HOME

Arsip: Milis Diskusi e-BinaGuru <gabung: subscribe-i-kan-binaguru@xc.org>

Subject: Jawaban Kuis (lihat sebelumnya: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa)

Tanggal: 26 Oktober 2005

Oleh: Meilania <meilania@telkom.net>

 

STOP! ... sudahkah Anda membaca e-mail sebelum ini dg Subject: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa? Bila belum, jangan lanjutkan membaca e-mail berikut.

Bila sudah, dan sudah mengerjakan KUIS, cocokkanlah jawaban Anda dg penjelasan berikut.

Jawaban Kuis

1. Kata Kindergarten (yg sering kita kenal dg nama lain Taman Kanak-Kanak)

   adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa:

   [a] Yunani     [b] Inggris     [c] Prussia    [d] Latin     [e] Jerman

 JAWAB: [c] Prussia

Kinder berarti anak-anak, garten berarti taman. Dg kata lain, Kindergarten adalah taman anak-anak bagi negara untuk mendidik atau "meng-indoktrinasi". Sistem pendidikan ala Kindergarten inilah yang kemudian menjadi cikal bakal sistem pendidikan yang digunakan oleh kebanyakan negara yang berbahasa Inggris.

 

2. Tujuan lembaga SEKOLAH mula-mula didirikan adalah untuk menghasilkan:

   [a] Karyawan perusahaan [b] Tentara [c] Pegawai Negeri [d] Pengusaha [e] Guru

JAWAB: [b] Tentara

Sekolah mula-mula / Kindergarten ini adalah sebuah sistem yang didesain untuk mengambil tanggung jawab pendidikan dari orang tua -- berarti dulunya HomeSchooling donk :-) sebelum ada sekolah formal -- dan mendidik anak-anak untuk melayani keinginan dan kebutuhan negara.

 

3. Tujuan dari TES yang diberikan oleh lembaga SEKOLAH mula-mula adalah:

   [a] u/ menggugurkan sebagian besar pesertanya

   [b] u/ mengetahui siapa yang paling berprestasi

   [c] u/ mengetahui sebaran hasil ujian berdasarkan kurva normal (bell-shape)

   [d] u/ menentukan kelompok yang harus mengikuti tes perbaikan

   [e] u/ menilai prestasi masing-masing siswa

JAWAB: [a] u/ menggugurkan sebagian besar pesertanya

Sistem sekolah tsb memang dirancang sedemikian rupa untuk menggugurkan minimal 70% dari siswanya yang mengikuti pendidikan di sekolah tsb :-) masuk akal juga, bila kita tahu tujuannya adl untuk menghasilkan tentara, bukan? Jadi, sistem ini memang dari sononya dirancang untuk menyaring serta menggagalkan muridnya.

 

4. Yang menjadi pemrakarsa dan pelaksana lembaga SEKOLAH mula-mula ini adl:

   [a] keluarga     [b] pabrik    [c] negara     [d] pengusaha     [e] pengacara

JAWAB: [c] negara

Mungkin ada di antara kita yg bertanya, kenapa kok sistem ini bisa tetap "dilestarikan" hingga jaman kita sekarang? Jawabannya adalah karena sistem sekolah ini tidak didesain untuk berubah. Ia adalah sistem yang didesain untuk bertahan hidup. Kan untuk kepentingan negara?

 

5. Sistem SEKOLAH mula-mula ini kemudian diadopsi menjadi sistem sekolah formal

    seperti yang kita kenal saat ini, oleh seorang yang berasal dari:

   [a] Amerika    [b] Inggris    [c] Cina    [d] India    [e] Jerman

JAWAB: [a] Amerika

Horace Mann, seorang pengacara dari Amerika lah yang kemudian meng-adopsi sistem Kindergarten ini ke sekolah-sekolah di Amerika pada masa itu dan menjadikannya seperti "sistem pabrik" - dimana 1 kelas bisa berisikan sampai 60 orang tanpa menambah jumlah guru maupun memperbesar ruang kelas. Yang diutamakan adalah efisiensi serta ekonomis. Lha ruang kuliah kita pun termasuk "sistem pabrik" bukan :-)

 

6. Sekolah "adopsi" tsb kemudian mendapatkan guru-gurunya yang berasal dari kelompok:

   [a] karyawan     [b] pengacara   [c] bangsawan    [d] para janda    [e] buruh

JAWAB: [d] para janda

Waktu itu sangat sulit mencari guru pria, dan profesi guru bukanlah pekerjaan yang dihargai. Akhirnya yang bersedia untuk menjadi guru adalah para janda dan perempuan yang belum menikah, karena mereka tidak punya pilihan lain (saking sulitnya cari kerja) dan juga karena perempuan bisa dibayar lebih murah dari laki-laki.

 

7. Sekolah "adopsi" ini akhirnya melahirkan rahasia umum seperti yang kita kenal hingga

    saat ini, yaitu:

    [a] guru dihargai sebagai pahwalan tanpa tanda jasa

    [b] guru berpenghasilan sampingan

    [c] guru harus "manut", tidak boleh macam-macam, dan dibayar rendah

    [d] yang menjadi guru adalah mereka yang "tersisihkan" dari dunia industri

    [e] yang menjadi guru hanyalah mereka yang benar-benar "terpanggil"

JAWAB: [c] guru harus "manut", tidak boleh macam-macam, dan dibayar rendah

Sebenarnya 5 hal di atas adalah statement yang mewakili kondisi sebagian besar guru di Indonesia, tapi yang terkait langsung dengan sejarah serta sistem sekolah mula-mula adalah jawaban [c].

 

Nah .... setelah mengikuti kuis ini, semoga kita dapat belajar dari SEJARAH ... dan sedikit banyak kita "memaklumi" ... kenapa yaaah, dunia pendidikan kita kok seret, susah maju, sulit berubah, lamban, kuno, dst dst .... Karena memang salah sistem sih :-)

Dengan kata lain, kalau kita mau maju dalam dunia pendidikan, ya GANTIlah sistemnya. Jangan pake yang model Prussia! Contoh, HomeSchooling kenapa berhasil? karena sistemnya BEDA dg model Prussia. Sekolah Alternatif kenapa mulai banyak dipertimbangkan dan dilirik banyak orang? karena sistemnya BEDA dg model Prussia.

Kalau kita baca bukunya Jeannette Vos ama Gordon Dryden (Learning Revolution / Revolusi Cara Belajar 1-2) ... setiap contoh SEKOLAH SUKSES yang dikisahkan pasti punya sistemnya sendiri yang UNIK. Sekolah2 sukses ini telah MEMODIFIKASI model sekolah formal ala Prussia dg pendekatan yang sesuai dg kebutuhan siswa2nya. Ada banyak sekali contoh modifikasinya ... tinggal kita pilih aja, mana yang bisa kita jadikan panutan / inspirasi. Lebih bagus lagi kalo kita bisa desain sendiri yang cocok buat anak-anak di Indo :-)  meski tetap ga bisa disamaratakan yah ...

Negeri kita ini unik, masyarakatnya komplit mulai dari yang hidup masih di "zaman batu" sampai yang di "era digital" bisa hidup berdampingan ... jelas butuh sistem pendidikan yang beda kan? (btw ada yang pernah baca bukunya Paulo Freire "Pedagogy of the Oppressed"?)

Kadang-kadang saya suka mikir sendiri ... ngapain ya saya kok repot banget, seolah-lah jadi Menteri  Pendidikan (ha ha haaa ....) sibuk baca buku, jurnal, cari info macam-macam .... iya yah, kenapa (?). Mungkin ini yang namanya "panggilan" kali ... bukan panggilan jadi menteri lho :-) tapi memang dunia pendidikan adalah dunia dimana saya benar-benar jatuh cinta. Meskipun sehari-hari saya ini ibu rumah tangga, tapi hobinya baca buku2 pendidikan sampe teman-teman suka nanya ke saya, "Lho, kamu kuliah lagi yah, Kok baca buku?" he he he ....

Okay deh ... udahan ngobrolnya, sorry kalo kepanjangan. Maklum dah larut malam, en kecerdasan eksistensialisnya lagi kumat nih :-) jadinya sharing macam-macam. Semoga bermanfaat buat teman-teman semua.

Maju terus dalam melayani Tuhan yah. GBU all.

Moderator (meilania).