Filter Sentral
Filter sentral
adalah filter yang digunakan secara bersama oleh dua
atau lebih akuarium .....
Bak Over Flow
Konsep dasar bak
overflow adalah hukum bejana berhubungan....
|
|
|
|
Filter
Filter merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyaring
benda-benda tertentu yang tidak dikehendaki dan meloloskan benda lain
yang dikehendaki. Dalam sistem akuarium benda-benda yang tidak
dikehendaki tersebut diantaranya adalah: amonia, bahan padatan,
residu organik, dan bahan kimia lainnya.
Berbeda dengan sistem filter pada umumnya, proses filtrasi atau
penyaringan dalam suatu sistem akuarium lebih rumit. Gambar
dibawah memberikan ilustrasi perbandingan proses filtrasi yang
berlaku pada sistem akuarium dan pada sistem lain yang sangat
sederhana seperti misalnya proses penyaringan air kopi. Prinsip dari
proses ini sering diabaikan atau "terlupakan" oleh
para akuaris sehingga sering menjadi "ancaman" kegagalan
dalam "mengolah" air akuarium.
![](Filter.jpg)
Gambar di atas menunjukkan bahwa pada proses filtrasi secara umum
selalu terjadi pemisahan antara air yang akan difilter, sebut saja air
kotor, dengan air hasil saringannya atau hasil filtrasinya
(filtrant). Dengan demikian pada sistem tersebut proses
filtrasi dapat dikatakan sebagai proses sekali jalan, artinya proses
penyaringan dikatakan selesai apabila air kotor dalam wadah terpisah
tersebut telah habis. Hal ini sangat berbeda dengan proses
filtrasi yang terjadi pada sistem akuarium. Pada akuarium, air
hasil filtrasi atau filtrant dimasukkan kembali ke tempat yang sama,
yaitu ketempat air kotor semula. Oleh karena itu, proses filtrasi pada
akuarium menjadi tidak sederhana dan mau tidak mau akan mengikuti
suatu kaidah persamaan diferential-integral terhadap waktu dalam
perhitungannya.
Dengan karakter proses filtrasi seperti tersebut diatas, dalam
sistem filter akuarium dikenal istilah waktu sirkulasi dan waktu
"turn over". Waktu sirkulasi adalah waktu yang
diperlukan oleh air akuarium untuk bersirkulasi dalam waktu
tertentu. Sebagai contoh apabila kita memiliki akuarium dengan
kapasitas 1000 liter, kemudian dipasang filter dengan pompa
berkapasitas 2000 liter/jam. Maka dalam waktu satu jam air di
akuarium tersebut akan bersirkulasi sebanyak: 2000/1000 kali = 2 kali.
Akan tetapi, karena terjadi percampuran antara air semula dengan air
hasil filtrasi, proses sirkulasi ini menjadi semu, karena tidak
mencerminkan sirkulasi dari air secara keseluruhan. Dengan kata
lain hal tersebut tidak berarti bahwa air telah mengalami filtrasi
sebanyak 2 kali. Untuk memberikan petunjuk waktu
filtrasi digunakan istilah waktu "turn over", waktu ini
menunjukkan waktu yang diperlukan oleh filter untuk memfilter seluruh
air dalam akuarium. Waktu "turn-over" sangat ditentukan oleh
efisiensi filter (kemampuan filter untuk "membersihkan"
kotoran).
Berikut adalah beberapa tip yang perlu diperhitungkan sebagai acuan
dalam merancang suatu sistem filter akuarium:
1. Hitung kepadatan ikan dalam akuarium.
2. Perhitungan volume filter (biologi) yang diperlukan:
Persamaan dasar:
waktu retensi = volume filter efektif/debit
air(kapasitas pompa)
Waktu retensi adalah waktu yang diperlukan oleh air untuk berada
didalam filter agar dapat diproses secara biologik. Hal ini sangat
penting artinya karena tidak jarang bahwa air dalam filter berjalan
terlalu cepat sehingga air tersebut tidak mengalami proses filtrasi
sama sekali, atau boleh dikatakan hanya menumpang lewat saja.
Contoh:
untuk mengetahui berapa volume filter yang dibutuhkan agar diperoleh
waktu retensi 10 menit dengan menggunakan pompa 6000 liter/jam,
adalah:
<==> waktu retensi = ukuran filter efekif : debit air(kapasitas
pompa)
<==>10 menit = ukuran efektif filter : 6000 l/60 menit
<==>ukuran filter efekif = (10 menit) x 6000 liter/60menit =
1000 liter.
Artinya filter tersebut harus mampu manampung air saja (tidak berikut
media) sebanyak 1000liter.
Untuk mendapatkan ukuran filter aktual perlu dikonversi dengan media
yang digunakan.
3. Salah satu cara perhitungan faktor konversi.
Masukan media filter biologi (pasir, gravel, batu apung, zeolite, atau
bioball) secara proporsional kedalam wadah yang telah diketahui
volumenya (misalkan 1 liter), tambahkan air secara volumetrik kedalam
wadah tersebut, dengan menggunakan gelas ukur. Hitung jumlah air yang
diperlukan sampai air memenuhi wadah tadi (misal 0.4 liter).
Faktor konversi filter= volume wadah : jumlah
air.
(pada contoh diatas adalah 1 liter /0.4 liter = 2.5)
Untuk mengetahui volume filter aktual dari volume filter efektif
(contoh no.2) adalah V aktual = V efektif x faktor konversi = 1000
liter x 2.5 = 2500 liter
4. Dapatkah ukuran filter dikurangi dengan cara mengurangi kapasitas
pompa (debit)?
Tidak selalu. Karena kapasitas pompa erat kaitannya dengan kebutuhan
waktu sirkulasi dan volume efektif akuarium. "Waktu
sirkulasi" adalah waktu yang diperlukan oleh air akuarium untuk
ber"sirkulasi" dalam waktu tertentu.
5. Berapa "waktu sirkulasi" yang diperlukan oleh sebuah
akuarium? Pada umumnya waktu sirkulasi yang dikehendaki adalah 1 - 3
jam.
Contoh:
Berapa volume efektif akuarium yang dapat dilayani oleh pompa dengan
kapasitas (debit) 6000 liter/jam, apabila dikehendaki "waktu
sirkulasi"nya adalah 3 jam.
"Waktu sirkulasi" = Volume efektif
akuarium: kapasitas pompa
<==> 3 jam = Volume efektif akuairum : 6000 liter/jam
<==> Volume efektif akuarium = 3 jam X 6000 liter/jam = 18000
liter
6. Berapa lama "turnover duration" yang bisa dilakukan
oleh sebuah pompa 6000 liter/jam pada akuairum dengan volume efektif
18000 liter, apabila diasumsikan bahwa efektifitas filter yang
digunakan adalah 99.99 persen??
Turn over duration adalah waktu yang diperlukan oleh sebuah filter
untuk memfilter seluruh air akuarium. Persamaannya adalah:
Turnover duration = koefiseinFilter x volumeAkuarium/Debit(kapasitasPompa)
koefiein Filter dengan efektifitas 99.99 persen adalah 9.2, sehingga
Turnover duration = 9.2 x 18000 liter / 6000 liter/jam = 27.6 jam.
Artinya filter tersebut baru selesai memfilter seluruh isi akuarium
setelah bekerja selama 27.6 jam. "Turnover duration" yang
dikehendaki biasanya berkisar antara 10-12 jam. Untuk mencapai angka
ini, maka perlu dilakukan perubahan terhadap kapasitas pompa dan
volume filter.
Yang perlu diperhatikan adalah "Turnover duration" berbeda
dengan "waktu sirkulasi". Beberapa orang lebih suka
menggunakan parameter "turnover duration" sebagai acuan
dibandingkan dengan "waktu sirkulasi".
7. Setiap 1 kg pakan yang diberikan akan menghasilkan kurang lebih 37
gram amonia. Apabila dalam akuarium dengan volume 18000 liter
diberikan pakan sebanyak 200 g perhari, dan jika diasumsikan tidak
terjadi filtrasi amonia, maka dalam sehari air akuarium tersebut
mengandung 7.4 gram amonia. atau 7400 mg / 18.000 liter amonia = 0.41
ppm amonia. (Tingkat amonia yang aman adalah dibawah 0.01 ppm).
8. Bagaimana cara meningkatkan tekanan head pompa?
Pasang beberapa pompa secara seri. Meskipun demikian perlu
diperhatikan kekuatan (daya tahan) dari seal pompa ybs, terutama ring
O, sebelum dilakukan pemasangan secara seri. Peningkatan tekanan
sering diinginkan agar dapat menaikkan air ke tempat yang lebih tinggi
(untuk keperluan air terjun).
Contoh. Dua pompa dengan tekanan head masing-masing 8psi dipasang
secara serial. Berapa tekanan output pompa tersebut (pompa2) apabila
tekanan input (pada pompa 1) adalah 5 psi. Tekanan output pada pompa 2
= 5 + 8 + 8 = 21 psi.
9. Bagaimana cara meningkatkan kapasitas pompa?
Pasang beberapa pompa secara paralel. Pemasangan dua (atau lebih)
pompa secara paralel merupakan solusi yang baik untuk meningkatkan
kapasitas pompa, dibandingkan dengan membeli satu buah pompa dengan
kapasitas besar. Terutama untuk menghindari resiko kegagalan
fungsi akuarium akibat pompa rusak.
10. Tekanan pompa pada umumnya dinyatakan dalam tekanan head pada
ketinggian 1 kaki. Oleh karena itu akan terjadi penurunan efisiensi
pompa apabila digunakan untuk menaikan air lebih dari satu kaki.
Beberapa pabrik menyertakan kurva hubungan debit dengan ketinggian,
untuk memberikan gambaran performance pompa. Meskipun demikian perlu
diperhatikan bahwa performance pompa aktual ditentukan oleh cara
penginstalasian.
|
Banyak peralatan akuarium yang dijual dalam
kaitannya dengan filter. Saking banyaknya jenis yang ditawarkan tidak
jarang malah membingungkan, terutama bagi mereka yang baru
berkecimpung dengan hobi ikan hias, atau mereka yang kebetulan belum
memiliki informasi yang lengkap mengenai bagaimana sebenarnya alat
tersebut bekerja dalam akuarium. Penjelasan dalam halaman ini semoga
dapat membantu memahami mengenai berbagai jenis filter dan cara
kerjanya. Dalam hal ini kami tidak akan memuat urutan filter
mana yang paling baik atau ideal, tapi setidaknya akan dijelaskan
sedkit pirinsip kerjanya, sehingga anda bisa memutuskan sendiri mana
yang anda perlukan sesuai dengan ketersediaan di pasar atau malah
membuatnya sendiri. |
|
Dalam sistem akuarium ikan hidup dalam
kotorannya sendiri. Oleh karena itu, filter menjadi "wajib"
adanya apabila kita menginginkan ikan yang dipelihara hidup dengan
sehat.
|
|
Jenis filter yang umum dikenal
|
|
filter canister
|
|
filter atas
|
filter pojok internal
|
|
|
|
|
|
|
|