Melawan Kanker
Pengantar
Pendahuluan
Kisah Peperangan
Sebuah 'Kekeliruan Negatif'
Beralih ke Nutrisi
Prinsip Pertama - Kenali Musuh Anda
Apa Kanker Itu?
Apa Penyebab Kanker?
Sistem Kekebalan Anda
Strategi Pengobatan
Prinsip Kedua - Putuskan Jalur Pasokan Musuh
Pembersihan Internal & Detoksifikasi
Enema
Koloniks
Puasa Juice
Prinsip Ketiga - Bangunlah Kembali Sistem Pertahanan Alamiah Anda
Menjadi Vegetarian
Menemukan Alergi Makanan
Lemak
Olah Raga
Prinsip Keempat - Ikutsertakan Balabantuan
Vitamin
Mineral
Pasukan Lainnya
Prinsip Kelima - Pertahankan Semangat
Menolak Berperan Sebagai Korban
Menemukan Humor
Prinsip Keenam - Pilihlah Pertolongan Profesional Anda Secara Seksama
Bidang-Bidang & Filosofi
Menjadi Rekan Seperjuangan
Teman-Teman Tetap Terlibat
Mendukung Orang-Orang Yang Menolong
Apendiks A
Apendiks B

 

 

Melawan Kanker

Anne E. Frahm & David J. Frahm

Olah Raga

Tidak lama setelah saya didiagnosa kanker dan memulai pengobatan kemoterapi, onkologis saya memulai suatu program olahraga bagi pasien-pasiennya di sebuah klub kebugaran setempat. Awalnya saya ketakutan setengah mati untuk pergi ke sana. Saya baru saja menjalani mastektomi, saya masih menderita fraktur stres di tulang punggung, dan saya telah terbaring beberapa bulan dengan rasa nyeri di punggung. Pikiran tentang olahraga menimbulkan teror yang luar biasa di dalam hati saya. Saya yakin sekali akan pecah menjadi dua atau menjadi lesu akibat nyeri dari olah fisik. Malam hari sebelum saya menjalankan latihan saya yang pertama, saya menangis tersedu-sedu.

Saya memulai dengan perlahan. Sangat pelan-pelan! Usaha saya yang pertama tidak lebih dari mengangkat lengan saya setinggi bahu. Dari sana saya melanjutkan ke sebuah pita karet longgar yang diletakkan di bawah kaki saya yang menghasilkan sedikit tegangan ketika saya menarik ujung lainnya sampai setinggi bahu. Sepanjang latihan, kemajuan saya dimonitor oleh seorang terapis fisik dan tim onkologis saya. Kami dengan setia membukukan kemajuan yang sangat sedikit. Itu memerlukan waktu yang lama, namun akhirnya saya menjadi kuat! Saya mengikutinya dengan teratur dan menemukan dua efek menguntungkan dari proses olahraga dalam keseluruhan rencana peperangan kanker.

Yang pertama adalah psikologis. Berada di sana dengan orang-orang yang sehat melakukan hal-hal yang sehat adalah memperkaya emosi. "Saat pasien-pasien menyadari mereka dapat mempertahankan sebuah gaya hidup yang sehat maka rasa takut mereka menjadi lebih berkurang," kata onkologis saya. "Mereka memiliki harapan lebih besar dan antusiasme yang lebih besar."

Saya mulai memandang diri saya sebagai orang yang normal lagi. Akhirnya, saya tetap mengikuti kelas aerobik bersama-sama dengan teman-teman yang bahkan tidak menderita kanker. Itu terasa baik, sepertinya saya adalah manusia lagi. Saya merasa dapat semakin mengendalikan tubuh saya. Saya benar-benar sedang melakukan sesuatu untuk meningkatkan kesehatan saya. Setiap kali saya pergi latihan (yang menjadi tiga kali seminggu), saya akan mendorong diri saya sendiri untuk melakukan lebih satu menit di atas sepeda atau menambah satu repetisi lagi pada hitungan angkatan. Saya menantang diri sendiri dan melihat hasil-hasil yang positif. Melihat kemajuan yang ada secara emosi itu membangkitkan semangat. Paling sedikit ada satu respek, saya dapat melihat tubuh saya membuat kemajuan. (Di Bab 6, "Mempertahankan Moral," saya akan berbicara lebih banyak mengenai aspek psikologis dalam memerangi kanker.)

"Olah raga juga cenderung menghilangkan ketakutan keluarga yang begitu banyak," teliti onkologis saya. "Respon segera dari keluarga-keluarga berbagai penderita kanker adalah mencoba merawat mereka, melakukan berbagai hal bagi mereka. Itu sukar dilakukan bila orang itu sedang berlatih di ruangan olahraga."

Dalam Getting Well Again, Dr. Carl Simonton dan istrinya, Stephanie, menulis tentang peraturan olahraga menurut pengalaman mereka dalam menolong pasien-pasien kanker mengalahkan penyakit:

Kami mulai lebih memberikan perhatian pada olahraga ketika kami mengamati bahwa banyak dari pasien kami yang mengalami perbaikan sangat dramatis dari kanker adalah orang-orang yang secara fisik sangat aktif. Karena aktivitas fisik tampaknya menjadi jalan untuk melepaskan stres dan ketegangan, maka ia juga merupakan jalan yang efektif untuk mengubah kondisi pikiran seseorang. Akibatnya, kami telah mengembangkan sebuah program latihan fisik yang kami minta untuk dicoba semua pasien kami. Kami percaya bahwa olahraga yang teratur membuat jalan bagi para penderita untuk berpartisipasi menjadi sehat ... Ketika kualitas kehidupan meningkat, komitmen orang-orang untuk hidup dan kepercayaan mereka dapat sembuh juga meningkat. Keuntungan kedua yang saya alami adalah, tentu saja, fisik. Saya menjadi lebih kuat dan tubuh saya menyembuh; termasuk fraktur stres di punggung saya. Hati dan paru-paru saya juga menjadi lebih kuat. Saya tidak ragu bahwa jika otot-otot itu tidak sekuat yang dulu, saya tidak akan menjalani kemoterapi sebaik yang saya lalui. Sebenarnya, saya mungkin sudah mati di Omaha sewaktu prosedur sumsum tulang. Dosis kemoterapi yang sangat besar dan terjadinya perjuangan untuk meregenerasi sel-sel darah putih mungkin akan mematikan saya. Onkologis saya setuju bahwa semakin penderita itu bugar secara fisik, semakin lebih mampu mereka mentolerir pengobatan kemoterapi.

Di samping menjadi lebih kuat, saya mendapati diri saya sendiri lebih bertenaga sepanjang hari, tidur lebih baik di malam hari, lebih teratur mengeliminasi kotoran dari tubuh saya, dan mengalami sirkulasi darah yang lebih baik. Karena sel-sel kanker tidak dapat bertahan hidup dalam suatu lingkungan yang beroksigen dan sel-sel yang sehat tumbuh pada lingkungan ini, meningkatnya kadar oksigen yang dikirim lewat aliran darah saya melakukan bagiannya dalam keseluruhan perang melawan kanker. Selanjutnya, juga, olahraga cenderung menstimulasi sistem kekebalan. Program latihan saya bukan saja membantu menghasilkan semangat berjuang dalam diri saya dan membuat fisik lebih kuat, tetapi juga menstimulasi sistem pertahanan untuk pergi berperang secara lebih aktif memerangi kanker saya.

Apakah setiap pasien kanker memulai beberapa macam program olahraga? Inilah yang dikatakan Dr. Simonton: Sementara beberapa spesialis mungkin mempertimbangkan ini (olahraga) tidak dapat dianjurkan pada pasien-pasien kanker yang telah menyebar ke tulang, bagi mereka yang jumlah trombositnya rendah [mekanisme yang berperan dalam pembekuan darah], atau bagi mereka yang dengan keterbatasan kondisi lainnya, kami percaya bahwa sebagian besar pasien, bahkan mereka yang dengan kondisi-kondisi khusus ini, dapat mempertahankan sebuah program olahraga. Perhatian kita yang terutama adalah bahwa mereka harus melakukannya pada kecepatan yang lebih lambat, menyadari bahwa itu mungkin mencederai mereka sendiri, dan dengan hati-hati mengobservasi setiap signal peringatan rasa nyeri atau kekakuan. Ini akan menjadi hari yang hebat untuk jalan-jalan, bukan>

Ringkasan
Tolong ingat pokok-pokok utama yang kita bahas di dalam bab ini. Diet makanan hidup adalah penting untuk membangun kembali kehidupan sel yang sehat. Seseorang dapat memperoleh cukup protein dan kalsium pada suatu diet vegetarian. Adalah penting pada diet 'makanan hidup' bahwa anda mengidentifikasi dan menghentikan memakan makanan yang terhadapnya anda alergi. Hati-hatilah juga untuk mengkombinasikan makanan-makanan yang anda makan dengan benar, memakan makanan bersama-sama yang memerlukan cairan pencernaan yang sama. Dengan melakukan ini akan memastikan bahwa tubuh anda mendapatkan kegunaan nutrien-nutrien yang sepenuhnya. Satu kelebihan diet 'makanan hidup' adalah bahwa ini membantu menjaga sistem alkali anda.

Untuk olah raga, lakukanlah! Jika anda belum punya program olahraga, mulailah. Mulailah secara perlahan-lahan, tapi benar-benar mulai! Tuliskan ide anda di bawah ini. Inilah yang saya rencanakan untuk dikerjakan dalam upaya meneruskan program olahraga:

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

__________________________________________________________

Prinsip Keempat -- Ikutsertakan Balabantuan

 

S i t u s - L a i n :

Edi Cahyono's Experience
Nur Rachmi's World
Semsar Siahaan's Gallery
Oey's Renaissance
George Grosz
Satu Mei
Yayasan Penebar Page
Political-Economy Page
<<Previous  ||  Next>>