuk bersikap lebih agresif dan kasar

- pembunuh yg menyerang korban dari belakang kebanyakan mempunyai hormon S yg sangat rendah

Kecenderungan depresi dan bunuh diri dikaitkan dg ketidakcukupan hormon serotonin ini. Dan coba tebak, siapa di antara laki-laki dan perempuan yg lebih sedikit jumlah hormon serotonin-nya?

;-) .... tak diragukan lagi, jawabnya adalah laki-laki.

[3] Amygdala

Secara singkat, boleh dibilang bahwa amygdala ini berfungsi sebagai "komputer emosi". Saraf ini mengalirkan feedback ke otak besar (hypothalamus) pada dasar otak yg merupakan letak emosi. Ketika amygdala mengetahui adanya suatu ancaman atau tantangan, dg segera amygdala memerintahkan kelenjar adrenal dan organ pertahanan tubuh lain untuk bertindak - yg memperbesar kesempatan untuk menyelamatkan diri pada saat bahaya mengancam.

Nah, laki-laki memiliki amygdala lebih besar dari perempuan.

Dari keTIGA perbedaan FISIK di atas, DR. James Dobson mengemukakan disinilah indahnya rancangan Tuhan atas diri laki-laki dan perempuan, secara khusus dalam hidup pernikahan.

Perempuan, dg peran sbg ibu yg melahirkan anak-anak, cenderung dapat diduga, tabah, aman, waspada dan mantap. Pada umumnya mereka menghargai persahabatan dan keluarga di atas cita-cita atau kesempatan. Kecenderungan ini memberi kemungkinan untuk merawat, mengasuh, memiliki kepekaan, kelembutan, dan belas kasihan. Semua ini merupakan karakteristik yg sangat tepat dibutuhkan oleh anak-anak selama masa pertumbuhan.

Laki-laki, dg peran sebagai kepala keluarga, memiliki kecenderungan untuk menghargai perubahan, kesempatan, risiko, spekulasi, dan petualanan. Mereka dirancang utnuk memberi nafkah bagi keluarganya secara jasmani dan melindungi mereka dari hal yg menyakiti dan membahayakan.

Dalam tayangan selanjutnya, saya akan bagikan kondisi kemerosotan kualitas anak laki-laki - meski datanya berasal dari US, tapi saya kira fenomenanya sama juga dg yg sedang kita hadapi saat ini di Indo.