[Foto Tragedi] [Clipping] [Data Survey] [Terbaru] [Guest Book]
Korban
MENGAMBANG
Sosok jasad seorang muslim yang mengapung di muara sungai Puna.
KORBAN
Sosok korban seorang muslim
yang terkena senjata rakitan orang-orang kristen
di Kabupaten Poso
HANYUT DAN BERSERAKAN
43 Jasad-jasad para syuhada
yang hanyut dan berserakan menyusuri sungai Puna
yang terletak diantara desa Kasiguncu dan Tokorondo Kabupaten
Poso, keadaan
para korban demikian mengenaskan sehingga sulit untuk mengenali
wajah
mereka. (Dalam gambar ini hanya 3 jenazah yang terekam)
MENGAPUNG
Salah seorang syuhada yang
diketemukan hanyut membujur terbawa arus sungai
Poso (Sungai ini berada ditengah-tengah kota Poso dan seakan
membelah kota
itu menjadi dua)
SOSOK
Jasad syuhada lainnya yang diketemukan hanyut menyusuri sungai
Poso, pada
surat kabar Harian Mercusuar edisi 5 juni 2000, dalam head
line-nya
memberitakan bahwa : 165 mayat terapung di sungai poso
MENGENASKAN
Salah seorang syuhada yang diketemukan hanyut di sungai dalam
kondisi tangan
terikat serta seluruh tubuhnya dipenuhi sayatan-sayatan luka.
Perlakuan umat
kristen-Poso terkesan lebih keji dari cara-cara penganiayaan yang
dilakukan
oleh PKI pada Gerakan 30 September 1965 di Indonesia.
JASAD
Seorang syuhada yang terkena senjata Dum-dum yakni sejenis
senjata rakitan
yang sekali ditembakkan akan menghamburkan puluhan anak peluru
yang terbuat
dari potongan-potongan besi beton
MEMBENGKAK
Setelah beberapa lama melintasi sungai Puna, jasad syuhada yang
satu ini
akhirnya sampai pada muara sungai itu, sulit mengenali wajahnya,
meskipun
dikenal identitasnya sebagai seorang muslim dengan ikatan kain
berwarna
putih melilit dikepala. Identitas itulah yang mengakibatkan
pasukan kaum
muslim diberi sebutan Pasukan Putih.
Jazad warga muslim yang diketemukan terdampar di pantai dalam
keadaan tangan
terikat.
Jazad yang sama dalam keadaan terlentang, nampak beberapa
luka-luka sayatan
bekas-bekas penganiayaan.
[Foto Tragedi] [Clipping] [Data Survey] [Terbaru] [Guest Book]
[Home]