HOME

Arsip: Milis e-BinaAnak <subscribe-i-kan-binaanak@xc.org>

e-BinaAnak edisi 023 / Pebruari / 2001

 

MENGENAL ANAK PRA-REMAJA (UMUR 12-14)

 

    Pertumbuhan anak Tunas Remaja sering mengejutkan, karena tiba-tiba

    tubuh mereka berubah cepat dan kita tidak lagi bisa mengenali

    mereka sebagai anak-anak. Namun demikian di balik tubuh yang

    bertumbuh tsb. keadaan kejiwaan mereka masih kekanak-kanakan. Hal

    ini sering membingungkan anak Tunas Remaja, karena meskipun mereka

    tidak lagi dianggap anak-anak tapi mereka belum bisa diterima

    di lingkungan orang dewasa. Marilah kita mengenal mereka lebih

    dekat:

 

  A. CIRI KHAS SECARA JASMANI

  ---------------------------

  1. Pertumbuhan fisik berkembang sangat pesat, sehingga mengakibatkan

     ketidakstabilan. Mereka merasa resah karena hal tersebut, untuk

     itu mereka membutuhkan perhatian dan pengertian, serta makanan

     yang bergizi.

 

  2. Berat dan tinggi badan anak perempuan bertambah lebih cepat dari

     anak laki-laki. Rata-rata anak perempuan memang memiliki

     kedewasaan fisiologis dua tahun lebih cepat dibanding anak laki-

     laki. Baik laki-laki maupun perempuan pada usia ini amat peka

     akan keadaan fisik mereka. Karena itu, dalam membina hubungan

     yang sehat, jangan biarkan mereka (termasuk gurunya) membuat

     gurauan/ledekan mengenai keberadaan fisik anak-anak ini.

 

  3. Sudah mulai mengalami proses kematangan seksual, dimana anak

     perempuan mulai mengalami mensturasi. Guru wanita sebaiknya mulai

     menyadari hal ini dengan memberikan waktu untuk berbicara secara

     pribadi kepada mereka, karena sering mereka malu berbicara tentang

     hal ini dengan orang tua mereka sendiri.

 

  4. Pita suara semakin dewasa, yang menyebabkan suara anak laki-laki

     berubah. Besar kemungkinan sebagian anak laki-laki merasa malu

     karenanya dan enggan untuk menyanyi. Untuk itu, guru dengan

     bijaksana harus menyadari hal ini dan tidak memberi celaan kalau

     suara mereka mengganggu dalam paduan suara. Sebaliknya berikan

     dorongan pada mereka, tapi bukan dengan paksaan.

 

  5. Pertumbuhan jasmani yang pesat mengakibatkan gerak-gerik anak

     pra-remaja menjadi kurang lincah, misalnya: mudah menumpahkan

     sesuatu, kakinya tersandung, dsb. Masa ini dapat menjadi masa

     usia dimana mereka seringkali merasa kikuk. Oleh karena itu

     guru sebaiknya bersikap sabar dan penuh pengertian pada mereka.

 

  6. Memasuki masa remaja, anak-anak ini tidak lagi terlalu suka

     melakukan berbagai permainan/kegiatan yang menuntut aktivitas

     seluruh anggota tubuh mereka (seperti layaknya dilakukan oleh

     anak-anak usia pratama dan madya). Mereka sekarang cenderung

     menyukai permainan kelompok, permainan yang mempunyai peraturan

     tertentu serta menuntut ketrampilan. Ketrampilan, keahlian

     serta kemampuan fisik merupakan sesuatu yang amat penting,

     terutama bagi anak laki-laki.

 

  B. CIRI KHAS SECARA MENTAL

  -------------------------->

  1. Inilah usia dimana seorang anak memiliki kepekaan intelektual

     yang tinggi, suka mengadakan eksplorasi, diliputi perasaan

     ingin tahu, dan amat berminat terhadap segala sesuatu yang

     terjadi di sekelilingnya. Penting bagi guru untuk merancang

     berbagai program/aktivitas menarik yang mampu merangsang daya

     pikir serta kreativitas mereka.

 

  2. Pada usia ini, seorang anak senang berdebat dan mengkritik.

     Mungkin kalimat yang diucapkannya kedengaran kurang sopan, namun

     demikianlah caranya mencari tahu mengenai dunia sekitarnya. Guru

     sebaiknya tidak mudah tersinggung dan marah, melainkan belajar

     untuk memahami dan mengenali maksud pertanyaan di balik kalimat

     mereka yang mungkin kedengaran sangat tidak sopan atau kasar tsb.

 

  3. Menuntut segala sesuatu yang logis dan bisa diajak berpikir

     secara serius. Tapi, daya pengertian mereka masih terbatas oleh

     kurangnya pengalaman hidup. Diskusi terpimpin merupakan aktivitas

     yang disukai anak-anak usia pra-remaja. Bila memungkinkan, guru

     dapat menghadirkan "tokoh" jemaat dalam diskusi tsb. (misalnya

     pendeta, dokter, dosen, pengacara, dsb).

 

  4. Anak pra-remaja cenderung terlalu mudah mengambil kesimpulan

     terhadap suatu hal, juga dalam pengambilan keputusan. Mengingat

     pengalaman hidup yang masih sangat terbatas, mereka masih

     memerlukan bimbingan dalam banyak hal. Oleh karena itu,

     kedekatannya dengan guru/pembimbing Rohani di gereja memainkan

     peranan yang sangat penting, khususnya bagi mereka yang sedang

     mengalami masa remaja yang penuh konflik dengan orangtua.

 

  5. Mereka masih suka berimajinasi, tapi kali ini pikiran dan

     imajinasinya mendasari berbagai pengharapan dan tujuan yang ada

     di dalam hatinya. Seringkali mereka menjalani hidupnya menurut

     teladan orang-orang yang dikaguminya, kadang mereka membayangkan

     diri mereka menjadi seperti tokoh idolanya tersebut. Usahakan

     agar anak-anak usia pra-remaja ini dapat bertemu dengan orang-

     orang yang dapat menantangnya pada kehidupan kristen mereka

     yang menarik.

 

  6. Mereka mulai peka melihat dan mengalami ketidaksinambungan yang

     mencolok antara kepercayaan dan praktek. Meskipun anak pra-remaja

     memiliki pengetahuan tentang benar dan salah, kadang-kadang

     kehendak mereka untuk melakukan apa yang benar -- seperti yang

     diyakininya, tidak ada. Untuk itu, guru harus acapkali menekankan

     pentingnya mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan iman

     percaya mereka.

 

  C. CIRI KHAS SECARA EMOSI

  -------------------------<

  1. Emosinya tidak stabil, sebentar naik, sebentar turun. Suatu saat

     mereka merasa sangat senang, tapi tidak lama kemudian mereka

     dapat menjadi marah atau sedih. Seringkali mereka tidak dapat

     mengendalikan perasaan-perasaannya tersebut. Guru sebaiknya

     bertindak sabar dan penuh pengertian dalam membimbing mereka.

     Penjelasan dari sudut pandang ilmu psikologi mungkin diperlukan

     untuk memberikan "alasan logis" pada mereka mengenai apa yang

     tengah terjadi di dalam diri mereka pada usia pra-remaja ini,

     tapi pastikan bahwa materi yang disampaikan tidak bertentangan

     dengan Firman Tuhan.

 

  2. Sering berubah dan tak menentu. Ada kalanya mereka bersukaria

     dan lincah, tapi ada kalanya juga bermuram durja, bahkan ingin

     melarikan diri dari kenyataan hidup yang tidak bisa diterimanya.

     Hal ini wajar terjadi dalam diri anak pra-remaja, asal tidak

     berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup panjang.

     Dalam hidupnya, memang anak-anak usia pra-remaja sering mengalami

     keresahan, kebimbangan, bahkan tekanan. Mereka memerlukan

     bimbingan dari orang dewasa yang dapat mengerti dan memahami

     mereka sebagaimana adanya. Mereka membutuhkan kehadiran guru yang

     dapat menjadi "teman baik" mereka dalam menghadapi berbagai

     pergumulan hidupnya.

 

  D. CIRI KHAS SECARA SOSIAL

  -------------------------->

  1. Boleh dikatakan seorang anak pra-remaja akan melakukan apa saja

     untuk memperoleh atau mempertahankan statusnya di dalam sebuah

     kelompok. Bilamana seorang anak diombang-ambingkan oleh tekanan

     dari teman sebaya, ia perlu sekali mengetahui apa standar Allah

     mengenai masalah yang sedang dihadapinya. Ia perlu diyakinkan

     bahwa seluruh kuasa Allah tersedia baginya untuk menolongnya

     mengatasi konflik pribadi tsb.

 

  2. Hubungan antara laki dan perempuan dapat menjurus pada hal-hal

     yang kurang sehat, apalagi dengan pengaruh media yang ada saat

     ini. Akan lebih ideal bila laki-laki dibimbing oleh guru/

     pembimbing pria dan anak wanita dengan guru/pembimbing wanita.

 

  E. CIRI KHAS SECARA ROHANI

  -------------------------->

  1. Dalam menghadapi pergumulan jiwa seorang anak pra-remaja,

     pertahanan yang terbaik adalah melakukan suatu serangan. Jika

     mereka diberi kesempatan-kesempatan yang penuh tantangan untuk

     aktif bagi Kristus, mereka akan bertumbuh secara rohani.

 

  2. Tidak seperti usia sebelumnya, mereka saat ini tidak lagi

     beribadah karena paksaan orangtua. Mereka sudah mulai memiliki

     pendirian dan keputusan sendiri. Oleh karena itu, guru harus

     dapat membangkitkan minat mereka terhadap hal-hal rohani dan

     menyediakan atmosfir yang menyenangkan dalam persekutuan pra-

     remaja, bila tidak, mereka akan segera tertarik pada kelompok

     lain di luar gereja yang mungkin dapat menjuruskan mereka ke

     hal-hal yang bertentangan dengan iman percayanya.

 

  3. Mereka membutuhkan contoh konkrit, pengalaman yang nyata, serta

     relevansi pengajaran yang diterimanya dari Gereja dalam

     kehidupannya sehari-hari. Karena itu, berikanlah ajaran yang

     sesuai dengan kebutuhan dan pergumulan mereka, misalnya:

     pengenalan diri, emosi dan kehendak, pergaulan yang sehat,

     penerimaan diri, dsb.

 

  4. Memiliki banyak pertanyaan tentang kebenaran, mereka sedang

     mencari kebenaran yang sejati.  Oleh karena itu, doronglah

     mereka untuk berani bertanya dan memberikan pendapat. Berikanlah

     bimbingan dengan sabar, dan jangan sekali-kali mengabaikan

     pertanyaan mereka (meski terdengar sangat konyol dan sepele bagi

     guru). Untuk itu guru harus banyak belajar dan berpengetahuan

     untuk dapat menolong mereka dengan bijaksana.

 

  5. Dapat mengalami kehidupan yang berpusat pada Kristus. Bilamana

     demi Kristus, seorang anak secara pribadi memutuskan untuk

     melakukan apa yang diketahuinya benar walaupun ia sudah tahu

     bahwa konsekuensinya mungkin tidak menyenangkan, maka ia sudah

     mulai memasuki proses ke kedewasaan moral dan spiritual.

 

  6. Teladan hidup orang dewasa amat penting bagi mereka. Tantangan

     besar bagi para pembimbing anak pra-remaja adalah menjadikan

     dirinya sendiri melaksanakan apa yang telah diajarkannya (walk

     the talk), bila tidak, kita sedang mengajarkan pada mereka untuk

     menjadi orang yang munafik, yang tidak memiliki integritas iman

     di dalam hidupnya.

 

  Tanpa kita sadari, sebagai guru/pembimbing anak pra-remaja, kita

  telah memainkan peran yang sangat penting dan menentukan dalam

  kehidupan anak-anak itu. Seringkali, anda merupakan mata rantai

  penghubung kepada Allah yang paling vital bagi seorang anak pra-

  remaja, bahkan, mungkin satu-satunya!

 

  Para orangtua yang sedang mengalami konflik dengan anaknya (bahkan,

  yang memiliki hubungan yang cukup harmonis) sangat membutuhkan Anda.

  Kesaksian Anda sebagai guru/Pembimbing anak pra-remaja dalam

  mengajarkan kebenaran dan iman kristen mempunyai pengaruh yang besar

  dalam kehidupan mereka.

 

  Barangkali cuplikan pembicaraan di bawah ini dapat menguatkan Anda

  untuk tetap setia dan makin giat melayani anak-anak pra-remaja yang

  sudah Tuhan percayakan pada Anda:

 

  Inilah kata seorang anak pra-remaja tentang guru Sekolah Minggunya:

  "Saya heran mengapa Ibu Anita (GSM-nya) selalu mengatakan hal-hal

  yang sama dengan apa yang Ibu saya katakan, dan saya selalu langsung

  menerima apa yang dikatakannya. Tetapi kalau Ibu saya sendiri yang

  mengatakannya, sampai 50 kali baru saya mau dengarkan."

 

  Bahan ini diambil dan diedit dari:

  1. Judul Buku: Pembaruan Mengajar

     Penulis   : Dr. Mary Go Setiawani

     Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung

     Halaman   : 29-31

 

  2. Judul Buku: Ketika Anak Anda Bertumubh

     Penulis   : Margaret Bailey Jacobsen

     Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung

     Halaman   : 213-228

 

***********************************************************************

\o/ TIPS MENGAJAR

 

                BAGAIMANA MENGATASI ANAK TUNAS REMAJA

                =====================================

 

  Jika ada anak-anak Tunas Remaja yang membandel dan mencoba untuk

  merongrong wibawa ANDA SEBAGAI guru Sekolah Minggu, apa yang harus

  anda lakukan? Ikutilah contoh kasus di bawah ini:

 

  * Seorang anak laki-laki pada Kelas Tunas Remaja sedang duduk sambil

    menaikkan kakinya di atas kursi di depannya. Guru meminta dia

    untuk menurunkan kakinya. Mungkin anak tersebut tidak mendengarnya

    karena dia tidak melakukan perintah gurunya. Tetapi murid-murid

    lain mendengar perintah itu dan melihat kepada anak laki-laki

    tersebut. Guru berkata lagi, "Turunkan kakimu ke lantai!" Tetapi

    kaki anak laki-laki ini tetap di atas kursi. Guru melanjutkan

    pelajarannya, dan anak laki-laki ini merasa menang. Guru ini

    melanjutkan mengajar kelas ini sampai bulan berikutnya, lalu dia

    meletakkan jabatannya dan merasa bahwa ia tidak berhasil mengajar.

 

  * Kemudian Pendeta menggantikan tugasnya sampai ada guru baru yang

    mengajar kelas Tunas Remaja ini. Ia belum mengetahui peristiwa

    yang menyebabkan guru tersebut berhenti, sehingga ia memasuki

    kelas tanpa prasangka apapun. Anak-laki-laki inipun tidak tahu hal

    ini sehingga ketika Pendeta masuk dia menyimpulkan, "Mereka telah

    mengirimkan Pendeta untuk menundukkan saya. Baik akan saya

    tunjukkan kepadanya." Ia mengajak anak laki-laki lain untuk

    mengikuti perlawanannya. Banyak kaki dinaikkan di atas kursi,

    tetapi Pendeta ini tidak menghiraukan tindakan ini. Minggu

    berikutnya dia menceritakan percakapannya dengan seorang dokter

    yang menegaskan bahwa sikap duduk yang jelek akan mempengaruhi

    bentuk tubuh dan menyebabkan banyak kelemahan tubuh. Lalu ia

    menceritakan tentang beberapa orang yang sempurna sikap duduknya.

    Karena cerita Pendeta ini, maka turunlah semua kaki dari atas

    kursi.

 

  Bagaimana keinginan untuk bebas pada anak-anak Tunas Remaja ini

  dapat dibimbing ke arah yang baik? Tunjukkan pada mereka bahwa ada

  semacam kebebasan yang benar dan baik, yang hanya dapat dijalankan

  oleh orang dewasa. Kebebasan yang sungguh dan tidak bergantung pada

  orang lain, yaitu kebebasan yang berhubungan dengan prinsip dan

  pendirian. Berusahalah supaya mereka menyadari bahwa taat pada

  segala peraturan yang sah merupakan sifat baik yang dapat

  dibanggakan. Ajarlah mereka menggunakan akalnya, karena mereka bisa

  mengerti alasan-alasan yang masuk akal. Ia senang apabila alasan-

  alasan demikian diberikan kepadanya.

 

  Tunjukkanlah keteladanan Yesus pada saat Yesus berumur 12 tahun.

  Saat itu Yesus dan orangtuanya pergi menghadiri perayaan Paskah di

  Yerusalem, dan Yesus tertinggal di Bait Allah. Di Bait Allah ini Dia

  berdiskusi dengan para alim ulama. Dan pada saat orangtuanya datang,

  Tuhan Yesus tetap taat dan mau pulang bersama orangtuanya serta

  tinggal dalam asuhan mereka. Sebagaimana yang tertulis dalam

  Lukas 2:51, "Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret,

               dan Ia tetap dalam asuhan mereka."

 

  Bahan ini dirangkum dari:

  Judul Buku : Penyelidikan Anak

  Penulis    : Myer Pearlman

  Penerbit   : Gandum Mas, Malang.

  Hal        : 70-72

 

**********************************************************************

\o/ AKTIVITAS

 

                AKTIVITAS YANG COCOK UNTUK PRA-REMAJA

                =====================================

 

  Kegiatan yang cocok untuk Pra-Remaja antara:

 

  1. PENYELIDIKAN ALKITAB

     Penyelidikan Alkitab ini dilakukan untuk merangsang anak-anak Pra-

     Remaja untuk mengetahui fakta dan kebenaran yang terdapat dalam

     ALkitab. Kegiatan ini dapat dilakukan secara kelompok atau

     mandiri. Metode yang cocok digunakan adalah Studi Alkitab Induktif

     supaya anak menggali sendiri kebenaran Firman Tuhan.

 

  2. PENYELIDIKAN PETA

     Dalam menceritakan kisah Alkitab ajaklah mereka untuk membuka peta

     Alkitab agar mengetahui dimana kisah itu terjadi. Ajaklah juga

     melihat informasi-informasi tambahan lainnya, misalnya melihat

     latar belakang kota/daerah/kerajaan/bangsa/nama yang sedang

     dipelajari dengan memakai Kamus Alkitab atau Buku Ensiklopedia.

 

  3. DISKUSI

     Diskusi ini dilakukan untuk mendorong mereka melihat kebenaran

     Alkitab dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya

     bagaimana menghadapi masalah-masalah remaja. Berikan judul-judul

     yang menarik supaya mereka tertarik untukb erdiskusi, misalnya

     Orang Farisi Jaman Milenium, Katakan "NO" pada Narkoba, dll...

 

  4. SHARING

     Sharing ini dilakukan untuk saling berbagi pengalaman hidup

     masing-masing, supaya dapat saling menguatkan dan menolong serta

     mendoakan. Usahakan untuk memisahkan kelompok laki-laki dan

     wanita, supaya mereka lebih merasa aman.

 

  5. KEGIATAN DI ALAM TERBUKA (OUTDOORS)

     Jika memungkinkan sekali-kali ajaklah anak untuk pergi melakukan

     kegiatan di alam terbuka, misalnya berkemah, naik gunung, hiking,

     bersepeda ke desa dll. Bimbinglah mereka untuk bersahabat dengan

     alam, supaya menghargai ciptaan Tuhan. Melakukan kegiatan bersama-

     sama ini akan mengajar mereka untuk saling memperhatikan,

     mengasihi dan menolong satu dengan yang lain.

 

  Demikian beberapa kegiatan yang cocok untuk Pra-Remaja, selamat

  mencoba.

 

                                                          Tim Redaksi

 

**********************************************************************

\o/ DOA UNTUK ANAK

 

  Pertanyaan Anak Tentang Doa

  ===========================

 

  Tanya: APAKAH ALLAH SELALU MEMBERI KITA APA YANG KITA DOAKAN?

 

  Jawab:

  Terkadang kita berdoa untuk hal-hal yang akan tidak mengenakkan kita

  atau orang lain, atau kita berdoa dengan sikap mementingkan diri

  sendiri. Hal ini akan berakibat tidak baik apabila Allah mengabulkan

  apa yang kita minta dalam situasi tersebut. Pada suatu waktu, apa

  yang kita inginkan baik, namun hal tersebut bukan merupakan bagian

  dari rencana Allah bagi kita. Terkadang Allah menginginkan kita untuk

  menunggu - Dia mungkin memberi kita apa yang kitaa minta, tetapi

  tidak sekarang. Dia mengetahui bahwa waktu yang akan datang lebih

  baik.

 

  Namun di lain waktu, Allah memberi kita apa yang kita minta karena

  hal itu merupakan hal yang baik. Karena Allah mengasihi kita maka Ia

  akan memberikan hal-hal yang baik bagi kita.

 

  Allah selalu siap memberitahu kita bagaimana Dia menjawab berbagai

  macam doa khusus kita. Dia berjanji untuk memberi kita apa yang kita

  minta, misalnya ketika kita minta makanan, baju, membantu mencari

  nafkah kehidupan orang Kristen, kebijaksanaan, dll. Tapi di lain

  pihak, kita tahu bahwa Allah akan menjawab doa kita bilamana hal yang

  kita minta itu tidak melawan kehendak Allah. Kita dapat memastikan

  bahwa Alah akan selalu melakukan yang terbaik.

 

  Ayat Kunci  : Lukas 22:42

  Ayat Terkait: Mazmur 17:6, Yesaya 55:8-9, Matius 6:10, 7:11,

                Roma 11:36, Yakobus 1:5, 4:13-17

 

  Pertanyaan Terkait:

  - Berapa banyak keinginan kita yang akan dipenuhi oleh Tuhan?

  - Apakah Allah akan memberi sesuatu dari surga untuk apa yang kita

    inginkan?

  - Apakah Allah akan memberikan sebuah rumah untuk mereka yang miskin?

 

  Catatan untuk guru:

  Doronglah anak untuk meminta kepada Allah hal-hal khusus yang mereka

  inginkan dan meminta Allah sesuai kehendakNya. Kemudian doronglah

  mereka untuk percaya bahwa Allah akan memelihara mereka. Dia setia

  dan dapat dipercaya.

 

  Bahan ini diambil dan diedit dari:

  Judul buku: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa (Terjemahan

              dari buku "107 Question Children Ask about Prayer")

  Editorial & cetak: Dabara Publishers

  Penerbit  : Betlehem Publishers Jakarta

  No.       : 68