Arsip: Milis Diskusi e-BinaGuru <gabung: subscribe-i-kan-binaguru@xc.org>
Desember 2003
Subject: TNA-2 Pengaruh pola asuh: ada atau tidak?
Oleh: Meilania <meilania@telkom.net>
Diskusi Buku “The Nurture Assumption” (lihat juga TNA-1 / TNA-3 / TNA-4)
Diana Baumrind, pada th 1967 mengemukakan 3 tipe pola asuh (yg sangat kita kenal saat ini), yaitu: Authoritarian, Permissive, dan Authoritative. Dalam istilah sederhananya, kita sebutkan tipe orang tua yg "terlalu keras" (too hard), "terlalu lunak" (too soft), dan orang tua yg "bijaksana" (just right). Tidak sulit untuk menebak tipe orang tua dg pola asuh macam apa yg dianggap orang tua ideal, bukan?!
Meski pandangan ini sangat populer dan dijadikan "panduan" bagi para orang tua untuk menjadi orang tua yg "bijaksana", serta disetujui oleh banyak para pakar psikologi, Judith Rich Harris tanpa segan-segan menentang ide pola asuh ideal "Authoritative" di atas.
"... Just Rigth parents are exactly what end-of-the-twentieth-century middle-class Americans of European descent think that parents ought to be." (hal 47).
Sebagai salah satu argumennya, Harris mengambil contoh pola asuh keluarga Chinese yg tinggal di Amerika. Kita tahu pada umumnya ortu Chinese cenderung menerapkan pola asuh "Authoritarian" / Too HARD parenting style thd anak-anaknya. Pujian jarang sekali diberikan, standar akademik yg dibebankan pada anak boleh dibilang sangat tinggi, dan orang tua cenderung menuntut anak hingga batas kemampuannya.
Contohnya, ... masih seputar kehidupan tetangga saya ... :-)
Seorang ibu dg jengkel berujar pada anaknya yg mendapatkan nilai 9.5 "Aduh gimana sih kamu ini, kok salah satu, kan sayang ... kamu sebenarnya bisa dapat 10". Di lain kesempatan saya juga pernah mendengar "Ah, ... cuma juara 2. Mestinya bisa juara 1, kamu sih malas belajar." Ada juga pembantu yg cerita "Wah, kalo anak ini dapat 80 atau 90 mamanya marah, kok cuma 80 / 90 ... mamanya baru senang kalau anak ini dapat nilai 100."
Nah, menurut teori pola asuh di atas, mestinya anak-anak dg pola asuh Too Hard ini tumbuh dg kepribadian yg "kurang baik" dibanding mereka yg menerima pola asuh Just Right, nyatanya ... kata Harris, justru anak-anak Chinese Americans dan Asian-American Children yg ortunya pada menerapkan pola Too Hard inilah yg jauh lebih berkompeten dan sukses dibanding anak-anak Amerika yg para ortunya (katanya) lebih suka menerapkan pola Just Right.
Argumen lain yg dikemukakan oleh Harris adalah (dan saya sangat sependapat dengannya dalam hal yg satu ini) ...
Bagaimana mungkin kita menerapkan pola asuh yg sama pada anak-anak yg pada dasarnya tidak sama???
Teman-teman yg memiliki 2 anak atau lebih tentu paham sekali dg masalah ini. Sbg orang tua kita merasa ingin berlaku adil dg mencoba menerapkan "disiplin yg sama", "cinta kasih yg sama", "ukuran yg sama", dsb dsb ... dalam mengasuh anak-anak kita. Tapi sepertinya tidak ada hal yg sama yg bisa diberlakukan dalam diri 2 orang anak yg tinggal serumah. Bahkan seorang ibu dapat langsung menyadari bahwa sejak bayi anaknya ini sudah berbeda dibanding si sulung yg dilahirkannya terdahulu.
Harris mengisahkan sebuah kejadian menarik yg di"tonton"nya pada suatu hari di depan rumahnya ...
Seorang ibu dg 2 anaknya, Audrey (perempuan 7 tahun) dan Mark (laki 5 tahun) sedang berjalan di depan rumahnya dan mendapat "sambutan" hangat dari anjingnya yg menggonggong dg keras. Reaksi 2 anak yg dibesarkan dalam rumah yg sama ini ternyata sangat bertolak belakang. Audrey dg antusias ingin memegang si anjing, sementara Mark dg ketakutan berlari menjauh dari ibunya dan berdiri di seberang jalan. Bagaimana reaksi si ibu thd perilaku kedua anaknya ini?
Kepada Audrey, ibu ini menjawab "Jangan Audrey, saya kira anjing ini tidak ingin kamu belai / pegang."
Sedangkan kepada Mark, si ibu berkata "Ayo Mark, sini ... tidak apa-apa. Anjing ini tidak akan menggigitmu."
Kejadian ini mirip dg apa yg dialami oleh kedua anak saya :-) Anak saya yg pertama, laki-laki 4,5 tahun takut sekali dg kluwing (seperti cacing), tapi adiknya, perempuan 1,5 tahun senang sekali kalau melihat kluwing dan ingin memegangnya atau paling tidak menyentuhnya dg kakinya supaya si kluwing tsb "melungker" :-) Lucu sekali melihat tingkah mereka berdua bila melihat kluwing.
Tracy Hogg dan Melinda Blau, dalam buku mereka yg berjudul "Secrets of the BABY Whisperer" menyebutkan bahwa bayi-bayi pun berbeda sejak awal mulanya, dan menurut pengamatan mereka ada 5 macam jenis bayi, yaitu: bayi malaikat, bayi buku panduan, bayi peka, bayi semangat, dan bayi pemarah. Seorang ibu harus terlebih dahulu berhasil mengenali ciri-ciri khas bayi mereka sebelum mencoba menerapkan "disiplin" pada bayi tsb. karena setiap jenis bayi membutuhkan penanganan yg berbeda.
Jadi, secara ringkas bisa dikatakan bahwa jenis pola asuh tidak menentukan "keberhasilan" dalam pembentukan karakter seorang anak (seperti kasus pola asuh keluarga Chinese pada umumnya), dan pada prakteknya hampir tidak mungkin menerapkan pola asuh yg seragam pada anak-anak yg pada dasarnya sudah berbeda sejak lahir.
Bagaimana menurut rekan-rekan?