Enema
Saya tahu dan saya mengerti. Dengan menyebut kata "E" pikiran anda mulai memberontak. Atau mungkin anda belum terbiasa dengan istilah itu. Enema adalah pembilasan usus secara lembut, dilakukan dengan memasukkan cairan lewat sebuah alat yang dimasukkan ke dalam rektum. Enema bukanlah suatu hal yang suka kita bicarakan. Saya perhatikan bahwa topik enema tampaknya tidak muncul pada saat pesta makan malam. Para pekerja seringkali
tidak berlama-lama mendengarkan detil dari orang yang baru saja menjalaninya. Saya bertaruh anda bahkan tidak ingat terakhir kali anda melihat sebuah laporan di televisi mengenai penanganan usus. "Selamat pagi, Amerika. Saya Charles Gibson ... dan saya Joan Lunden. Hari ini di studio kita bersama seorang spesialis kolon, yang dalam setengah jam mendatang akan menerangkan kepada kita bagaimana kita dapat melakukan enema sendiri
dalam upaya membuang sampah racun yang telah tertimbun bertahun-tahun di dalam usus besar dan hati kita." Itu akan membuat shock, bukan?!
Walau demikian, seringkali enema yang diterapkan-sendiri-dengan-baik merupakan cara yang teramat penting untuk membantu memutuskan jalur pasokan musuh dalam peperangan anda demi mendapatkan kesehatan anda lagi dan mereversikan kanker. Enema merupakan sebuah aset yang tak ternilai untuk proses pembersihan dan detoksifikasi.
Max. Gerson M.D., pada bab sebelumnya mengatakan, tulislah mengenai betapa pentingnya enema bagi penderita kanker: "Karena proses detoksifikasi tubuh adalah yang paling penting, khususnya di saat permulaan, maka teramat perlu untuk sering memberikan enema, siang dan malam." Programnya menganjurkan enema setiap empat jam selama beberapa hari pertama pengobatan.
Sumber nutrisi-medis lain yang khususnya berurusan dengan kepentingan akan enema akan menerangkan detil prosedur secara bersama-sama dalam cara yang sedikit berbeda. Misalnya, orang yang satu akan menyarankan agar anda berbaring di sisi kiri saat cairan dimasukkan, sedangkan lainnya mungkin menganjurkan posisi telentang atau sisi kanan. Frekuensi pemberian setiap hari juga bervariasi. Namun, untuk tujuan akhir dari proses, para ahli semuanya setuju: membersihkan dan mendetoksifikasi organ-organ tubuh vital, terutama kolon dan hati.
Pengalaman saya bermula dengan dua kali delapan-gelas enema per hari. Yang pertama adalah enema pencahar air, digunakan untuk melepaskan timbunan racun yang ada di dinding usus saya. Kemudian segera diikuti dengan enema kopi. Itu benar; kopi! Dalam bukunya Healthy Healing, Linda Rector Page, Ph.D., menerangkan, "Enema kopi telah menjadi standar dalam penyembuhan alami jika ada kanker yang berkaitan dengan hati dan kandung empedu untuk membuang racun, membuka saluran-saluran empedu, meningkatkan aksi peristaltik, dan menghasilkan
aktivitas enzim yang penting bagi pembentukan sel darah merah yang sehat dan pengambilan oksigen."
Enema mudah diterapkan-sendiri. Setelah meneliti berbagai toko, saya menemukan kit enema yang saya butuhkan di Walgreens. Tidak diragukan bila toko obat lainnya menjual mereka. Enema yang saya beli sudah lengkap berikut satu buah botol air panas dan pengait, sebuah selang yang menempel pada botol dengan sebuah klem untuk mengatur aliran, dan sebuah ujung yang tersambung pada selang untuk dimasukkan ke dalam rektum.
Derikut adalah langkah-langkah yang saya ikuti dalam memberikan satu set enema harian bagi diri saya sendiri, pastikan agar sebersih mungkin.
1. Persiapan Cairan
Hangatkan delapan gelas air suling hingga mencapai suhu tubuh.
Seduh tiga gelas kopi (jangan pakai kopi instan, jangan pakai kopi yang tanpa kafein).
Tambahkan lima gelas air suling yang dingin agar suhunya turun mencapai temperatur tubuh.
2. Persiapan kit
Carilah tempat di mana anda dapat berbaring dan menggantungkan botol air panas kira-kira duabelas inci di atas anda. (Saya menggunakan pengait dan seutas tali sepatu untuk menggantung botol pada pegangan tirai kamar mandi kami.)
Bila tubuh anda tinggi mungkin anda perlu berbaring di atas lantai di luar meja kamar mandi atau merencanakan sesuatu yang lain.
Isilah botol dengan air.
Pasangkan selang ke botol dan bagian ujung ke selang (kencangkan).
Biarkan air mengalir sedikit sebelum mengklem selang tadi, agar tidak ada udara di dalam saluran.
Oleskan pelumas pada ujungnya. Pastikan tangan anda sudah bersih.
3. Persiapan tubuh
Berbaringlah pada sisi kiri dengan pinggul anda dinaikkan. (Saya memakai sebuah bantal yang ditutupi kantong plastik.)
Masukkan ujung tadi secara hati-hati ke dalam rektum. (Ini perlu latihan. Lakukan dengan lemah lembut, tapi jangan menyerah.)
4. Aliran
Atur alirannya sehingga terasa nyaman.
Masukkan yang banyak sebatas masih nyaman, sembari memijat perut anda dari kiri ke kanan agar cairannya bergerak ke seluruh kolon.
Tutuplah penjepitnya sebelum mengeluarkan ujung tadi.
Berbaringlah terlentang, lalu pada sisi kanan anda masing-masing selama dua sampai tiga menit, teruslah memijat perut anda. (Cobalah menahan enema kopi selama limabelas sampai dua puluh menit.)
Keluarkan, pijat perut dari kanan ke kiri.
5. Pembersihan
Cucilah meja kamar mandi, botol air panas, selang, ujung, dan tutup plastik pada bantal dengan air PANAS.
Sterilkan permukaan kamar mandi dengan desinfektan (toilet, lantai, dan lain-lain.)
Taruhlah bagian ujung dalam cairan pemutih, cuci dengan air PANAS sebelum memakainya lagi.
Catatan khusus: karena enema cenderung membilas bakteri-baik di dalam kolon bersama dengan semua yang lain, maka penting mengkonsumsi suatu dosis biakan bakteri hidup setiap hari, dikenal sebagai "acidophilus" guna membantu mengembalikan flora usus alamiah anda sendiri.
Koloniks
|